Mohon tunggu...
Nirwanti Wanti
Nirwanti Wanti Mohon Tunggu... Guru - JALANI SAJA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biar takdir menentukan segalanya..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peradaban Islam pada Masa Khalifah Usman dan Ali

14 November 2020   19:20 Diperbarui: 14 November 2020   19:22 8398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

B.  Peradaban Pada Masa Usman Bin 'Affan

Usman adalah salah seorang di antara orang-orang yang masuk Islam atas ajakan Abu Bakar di tahun-tahun awal Islam. Usman merupakan bagian dari Umayah. Pada zaman Abu Bakar Usman dekat hubungannya dengan Abu Bakar dan menjadi juru tulis Abu Bakar, dan dialah yang menulis baiat kepada umar, tanpa disadari usman memiliki pengaruh besar di zaman umar, ia menjadi utusan atau duta Bani Umayah.

Tatkala Umar telah wafat, berkumpullah orang-orang yang dipilihnya untuk bermusyawarah, Abdurrahman bin Auf mengusulkan agar dirinya diperkenankan untuk mengundurkan diri, akan tetapi Abdurrahman bin Auf diberi tugas bermusyawarah dengan kaum muslimin. Hasil permusyawarahan tertuju pada Usman dan Ali, karena Usman lebih tua, dan perilakunyapun lunak maka dipilihlah Usman. Pemimpin-pemimpin masyarakat termasuk Ali bin Abi Thalib turut membaiat, dan kemudian diikuti oleh anggota masyarakat.

Usman dibaiat pada hari senin penghabisan bulan Zulhijjah tahun 23 H. Jadi mulai 1 Muharram tahun 24 pangkat itu di jabatnya. Usman bin 'Affan memerintah pada tahun (644-655M), pemerintahan usman berlangsung selama 12 tahun.  Setelah Usman terpilih menjadi khalifah lalu beliau memeriksa perkara 'ubaidillah yang telah membunuh Hurmuzah dan Jufainah dan seorang anak perempuan Abu Lu'luah, yang masih kecil, ini perkara yang mula-mula diperiksa beliau. Kaum muslimin berbeda-beda pendapat mengenai hal ini. Ada yang berpendapat amat berat rasanya Umar terbunuh kemarin, dan hari ini anaknya harus dibunuh, tetapi usman dapat mengatasi soal ini, beliau menghukum bahwa haruslah membayar diyat kepada ahli waris dari orang-orang yang terbunuh itu, kemudian diyat dipikul oleh beliau sendiri, beliau harus membayar dengan hartanya.

Selama pemerintahan Usman bin 'Affan banyak terjadi kemajuan diantaranya adalah menumpas penduhakaan dan pemberontakan yang terjadi di beberapa negeri yang telah masuk ke bawah kekuasaan Islam di zaman Umar, melanjutkan perluasan Islam ke daerah-daerah yang sampai disana telah terhenti perluasan Islam di masa Umar. Sehingga pada masa kekhalifahan Usman bin Affan, kejayaan Islam terbentang dari Armenia, kaukasia, khurasan, kirman, sijistan, Cyprus, sampai mencapai Afrika Utara.

Selain itu pada masa pemerintahan Usman bin 'Affan beliau juga membangun Mesjid Nabawi di Madinah, mesjid ini merupakan pusat pemerintahan mulai dari Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar dan Umar yang difungsikan bukan saja tempat beribadah tetapi juga untuk mengatur segala persolan umum. Pada masa Usman dilakukan perluasan mesjid Nabawi, bahkan tidak hanya memperluas bangunan mesjid tetapi juga mengadakan pembaharuan dalam pembangunan itu sesuai inspirasinya. Seluruh didindingnya dibuat dari batu yang diukir dengan tiang-tiang dari batu yang dipahat dan mengisinya dengan batang besi, dicor dengan timah serta bagian luarnya diukir dan langit-langitya dibuat dari kayu bermutu tinggi, dan ada beberapa ornamen dan hiasan yang dihilangkan. Perluasan mesjid Nabawi itu sepanjang seratus enam puluh dzira' (hasta sekitar 18 inchi), sedangkan lebar lima puluh dzira'. Beliau juga mengadakan perluasan di Mesjidil Haram.


Adapun jasa Usman dalam pembangunan angkatan laut yang dilakukan oleh gubernur syiria Muawiyah bin Abi sufyan. Beliau yang membentuk armada laut Islam pertama ketika terjadi perang Dzatusari.  Selain itu Usman juga membangun gedung kusus pengadilan agama yang semula di adakan di mesjid.  dan membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar, serta mengatur pembagian air di kota-kota, dia juga membangun jalan-jalan dan jembatan. Hal lain yang patut diingat pada masa kekhalifahan Usman bin 'Affan suatu karya yang sangat penting yaitu mengkodifikasi kitab suci Al-Qur'an. Selama kekhalifahannya terdapat banyak versi bacaan dan versi kitab suci Al-Qur'an di berbagai wilayah imperium. Usman memutuskan untuk menghilangkan perbedaan agar tidak membingungkan umat Islam dalam mengkaji kitab suci Al-Qur'an, sehingga dapat menyatukan semua bacaan yang semula ada tujuh bacaan yaitu Quraisy, Yaman, Jurkum, Huwaiz, Kudaah, Tamin, dan Tarik, dan menjadi satu bacaan yang berstandar qiraah (bacaan) Quraisy. Dia menyusun suatu dewan yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Dewan inilah menyusun kitab suci secara autentik, yang akhirnya dikenal sebagai mushaf Usmani kemudian dikirim ke Mesir, Damaskus, Bagdad dan Madinah. Usman juga behasil membangun administrasi kekhalifahan yang terpusat dan memantapkan penerbitan Al-Qur'an resmi.

Usman memiliki beberapa kelebihan, akan tetapi karena beliau seorang yang lemah lembut maka beliau berpeluang untuk dimanfaatkan oleh keluarga Umayyah untuk menduduki jabatan penting, yang menyebabkan timbunya protes dari berbagai daerah. Hingga pada paroh terakhir masa kekhalifahannya, muncul perasan tidak puas dan kecewa di kalangan umat islam terhadapnya. Kepemimpinan Usman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan Umar. Ini mungkin terjadi karena umurnya yang lanjut (diangkat dalam usia 70 tahun) dan sifatnya lemah lembut. Akhirnya, pada tahun 35 H/655M, Usman dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang kecewa itu.

Pembunuhan ini terjadi dengan cara yang amat tragis, khalifah ditikam dengan pisau panjang oleh seorang muslim yang tidak mengkehendaki kepemimpiannya, tepat ketika khalifah sedang mendaras (membaca) Al-Qur'an di mihrab mesjid, darahnya mengalir membasahi mushaf yang sedang dibacanya. Hal ini terjadi akibat rapuhnya tali persaudaraan, dan berubahnya dukungan pada khalifah.

Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat kecewa terhadap kepemimpinan Usman adalah kebijakannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi, diantaranya adalah Marawan bin Hakam. Dialah pada dasarnya yang menjalankan perintah, sedangkan Usman hanya menyandang gelar khalifah. Setelah banyak anggota keluarga yang duduk dalam jabatan-jabatan penting, Usman laksana boneka dihadapan kerabatnya.

Adapun pembunuhan Usman merupakan malapetaka bagi umat Islam, hal ini mengakibatkan kegoncangan-kegoncangan dan kericuhan di beberapa bidang diantaranya kekacauan dibidang bahas Arab, bidang Akidah, dan bidang politik.

  • Sosial budaya dan pendidikan pada masa Usman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun