Mohon tunggu...
Ninda Meilani
Ninda Meilani Mohon Tunggu... mahasiswa

Hallo saya hobi memasak dan memelihara ikan terutama ikan cupang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyambut Fajar Hari Kedua : Pra Mataf Unisa Yogyakarta 2025

12 September 2025   19:43 Diperbarui: 12 September 2025   19:43 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam rangka menuju mataf Unisa 2025,  Unisa Yogyakarta menghadirkan pemateri pilihan guna mengisi acara pramataf hari kedua 12 September 2025. Untuk pra mataf tanggal 12 September ini dilaksanakan di convention hall yang berada di lantai 1 masjid Walidah Dahlan Unisa Yogyakarta.

Acara ini dimulai dengan berkumpulnya calon mahasiswa baru Unisa Yogyakarta di depan gedung Siti Walidah sebagai ikon Unisa Yogyakarta sebelum akhirnya diarahkan untuk menuju convention hall. Saat berkumpul Calon mahasiswa baru Unisa Yogyakarta sudah dibagi dan ditempatkan sesuai kepesertaan masing masing.

Saat sudah sampai di convention hall calon mahasiswa baru Unisa Yogyakarta diarahkan untuk duduk sesuai pembagian kepesertaan lalu, setelah semua calon mahasiswa baru duduk acara pra mataf Unisa Yogyakartapun dimulai dengan dipandu oleh mc kemudian narasumber pun masuk dan mulai mengisi rangkaian acara. Narasumber yang pertama yaitu bapak Arif Nur Kholis selaku sekertaris MDMC PP Muhamadiyah yang membahas tentang bencana alam, dan berikut materi yang di bawa : 

Definisi Bencana Menurut UU No. 24 Tahun 2007

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Contoh Bencana dan Dampaknya

Beberapa contoh bencana yang pernah terjadi di Yogyakarta antara lain:

- Gempa Bumi: Peristiwa gempa bumi tektonik dengan magnitudo sebesar 6,3 SR pada 27 Mei 2006 yang mengakibatkan 5.778 orang meninggal dunia, lebih dari 38.000 orang luka-luka, dan lebih dari 600.000 orang kehilangan tempat tinggal.
- Erupsi Gunung Berapi: Erupsi Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010 dengan tipe erupsi eksplosif yang mengakibatkan lebih dari 350 orang meninggal dunia, ratusan ribu warga harus mengungsi, dan ribuan rumah, fasilitas umum, serta lahan pertanian rusak.
- Cuaca Ekstrem: Cuaca ekstrem yang sangat merusak akibat pengaruh Siklon Tropis Cempaka pada 27-29 November 2017 yang mengakibatkan banjir besar, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang.
- Pandemi: Pandemi COVID-19 yang pertama kali terkonfirmasi di Yogyakarta pada 15 Maret 2020 yang berdampak besar dan multidimensi, termasuk ribuan warga terpapar, ratusan meninggal dunia, dunia pendidikan terganggu, dan banyak pelaku usaha kecil terpaksa gulung tikar.

Kesadaran dan Kesiapsiagaan

Pemahaman tentang bencana sangat penting untuk penanggulangan dan mitigasi bencana. Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, kita dapat mengurangi risiko dan dampak bencana. Oleh karena itu, penting untuk memahami definisi bencana, contoh bencana, dan dampaknya, serta melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.

Selanjutnya untuk pemateri yang kedua adalah Dr. Komarudin M.Psi., Psikolog selaku dosen prodi psikologi di Unisa Yogyakarta dengan pembahasan berupa Kesehatan Mental dan Gangguan Jiwa, berikut materi yang disampaikan :

Apa Itu Kesehatan Mental?

Kesehatan mental didefinisikan sebagai kondisi emosi, kognitif, dan perilaku yang relatif stabil, yang memungkinkan individu berfungsi secara adaptif dalam lingkungannya serta mengatasi stres sehari-hari.

Ciri-Ciri Sehat Mental

Mampu mengenali emosi diri sendiri, mengendalikan emosi secara adaptif, memiliki empati terhadap orang lain, memotivasi diri sendiri, dan membangun hubungan sosial yang positif. Menunjukkan perilaku prososial, menghargai perbedaan individu, dan mampu menempatkan kepentingan pribadi sejalan dengan kepentingan kelompok.


Stres Adalah respon fisiologis dan psikologis tubuh terhadap situasi yang mengancam atau menantang. Penyebabnya yaitu tekanan yang cukup banyak, rasa khawatir, tanggung jawab yang dianggap berat, permasalahan pertemanan, dengan ciri-ciri menutupi diri, tidak melakukan aktivitas biasa, menyendiri, mudah marah dan tersinggung.


Strategi coping: Problem-focused coping adalah respon yang ditujukan untuk mengurangi, memodifikasi, atau menghilangkan sumber stress sedangkan emotion-focused coping adalah respon yang ditujukan untuk mengurangi dampak emosional dari stressor misalnya menolak, lari ke agama, angan angan, humor, alkohol/obat obatan, bahkan seks bebas.

Kecemasan dan Penanganannya

* Ciri-ciri kecemasan: Kegelisahan, kegugupan, tangan atau anggota tubuh bergetar, banyak berkeringat, dll.
* Penanganan kecemasan: Menerima kecemasan, aktivasi perilaku, cognitive behavioral therapy (CBT), mindfulness-based interventions.

Gangguan Jiwa

* Depresi: Gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai.
* Faktor penyebab depresi: Kehidupan yang penuh tekanan, pengalaman trauma, kurang bisa mengelola stres, riwayat keluarga.

Gangguan bipolar

Gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahan mood, energi, dan tingkat konsentrasi yang tidak biasa, memunculkan perilaku berisiko seperti berhenti kuliah, relasi sosial yang buruk, dan bunuh diri.

Nah kira kira seperti inilah materi yang disampaikan saat berlangsungnya pramataf Unisa Yogyakarta tahun 2025 sebelum akhirnya dijeda dengan istirahat dan sholat jumat. Mataf unisa tahun 2025 "Inclusive, Careful, Impactfull"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun