Mohon tunggu...
anata
anata Mohon Tunggu... apa yang kutulis tetap tertulis..

mengamati dan menuliskannya

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pertumbuhan Ekonomi Q2-2025, Perlu Bilang "Wow" atau Tepuk Tangan?

6 Agustus 2025   08:00 Diperbarui: 6 Agustus 2025   20:16 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertumbuhan ekonomi (sumber: Freepik)

Oliver Twist, ditulis Charles Dickens tahun 1838, berkisah kemiskinan ekstrem, buruh anak, dan kondisi brutal di panti asuhan, yang semuanya merupakan dampak dari sistem ekonomi yang tidak adil.

Dan Charles Dickens memandang memandang kesejahteraan dan ekonomi sebagai isu moral yang mendesak, bukan sekadar masalah statistik. Hal ini sungguh menarik dan relevan jika perspektifnya digunakan untuk meninjau situasi ekonomi saat ini.

Ketika sebagian masyarakat di Indonesia merasa sangat tertekan dengan himpitan ekonomi dan tingginya biaya hidup, namun menariknya BPS baru saja mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kuartal 2 (Q2) 2025 mencapai 5,12%, padahal banyak prediksi meramalkan tidak akan mencapai angka 5%.

Rasio 5,12% terkesan suatu pertumbuhan yang cukup solid, padahal rasanya biaya hidup sangat berat dan banyak PHK. Apakah kita harus bertepuk tangan atau bilang wow?

Alasan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12%

Fakta dan alasan di balik pertumbuhan ekonomi di Q2 2025 yang terkesan mengagumkan adalah konsumsi rumah tangga, orang tetap melakukan aktivitas belanja yang bersifat rutin dan didorong momen musiman, seperti belanja makanan, dampak libur idul fitri dan masa tahun ajaran baru, hal ini menopang tingkat konsumsi domestik sehingga tumbuh 4,97% yoy, berkontribusi 54,25% dari PDB Q2.

Investasi di Q2 2025 juga menunjukkan pertumbuhan 6,99 % YoY, memberikan kontribusi 27,83 % terhadap PDB, berasal dari berbagai proyek infrastruktur seperti MRT Jakarta dan proyek besar lain, sehingga tercipta adanya belanja modal.

Selanjutnya adalah aktivitas ekspor barang dan jasa naik 10,67 % yoy, didukung oleh pengiriman barang seperti minyak nabati, logam, elektronik, dan komponen otomotif, banyak dipercepat menjelang tenggat tarif AS yang direncanakan naik.

Konsumsi rumah tangga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi (sumber: suara.com)
Konsumsi rumah tangga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi (sumber: suara.com)

Sektor jasa lainnya mengikuti tren kenaikan dengan tumbuh 11,31%, sedangkan pusat pertumbuhan ekonomi nasional masih berada di pulau Jawa, dengan kontribusi 56,94 % dari PDB dan pertumbuhan 5,24 % yoy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun