"Untuk istriku, Karina:
Aku mencintaimu, bahkan saat kau tak lagi mencintai dirimu sendiri. Kalau aku pergi duluan, jangan merasa kalah oleh usia. Kau tak pernah tua di mataku. Kau hanya terus tumbuh---menjadi lebih kuat, lebih bijak, lebih indah.
Jangan buru-buru menyusul. Masih banyak perempuan lain yang butuh diingatkan bahwa mereka layak dicintai. Persis seperti kau."
Karina membaca surat itu sambil menangis. Namun, kali ini bukan karena kehilangan. tetapi karena akhirnya mengerti bahwa Allah memberinya waktu lebih lama bukan untuk menunggu mati, tapi untuk menyebarkan cinta yang tak pernah usang.
Cibadak, 8 Mei 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI