Mohon tunggu...
Fiksiana

Resensi Buku "Misteri Biola Konser" (2014)

6 Januari 2019   17:26 Diperbarui: 6 Januari 2019   17:41 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Sampul Buku (Sumber: Foto oleh tim penulis)

Judul Buku      : Misteri Biola Konser

Penulis             : Ayesha Kamila Rafifah

Penerbit           : DAR! Mizan, Bandung

Tahun               : 2014

Tebal                 : 86 halaman + 7 halaman prakata dan daftar isi

Bahasa              : Indonesia

Sampul             : Latar hijau toska dan coklat

Novel Misteri Biola Konser ditulis oleh seorang gadis cilik bernama Ayesha Kamila Rafifah atau yang memiliki nama pena Ayesha Kamila. Ayesha lahir di Jakarta pada 3 November 2002. Kegemarannya dalam menulis dan membaca sudah terlihat sejak belia. Cita-cita Ayesha adalah sebagai seorang penulis terkenal dan editor buku anak-anak. Bakat yang ia tekuni menghasilkan banyak prestasi dalam berbagai kompetisi menulis dan mengarang cerita.

Menjadi pemenang dalam lomba menulis cerpen kategori pemula KPCI 2012, juara 3 lomba menulis cerpen kategori penulis KPCI 2013, salah satu delegasi Konferensi Anak Indonesia 2013, dan menjadi salah satu pemenang cerpen terbaik BNI. Selain buku Misteri Biola Konser Ayesha juga sudah menerbitkan komik dan beberapa novel. Dapat ditarik benang merah bahwa Ayesha telah merasakan buah manis dari melatih bakatnya di usia belia.

Cerita dalam novel ini mengisahkan tujuh sekawan yang tergabung dalam grup musik, Melody Tazee. Mereka adalah Sella Annisa Peach, Avallcha Kashita Rellie, Nabitha Aiyla Jelita, Ghina Melissa Glaie, Alyssa Hanan Saniqa, Farrel Nello Sevine dan Yavvi Daffa Walles. Semua anggota mencoba membantu salah satu karakter dalam novel yang bernama Kak Laela yang kehilangan biolanya. Berawal dari peristiwa inilah, konflik dalam novel dimulai.

Ketika kepanikan dan rasa ingin tahu siapa yang mengambil biola tersebut, mereka juga diburu waktu untuk gladi bersih persiapan konser yang digelar di Miracle Hall dalam waktu dekat. Setelah melalui berbagai cara, mereka akhirnya menemukan orang yang mengambil biola tersebut, yang tak lain adalah Kak Yuan salah satu kru pengatur jadwal grup Melody Tazee. Dalam melakukan hal tidak terpuji tersebut, Kak Yuan dibantu oleh dua rekannya, Lilo dan Zeeza.

Kak Yuan mengambil biola tersebut saat Kak Laela meletakkan biolanya di ruang penyimpanan. Tidak hanya mengambil biola milik Kak Laela, Kak Yuan juga menjual biola tersebut. Hal ini membuat Kak Laela semakin sedih, karena biola tersebut merupakan hadiah ulang tahun dari Ayahnya. Alasan Kak Yuan melakukan hal tersebut karena ia merasa iri hati terhadap Kak Laela yang selalu bermain biola di atas panggung. Kak Yuan merasa bahwa posisinya sebagai pengatur jadwal bukan peranan yang penting. 

Selain itu, alasan lain Kak Yuan adalah karena ia memerlukan uang untuk keperluan sekolah, masih ditambah biaya yang harus ia tanggung untuk pengobatan ibunya yang menderita kanker. Setelah melakukan dialog damai dan permintaan maaf diterima, akhirnya mereka kembali menjalin komunikasi dengan baik. Dapat digambarkan pada epilog cerita, saat konser di Miracle Hall, Melody Tazee yang tampil bersama dengan Kak Laela sebagai pemain biola berhasil membawakan lagu demi lagu dengan baik. Keberhasilan ini tak lepas dari peran semua pihak, baik yang tampil diatas panggung, maupun di belakang panggung, termasuk peran Kak Yuan dalam mengatur jadwal.

Keunggulan yang terdapat dalam buku ini adalah mempunyai sampul buku dengan warna yang terang serta gambar yang menarik. Ilustrasi sampul buku sesuai dengan judul yang diangkat, hal ini akan membuat anak tertarik untuk membuka dan membaca sekilas ulasan cerita di sampul buku bagian belakang. Penulisan buku menggunakan ukuran huruf yang dicetak dengan ukuran besar sehingga anak lebih minat dalam membaca.

Kertas yang digunakan adalah kertas yang berwarna putih dan tidak mudah robek. Kualitas penjilidan buku juga kuat, menjadikan buku ini lebih awet dan tidak mudah rusak. Pemilihan kata untuk menyusun kalimat sudah baik dan mudah dipahami anak-anak. Permasalahan yang dimunculkan dalam novel juga relevan dengan kehidupan anak-anak jaman sekarang, yaitu adanya rasa iri hati terhadap teman sendiri. Isi cerita tersebut membahas mengenai cerita misterius dan mendeteksi keberadaan benda yang hilang.

Tokoh-tokoh dalam novel juga memiliki karakter yang dapat menjadi ciri khas tokoh tersebut. Melalui sifat dan sikap para tokoh, cerita dalam novel ini menyampaikan pesan moral kepada pembaca. Setelah beberapa halaman yang berisi tulisan, terdapat halaman yang menampilkan gambar ilustrasi sehingga semakin menghidupkan suasana cerita dan mencegah rasa jenuh anak saat membaca. Namun, dibalik keunggulan buku terdapat kekurangan dalam buku ini. Di antaranya penulisan beberapa kata yang tidak mengkuti kaidah PUEBI serta penulisan kata asing yang tidak dicetak miring.

Novel Misteri Biola Konser karya Ayesha Kamila Rafifah dengan novel Misteri Hilangnya Si Pitung karya Anis Apriliawati memiliki genre yang sama. Genre sastra anak dapat ditentukan berdasarkan isi cerita pada novel tersebut. Pada novel pertama, menceritakan anggota grup musik Melody Tazee, yang membantu Kak Laela mencari biolanya yang hilang.

Setelah melalui berbagai cara, akhirnya mereka tahu pelaku yang mengambil biola tersebut, dia adalah Kak Yuan, salah satu kru pengatur jadwal grup Melody Tazee. Setelah mengetahui alasan Kak Yuan dan menyelesaikannya secara damai, mereka akhirnya kembali menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik. Sedangkan pada novel kedua, mengisahkan tentang kesalahpahaman antara Pitung dengan kakaknya.

Dia mengira bahwa kakaknya telah mencuri sepedanya, padahal kakaknya justru mencoba memperbaiki sepeda Pitung yang rusak, sebagai hadiah ulang tahun adiknya. Perbedaan kedua novel ini dapat dilihat dari cara penulis menggambarkan suasana cerita. Novel Misteri Biola Konser lebih banyak menggunakan istilah asing, yaitu bahasa Inggris, dalam menghidupkan karkter-karakter dalam novel. 

edangkan novel Misteri Hilangnya Si Pitung tidak menggunakan istilah-istilah asing dalam penulisannya. Bahasa yang digunakan oleh penulis cenderung lugas. Dilihat dari segi tujuan penulisannya kedua novel berfungsi untuk memberikan hiburan kepada anak-anak melalui cerita yang diambil dari realita kehidupan sehari-hari. Pesan dan nilai moral dapat tersampaikan dengan baik, sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah dan menerapkannya.

Novel Misteri Biola Konser karya Ayesha Kamila Rafifah termasuk dapat dikategorikan ke dalam jenis karya sastra anak fiksi formula. Hal ini karena isi novel tersebut menceritakan tentang hilangnya biola milik Kak Yuan secara misterius. Penggolongan ini berdasarkan isi cerita yang memunculkan suatu misteri yang harus dipecahkan, sehingga memancing rasa penasaran pembaca. Novel ini ditujukan untuk anak usia 7 hingga 12 tahun dalam tahap operasional konkret dimana anak dapat memahami logika secara stabil dengan menampilkan cerita yang sederhana dan dapat memecahkan persoalan yang dihadapi tokoh sehingga dapat memprediksi kelanjutan cerita. Oleh karena itu, novel cocok dibaca oleh anak-anak masa kini, karena menyajikan cerita dengan pemecahan masalah yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Terdapat amanat yang dapat dipetik, sehingga pembaca mendapat dua manfaat dalam waktu yang bersamaan. Beberapa hal yang perlu diperbaiki agar novel ini lebih sempurna adalah penggunaan diksi bahasa Indonesia yang belum sesuai dengan PUEBI serta adanya istilah asing yang belum dicetak miring. Namun, secara keseluruhan novel ini sudah dikemas dengan baik untuk dijadikan bacaan bagi anak-anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun