Bulan kedua datang pelan-pelan
Mengirim ketukan di jendela
Dalam angin basah
Hati mesti terjaga untuk memuja yang punya
Di mana-mana bencana mengapungkan rasa gamang
Orang-orang mencari rasa tenang
Dalam hutan angka-angka
Sia-sia
Kubawa engkau kesempatan kedua
Serupa maaf tanpa prasyarat
Untuk menambal rumah-rumah retak
Dicakar angkaramu yang tak puas batas
Dalam pasrah yang paling asal
Hendak kau catat semua rahmat
Dipanen cuma-cuma dari pohon anugerah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!