Mohon tunggu...
Nidiyah Aini
Nidiyah Aini Mohon Tunggu... MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA I PRODI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS I NIM 43223010002

Mata kuliah: Teori Akuntansi. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito S.E.,AK.,M.SI., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey

11 Oktober 2025   18:26 Diperbarui: 11 Oktober 2025   18:26 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akar hermeneutika Dilthey tidak hanya epistemologis, tetapi juga aksiologis. Ia berangkat dari kesadaran bahwa ilmu tanpa nilai hanyalah mekanisme kosong. Dalam akuntansi, nilai menjadi jantung kehidupan ilmiah.

Nilai (Lebenswert) yang dimaksud bukan sekadar efisiensi ekonomi, tetapi kebaikan hidup: kejujuran, keseimbangan, dan tanggung jawab sosial. Ketika akuntansi dijalankan tanpa nilai, ia kehilangan legitimasi moralnya. Sebaliknya, ketika ia disertai nilai, akuntansi menjadi bahasa etika kehidupan, tempat manusia menulis komitmen moralnya kepada sesama.

HOW - Bagaimana Hermeneutika Diterapkan dalam Akuntansi?

Menafsir Angka sebagai Teks Kehidupan

Dalam pandangan hermeneutik, laporan keuangan adalah teks yang harus dibaca, bukan hanya dihitung.

  • Neraca bisa ditafsir sebagai simbol keseimbangan antara hak dan kewajiban.

  • Laporan laba rugi dapat dibaca sebagai narasi perjuangan manusia melawan risiko.

  • Laporan arus kas menceritakan dinamika hidup antara stabilitas dan ketidakpastian.

Menafsir angka berarti menyingkap makna di baliknya. Dengan cara ini, akuntansi tidak berhenti pada data, tetapi menjadi refleksi moral dan eksistensial.

Akuntan dan Peneliti sebagai Penafsir (Interpreter)

Dalam paradigma hermeneutik, akuntan dan peneliti bukan sekadar pengamat, tetapi penafsir. Mereka membaca dunia ekonomi dengan kesadaran historis dan moral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun