Mohon tunggu...
Bbgnn  bnnhghc
Bbgnn bnnhghc Mohon Tunggu... Bngn bbgn jjh

Hgbgnn hhncbvf bgggdb bngnnbv nnvbgj

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kembali ke Akar Budaya dan Kearifan Lokal : Menghidupkan Energi Tradisional Tanpa Gas Subsidi

5 Februari 2025   08:25 Diperbarui: 5 Februari 2025   08:25 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malas Tak Ada Obat, Saatnya Kita Kreatif! Dari Konsumen Jadi Produsen Energi

Sekarang, jangan hanya jadi pengguna subsidi, tapi mulailah jadi produsen energi sendiri!

Belajar dari desa-desa yang sudah mandiri energi.

Gunakan sumber daya yang ada di sekitar untuk menciptakan bahan bakar alternatif.

Dukung inovasi dan teknologi lokal untuk mengurangi ketergantungan pada gas elpiji.

Bangun komunitas mandiri yang bisa mengelola energi sendiri.

Dengan berpikir kreatif dan inovatif, kita bisa bebas dari ketergantungan pada subsidi dan menghadapi krisis energi dengan lebih siap.

Kesimpulan: Mulai Sekarang, Jangan Tunggu Krisis Berikutnya!

Jika kita terus bergantung pada subsidi, kita akan selalu panik setiap kali ada krisis. Tapi jika kita mulai mandiri, kita tidak akan takut lagi dengan kelangkaan atau kenaikan harga.

Saatnya berpikir kritis, kreatif, dan kembali ke akar budaya! Mari manfaatkan energi lokal untuk membangun kemandirian tanpa harus terus menunggu bantuan. Mulai sekarang, dari rumah sendiri, dari langkah kecil yang bisa kita lakukan hari ini!

Jadi, masih mau bergantung pada subsidi atau siap mandiri dengan energi sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun