Mohon tunggu...
Bbgnn  bnnhghc
Bbgnn bnnhghc Mohon Tunggu... Bngn bbgn jjh

Hgbgnn hhncbvf bgggdb bngnnbv nnvbgj

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kembali ke Akar Budaya dan Kearifan Lokal : Menghidupkan Energi Tradisional Tanpa Gas Subsidi

5 Februari 2025   08:25 Diperbarui: 5 Februari 2025   08:25 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari limbah jadi berkah! Kotoran sapi, ayam, dan sisa makanan bisa diolah menjadi biogas yang bisa digunakan untuk memasak.

Banyak desa sudah sukses! Contohnya di beberapa daerah di Jawa dan Sumatera, masyarakat sudah memanfaatkan biogas untuk menggantikan gas elpiji.

2. Briket Arang dari Batok Kelapa dan Limbah Kayu

Batok kelapa dan serbuk kayu bisa diubah menjadi briket arang yang lebih efisien dan tahan lama.

Lebih murah dan ramah lingkungan! Bisa digunakan untuk memasak tanpa harus bergantung pada gas bersubsidi.

3. Tungku Biomassa Modern: Hemat dan Ramah Lingkungan

Tungku tradisional bisa diperbarui dengan desain lebih efisien dan minim asap.

Bisa menggunakan ranting kering, sekam padi, atau jerami sebagai bahan bakar alternatif.

4. Kompor Tenaga Surya: Memanfaatkan Cahaya Matahari

Teknologi tenaga surya semakin murah dan bisa digunakan untuk memasak.

Beberapa daerah di Indonesia mulai memanfaatkan tenaga surya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun