Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dalam Duka Mendalam dan Menyayat

29 September 2022   09:32 Diperbarui: 29 September 2022   09:37 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku masih merindukanmu.
Tubuhku menjerit, merindukanmu.
Kami, merindukanmu.

Namun, menangis selalu melelahkan.
Duka, meremukkan.
Luka, menyayat.
Sedih, melelahkan.
Dan, aku mulai lelah menjadi lelah.

Kesedihan masih saja datang...
..tak kenal waktu.
..tak kenal tempat.
..tak peduli pada apapun.

Dalam duka.
Dalam duka yang sangat menyayat.
Dengan hati patah, retak dan remuk.
Dengan jiwa hancur, lelah dan letih.

Runtuh.
Duniaku runtuh.
Dunia kami, runtuh.

Dalam duka yang sangat meretih.
Raga letih dan jiwa lelah.
Dalam duka yang sedemikian menyakitkan, aku masih merindukanmu.
Tetap merindukanmu.
Ingin selalu merindukanmu.

Dalam duka mendalam dan menyayat...
..aku (terus) padamu.
..kami (masih) padamu.
***
Catatan dari kotaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun