Mohon tunggu...
Neneng Junita
Neneng Junita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Alquran dan Tafsir

ِبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحٍمٰنِ الرَّحِيْم

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bujang Perantau

30 April 2021   19:41 Diperbarui: 30 April 2021   19:45 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bujang Perantau

Karya: Neneng Junita

Telah lama terniat didalam hati
Telah lama diri ingin menjelajahi
Telah lama akara mengelilingi
Maksud hati mengubah si nasib diri

Tak rela rasanya meninggalkan
Orang tua berikut pemilik hati
Menjadi pilu didalam sukma
Apalah daya harus ditelan juga

Jiwa pun pergi dengan jasadnya
Meninggalkan orang" yang dicinta
Dengan harapan akan berjaya
Mengubah nasib diri dan  keluarga

Merantaulah si badan diri
Bersama do'a ayah dan bunda
Dengan bekal Niat dan usaha
Agar kelak jadi pemuda yg bersahaja

Tibalah sang bujang di perantauan
Tak tahu menahu arah tujuan
Bertanya pada si anak jalan
Agar sampai di pemukiman


Hujan nan rintik di sore hari
Burung pun bersenandung dengan Riangnya
Sang bujang sampai pada tempatnya
Tempat yg menjadi harapan jiwa

Dengan semangat yang berkobar
Berjuanglah si bujang dengan kerasnya
Gigih tak tau penat dan luka
Agar terkabul nya si cita-cita

Bulan berganti Tahun berlalu
Terniat hati ingin bertemu
Dengan sang ayah dan juga ibu
Yg telah lama tak saling temu

Hari itu di siang hari
Pulang lah si tapak kaki
Rindu  menggebu di dalam hati
Tak sabar ingin bertemu kekasih hati

Sampailah si badan yang sudah lelah
Membawa harta dan juga jiwa
Hasil terbayar dengan usaha
Berjayalah sudah sesuai cita-cita

Berlarilah ibu dan juga ayah
Menyambut sang anak yg dirindukan
Rindu yang menggebu terobatkan
Tak lagi seperti pungguk merindukan bulan

Dama terpupuk di pelopak mata
Bak Air bah nan tengah pecah
Mengalir deras  di pipi merah
Haru dan pilu bersimbah ruah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun