Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pulang ke Pelukan: Keistimewaan Mudik bagi Para Perantau

13 April 2024   12:14 Diperbarui: 13 April 2024   12:16 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulang ke Pelukan: Keistimewaan Mudik bagi Para Perantau

          Setiap tahun kita dapat menyaksikan antusias pemudik ke kembali ke kampung halaman. Bahkan TV nasional menyiarkan secara khusus untuk memantau arus mudik dari pemberangkatan sampai kepulangan. Tak heran jutaan orang di seluruh Indonesia mempersiapkan diri untuk melakukan tradisi yang telah tertanam di benak dan sanubarinya menjadi budaya yang harus dilakukan.

          Bagi orang perantauan, mudik bukan hanya perjalanan fisik kembali ke kampung halaman. Tapi sebuah ritual yang menghubungkan manusia ke akarnya. Mudik lebih sekadar kembali menengok tempat kelahiran tapi merayakan  kehangatan dan kebersamaan di antara sesama keluarga, teman lama, para perantau di kampung halaman.

          Padahal tantangan untuk sampai ke kampung halaman begitu menantang seperti keriuhan lalu lintas dan kepadatan penumpang, harga tiket yang melambung, menghemat kebutuhan agar bisa menabung untuk akomodasi perjalanan selama mudik. Semua itu dilakukan para pemudik karena menganggap mudik merupakan momen istimewa yang tak bisa ditinggalkan.

          Bagi para perantau, mudik ke kampung halaman merupakan kesempatan langka untuk kembali dengan orang-orang yang disayang. Dalam momen yang penuh kasih sayang dan keceriaan saat kita dipeluk oleh keluarga dan teman-teman lama di kampung halaman. Banyak momen yang indah yang dulu kita tinggalkan dapat kembali hadir di depan mata. Kesibukan dalam bekerja membuat kita tak ada kesempatan untuk meluangkan waktu untuk bersama. Meskipun komunikasi tetap terjalin melalui gawai. Namun masih tetap terasa istimewa jika berjumpa.

          Pertemuan menjadi istimewa saat dapat merayakan tradisi dan budaya lokal bersama. Bagi para perantau saat mudik dapat membawakan oleh-oleh khas daerah untuk dibagikan ke kerabat. Hal ini sebagai bukti atau cara untuk menjaga dan menguatkan ikatan dengan budaya keluarga. Tak hanya itu, kenangan masa kecil di kampung halaman merupakan keindahan indah penuh sejarah.

          Tak hanya itu, saat berkumpul silaturahmi untuk merayakan kebersamaan dan menguatka ikatan keluarga. Di rumah dipenuhi dengan canda tawa, keramaian kerabat bercakap ria, dan aroma masakan khas daerah. Inilah momen indah yang terus dirindu saat lebaran menanti. Ada kebahagiaan dan kegembiraan yang tak bisa dilukiskan di meja makan/duduk bersama menikmati hidangan lezat, bercerita pengalaman hidup yang berkesan hingga dapat memberikan inspirasi bagi orang lain atau kerabat.

          Bagi sebagaian orang mudik memiliki keistimewaan dapat menikmati pesona kampung halaman. Melepaskan kepenatan dari rutinitas harian yang begitu menyita perhatian, menjauhkan diri dari hiruk pikiuk suasana perkotaan, dan banyak hal lainnya. Saat para pemudik dapat menikmati suasana pedesaan dengan udara segar yang menyapa, pemandangan hijau dan rindang, pemandangan alam yang lama dirindukan selama di perantauan. Inilah momen istimewa bagi para pemudik untuk bersantai ria, melepas strs, dan berusaha menghargai keindahan sederhana yang sering terlewatkan di tengah kesibukan mengais rezeki.

          Namun, dibalik kebahagiaan suasana lebaran, ada kesedihan yang mendalam di hati pemudik. Memang bagi pemudik yang utama adalah bertemu dengan orang tua. Tapi saat di kampung halaman ada kenangan yang menyentuh dengan kepergian orang tua dan saudara tercinta. Dalam kesedihan itu, ada kekuatan untuk mengunjungi makam sebagai tradisi untuk mendoakan saudara dan orang tua agar tenang di sisi-Nya.

          Di setiap momen perjalanan memberikan kesan cerita yang berharga sehingga menimbulkan kenangan indah. Kenangan itu akan menjadi kehangatan tersendiri di hati dan terus ada niat agar momen tersebut tidak terlewatkan setiap tahunnya untuk mengumpulkan rezeki agar bisa menabung guna melakukan perjalanan yang panjang dan juga melelahkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun