Mohon tunggu...
Nendela ritnaagustin
Nendela ritnaagustin Mohon Tunggu... Perawat - Nendela

Belajar dari kegagalan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terwujudnya Mimpiku

20 Februari 2020   18:49 Diperbarui: 20 Februari 2020   18:50 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kita adalah 6 orang sahabat, Namaku Celsi Caroline, perkenalkan ke empat orang sahabatku ini, yang pertama adalah Sisi, dia orangnya baik banget cuma sayangnya dia tuh cengeng, tapi kalo udah nangis dia gak pernah marah lama-lama.

Yang kedua adalah Marisa, dia tuh orangnya gak kalah baik dari Sisi, terus dia sering jajanin kita kalau main dan hebatnya dia itu tangguh karena pernah memendam perasaan ke salah satu teman kita di SMP hehe.

Yang ketiga adalah Riko, dia sahabat kita yang kadang ngeselin, dia kadang keliatan gak peduli sama kita padahal dalam hatinya dia sayang banget sama kita.

Yang ke empat adalah Arnold, dia orangnya pengertian banget dan super duper baik, tapi dia itu kalau udah marah sama seseorang dia susah banget maafin orang itu, makannya jangan macem-macem ya guys wkwk.

Yang terakhir nih, namanya Bima, dia itu orangnya bener-bener baik, pengertian dan juga penuh perhatian, dia peduli banget sama kita dan dia pekerja keras, tapi kadang kalau dia punya kemauan ya harus dituruti karena segimana ada orang yang memberi saran kalau dia maunya itu ya harus itu. Kita ini 6 orang bersahabat, dan kita berjanji pada dunia bahwa kita tidak akan berpisah sebelum ajal yang memisahkan kita dan kita akan selalu setia pada persahabatan kami ini, kita juga akan berjuang bersama untuk masa depan kita.

Kisah kita ini berawal dari sebuah praktik kelompok waktu kita masih SMP, sebenarnya kita ini satu kelas waktu SMP, hanya saja Bima yang berbeda kelas dengan kita. Tapi dia tetap sahabat kami. Kita sering berkumpul saat waktu luang, di isi dengan penuh obrolan yang terkadang tidak terasa obrolan ini menghabiskan waktu kita saat berkumpul. Obrolan apa pun sampai dari obrolan yang gak penting sampai penting atau bahkan sampai obrolan nanti gimana kita di masa depan pasti kita bicarakan. Dan ini hal yang paling bisa mengisi hari-hari ku saat bersama mereka.

Kita selalu terbuka, kita tidak pernah ada yang menutupi hal satu sama lain. Apapun pasti kita terbuka, karena kita berenam sudah saling percaya bahwa kita semua bisa menjaga rahasia dan aib kita juga. Mereka berlima sudah aku anggap sebagai keluarga kedua ku. Keluargaku juga sudah mengenal mereka. Bahkan kalau aku pulang malam pun, asalkan itu bersama mereka aku pasti diijinkan, asal tidak lewat dari jam 9 hihihi.

Tempat kumpul kita yaa dirumahku atau dirumah marisa, karena rumah Marisa memang tempat yang pas untuk kita berkumpul karena halaman nya yang luas. Setiap pulang sekolah jika ada waktu luang kita selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul. Menurutku masa SMP ku masa yang sangat indah. Dimana kita tidak memperdulikan soal hati atau cinta, kita hanya fokus belajar dan juga tentang persahabatan kami ini. Hari-hari ku selalu berwarna karena canda tawa dari mereka. Bima yang beda kelas dari kita, dia juga pasti ikut berkumpul bersama kami di waktu istirahat. Jajan bersama, atau kadang kita sengaja jajan dengan jenis makanan yang sama, haha sebenarnya itu tidak penting. Tapi itu berarti untuk kami.

Pada tanggal 28 Mei 2017 ini adalah hari yang paling menyedihkan sekaligus membuat air mata bahagia untuk kami. Hari ini adalah Graduation masa SMP kita. Aku, sisi dan Marisa pergi ke salon pada waktu subuh agar nantinya tidak telat, kita di make up dan memakai gaun yang warnanya sama. Begitupun mereka 3 lelaki sahabatku, mereka juga mempersiapkan diri untuk acara graduation ini. Tepatnya pukul 07.00 kita sudah sampai di sekolah, acara graduation sekolah kami ini dilaksanakan di sekolah karena lapangan sekolah kami sudah indoor hihi. Kita bertiga melewati gerbang sekolah dengan penuh hiasan lampu menyala dan juga balon. Kita bertiga jalan perlahan karena kita memakai sepatu hiils hehe.

Kita berjalan menuju lapangan dan disana sudah banyak orang dengan wanita wanita yang cantik memakai gaunnya dan juga pria yang sudah cakep memakai jas hitamnya. Kita bertiga mencari kursi yang kosong, dan ternyata Bima memanggil kita bertiga, dia sudah menyiapkan 3 kursi kosong untuk kita bertiga. Kita duduk berjajar berenam. Di pagi hari ini kita bisa tertawa-tawa sambil menikmati pertunjukan yang ada, kita juga makan parasmanan yang ada. Tak lupa kita berfoto sampai bisa memori kamera nya Anisa penuh wkwk. Oh iya Anisa ini juga adalah teman sekelasku.

Guru yang paling aku sayang adalah ibu Heni, dia adalah guru IPA sekaligus pembina Pramuka, Pramuka adalah ekskul aku, Marisa, Riko dan Arnold. Ohiya aku hampir lupa memberi tahu tentang ekskul kedua sahabatku yang berbeda. Kita berempat ekskul Pramuka, dan Bima mengikutin ekskul futsal karena dia jago banget kalau main futsal dan katanya dia ingin banget masuk pemain futsal nasional. Aku dan sahabat-sahabatku sangat mendukung hal itu. Dan Sisi mengikuti ekskul Marching Band, ntah apa yang membuat dia ingin masuk ekskul itu, tapi selama 3 tahun di SMP dia setia pada ekskul tersebut wkwk. Dan setiap hari Senin saat upacara dia selalu beda barisan dengan kita, karena dia ada di barisan marching band.

Oh iya aku hampir lupa, aku kan sedang membahas tentang graduation, okay kita lanjut. Lalu setelah kita berfoto bersama, kita semua berpelukan dan menangis merasa sangat sedih karena kita akan berpisah untuk melanjutkan sekolah SMA, kita saling berpelukan semua satu kelas, bercerita tentang nanti masa depan. Dan kita baru menyadari bahwa masa nya sudah usai, dan perpisahan ini bukan keinginan kita tapi memang takdir yang sudah menentukan. Kita berjanji jika kita sudah berpisah kita tidak akan sombong jika bertemu dan tidak akan melupakan semuanya.

Saat acara itu selesai, kita semua 1 kelas berkumpul di rumah Marisa. Kita mengobrol, makan-makan, bahkan sampai larut malam kita lupa waktu. Akupun sampai dijemput oleh ayahku hehe, karena kita merasa nyaman, ya waktu pun terus berlalu tanpa kita sadari. Ohiya setelah hari itu selesai, kita semua masing-masing sibuk untuk mendaftar sekolah SMA.

Aku dan Arnold melanjutkan sekolah ke sekolah SMAN 1 Garuda, Marisa dan Sisi melanjutkan sekolahnya ke Pesantren Al-ittihad Cianjur, Bima melanjutkan sekolah ke SMKN 1 Rajawali dan Riko melanjutkan sekolah ke SMKN 2 Bandung. Walaupun setelah hari itu kita berbeda sekolah, kita akan tetap bersama dan tidak akan melupakan tentang persahabatan ini, kita berjanji bahwa suatu saat nanti kita akan menggapai sebuah mimpi bersama dan membuktikannya pada dunia bahwa kita akan selalu bersama sampai tua nanti dan sampai ajal menjemput kami. Tidak ada yang bisa memisahkan kami, di hatiku sudah tersimpan nama mereka sebagai keluarga keduaku.

Hari berganti hari, waktu terus berlalu tanpa aku sadari aku telat melewati hari tanpa kelima sahabatku. Saat pembagian kelas, aku masuk ke kelas MIPA 5 dan Arnold masuk ke kelas MIPA 4, Kelas kita bersebelahan. Tak sadar, bahwa kita berenam sudah melewati hari di sekolah tanpa canda tawa dari mereka. Kita berenam berjuang masing-masing dan belajar dengan serius agar kita bisa membanggakan orang tua kita. Kita pernah bermimpi untuk bisa wisuda bersama dan mempunyai pasangan serta anak yang nantinya saat kita berkumpul kita akan memperkenalkannya. Ini memang momen yang kita impikan, satu hal rencana kita adalah menaiki gunung Mahameru bersama-sama.

Di masa SMA ini aku menemukan teman baru, dan pastinya kelima sahabatku juga sudah menemukan teman baru untuk menemani hari-harinya di sekolah. Aku tidak masalah jika mereka mendapatkan teman baru, asalkan mereka selalu ingat pada persahabatan ini.

Perkenalkan kedua sahabat baruku di SMA, yang pertama adalah Raina dia duduk dibangku belakangku, dia orangnya baik banget, pengertian juga tapi kalau lagi badmood suka marah-marah atau diem gitu, mukanya keliatan badmood, kalo aku gaada kuota, dia yang suka kasih aku hostpot disekolah wkwk, dia juga ga pelit hihi, dan dua orang yang paling khawatir kalo aku pergi jauh-jauh wkwk. Yang kedua adalah Ara, Ara ini adalah teman sebangku ku, dia nemenin aku duduk dikelas Mipa 5 dari kelas 10 sampai 12. Dia orangnya baik banget, cantik juga. Dan menariknya dia punya dua kempot di pipi, dari situ dia sering dipanggil opot. Dia orangnya gak pelit, kadang suka jajanin aku sama Raina wkwkwk. Pokoknya hari-hariku bisa berwarna karena mereka.

Hari-hari kita lewati. Aku, Raina dan Ara sering berkumpul bersama dirumahku, apalagi waktu kita kelas 11 kita bertiga adalah gamers PUBG, PUBG ini adalah game yang sedang booming pada saat waktu itu. Dengan sengaja berkumpul dirumahku untuk Mabar PUBG sambil makan bakso, seblak dan makanan lainnya untuk mengisi perut kita wkwk.

Kelas 11 ini menurutku, moment SMA paling seru dan asik, karena tugas pun tidak terlalu banyak, jam kosong pun kita isi dengan hal-hal yang benar-benar dapat mewarnai hariku. Canda tawa sangat aku rindukan pada saat itu. Namun sekarang aku hanya bisa mengenangnya. Oh iya tentang kelas 12 ku, aku dan teman-teman seperjuanganku benar-benar merasa lelah, karena tugas begitu banyak, tidak bisa sesantai dulu waktu kelas 11 dan kelas 10. Apalagi tahun ini, SBMPTN hanya bisa melakukan 1 kali kesempatan, tidak ada kesempatan kedua. Hal ini memang terus menekan kami untuk terus belajar dan latihan soal SBMPTN, dan di angkatan kita ini juga ujian praktek di hilangkan, ntah apa alasannya. Namun hal ini membuat kita lebih lelah, karena kita harus membuat portofolio dari masing-masing mata pelajaran. Dan itu membuat kita semakin pusing bahkan sampai banyak mengeluarkan uang untuk print.

Menurutku seharusnya anak kelas 12 ini difokuskan untuk mengerjakan latihan-latihan soal untuk sbmptn, bukan malah kita dituntut untuk menyelesaikan postofolio yang deadline nya dekat sekali yaitu bulan Februari. Tapi semua tantangan ini harus kita lewati dan kita hadapi. Karna aku yakin pengorbananku selama ini pasti terbalas penuh kebahagiaan.

Tanggal 14 April 2020, adalah hari yang membahagiakan sekaligus menyedihkan dan mengeluarkan air mata bahagia. Perasaan ini campur aduk. Ini adalah Graduation sekolah kita, Dimana hari ini kita dinyatakan lulus, ini membuat kita menangis bahagia, namun air mata kesedihan pun ada karena ternyata masa SMA kita telah usai, kita harus berpisah dan meneruskan perjuangan masa depan masing-masing. Aku, Ara dan Raina memakai gaun yang warnanya sama. Kita sengaja menjahit dan membeli bahannya yang sama. Hari ini kita lalui dan tidak lupa kita berfoto untuk dijadikan kenangan.

Dan pada suatu hari, setelah kita lulus aku bersama dengan kelima sahabatku berkumpul dirumahku, kita merencanakan sesuatu yang nantinya rencana ini akan mewujudkan mimpi kita. Kita merencanakan pada hari apa, tanggal berapa dan bulan apa kita akan muncak ke gunung Mahameru , atap nya pulau Jawa Timur. Kita menentukan pada saat kita sudah semester 4 di kuliah kita. Kita akan menaiki puncak Mahameru untuk membuktikan pada dunia tentang persahabatan kita ini.
Kita sudah jarang bermain bersama semenjak kita masuk SMA, namun setelah merencanakan kepergian kita nanti ke puncak mahameru menjadi hal yang kami tunggu-tunggu. 3 hari sebelum pergi ke Mahameru kita berkumpul dirumah Marisa, kita mengobrol canda tawa dan menceritakan tentang bagaimana sekolah SMA masing-masing. Kita semua berbagi cerita sampai tak terasa sudah larut malam.

H-1 sebelum kita pergi untuk muncak ke Mahameru, kita menyiapkan semua barang-barang yang akan dibawa, dan tidak boleh sampai ada yang tertinggal. Malam harinya aku tidak sabar menunggu hari esok, karena hal tersebut merupakan mimpi kita berenam.
Keesokan harinya aku bangun pagi sekali untuk mengecek kembalik semua barang yang akan dibawa, tidak lupa sarapan agar fisik selalu kuat. Lalu kita semua menuju titik kumpul yaitu di stasiun kereta api Padalarang. Aku pergi ke stasiun diantar oleh ayahku. Setelah sampai di stasiun aku bingung mencari sahabat-sahabatku, dan akhirnya aku melihat Bima ditempat penungguan. Aku menghampirinya sambil membawa tas career Yang lumayan lah berat. Aku juga memakai sepatu gunung, kado ulang tahun dari Bima tahun lalu.

Lalu setelah aku menghampirinya, Bima langsung tersenyum dan bilang " cie sepatu dariku akhirnya kamu pakai juga nih" aku pun tersenyum dan menjawab "iya nih baru ku pakai, karena kan mau kemana juga aku pakai sepatu ini kalo bukan muncak" lalu dia jawab "akhirnya bisa muncak bareng kamu" aku berfikir sejenak, lalu menjawab "hah? Ko bareng denganku, kita kan pergi berenam" lalu dia merasa malu sambil menutup mulutnya menandakan dia keceplosan. Dia langsung mengalihkan pembicaraan dengan mengajakku mencari teman-teman yang lain.

Kita bertemu dengan ke 4 sahabatku di dekat mini market yang ada dalam stasiun. Aku dan Bima menghampiri mereka berempat. Lalu kita berkumpul di tempat penungguan untuk menunggu kereta datang. Setelah setengah jam berlalu, kereta jurusan kami pun datang. Kami menaiki kereta nya. Di dalam kereta kami tertawa, bernyanyi dan bermain gitar , ngemil dan banyak hal yang kami lakukan karena perjalanan yang sangat jauh. Aku duduk dekat jendela agar bisa melihat pemandangan selama diperjalanan ini.

Tak terasa kita semua tertidur, dan sebentar lagi tujuan kita akan sampai. Aku terbangun dan melihat keluar tenyata didepan sudah terlihat stasiun Jawa timur. Aku membangunkan sahabat-sahabatku. Lalu mereka pun terbangun, namun Riko malah ngelindur, hal itu membuat kami tertawa keras dan membuat Riko sadar dari ngelindur nya. Saat kereta berhenti tepat didepan stasiun kita langsung turun dan mencari tempat makan karena cacing-cacing di perut sudah demo. Kita makan di rumah makan Padang, yang ternyata rasanya begitu nikmat membuat perut kita kenyang.

Setelah makan kita langsung mencari angkutan umum untuk menuju basecamp puncak Mahameru. Setelah sampai kita langsung daftar segalanya dan mempersiapkan semuanya. Tepat pukul 3 sore kita akan mulai naik muncak. Bima menjadi pemimpin jalan, dia jalan paling depan dan aku berjalan dibelakangnya. Dan Riko ada dibaris paling belakang untuk menjaga semuanya agar tetap aman dan tidak ada yang tertinggal.

Pos 1 sampai pos akhir sudah kita lewati, banyak hal yang kita lalui dari pendakian tersebut. Apalagi Bima yang terlihat berbeda kepadaku, dia sangat perhatian padaku, dia beda dari Bima yang biasanya. Aku bingung ada apa dengan Bima, tapi ya sudahlah mungkin karena kita sudah lama tidak bertemu jarang berkumpul seperti ini, inilah perubahan sikap Bima wkwk. Kita sudah sampai di pos akhir, dan kita mendirikan tenda untuk beristirahat. Namun sebelumya kita sudah beristirahat dan bermalam di Ranukumbolo, danaunya puncak mahameru, air nya yang jernih dan cuacanya yang sejuk serta view pemandangan yang sangat indah membuat aku nyaman ada disini. Kita bernyanyi-nyari, tertawa, mengobrol, makan bahkan Arnold sampai tidur pulas di siang hari wkwk. Tak lupa kita potret bersama untuk dijadikan kenangan kita di ranukumbolo.

Setelah menikmati ranukumbolo, kita beranjak ke pos akhir untuk bermalam disana. Kita menghangatkan badan depan api unggun, bercerita bahkan mengenang masa lalu kita saat kita masih hanya bisa bermimpi untuk pergi kesini, namun semuanya bisa jadi kenyataan. Kita berenam sangat bahagia. Kita beristirahat dan bermalam di pos akhir sampai pukul 3 pagi. Pukul 3 kita langsung melanjutkan pendakian ke Puncak Mahameru yang merupakan tujuan utama kami. Alarm pun berbunyi menunjukan pukul 3, kita langsung beranjak mendaki ke puncak tanpa membawa carier, kita membawa barang yang memang hanya diperlukan. Kita tidak bisa memasang tenda disana, karena tidak dibolehkan bertenda di puncak Mahameru karena banyak berbagai resiko yang akan didapat.

Pukul 3 kita semangat untuk pergi mendaki ke puncak Mahameru, rintangan banyak yang kita lalui, pasir kecil yang sangat licin sudah kita lewati. Dan akhirnya kita sampai pada tujuan yaitu Puncak Mahameru, aku sangat terharu bahkan sampai menangis bahagia karena ternyata aku seorang perempuan, bisa mendaki ke Puncak Mahameru atap nya pulau Sumatra timur.

Aku sangat bahagia dan sujud bersyukur kepada Allah, karena aku bisa menikmati surga dunia-Nya yang sangat begitu indah, sungguh indahnya ciptaan-Nya. Kita berpelukan, kita semua menangis air mata bahagia dan berterima kasih kepada Allah juga orang tua yang sudah merestui kami pergi ke puncak Mahameru ini. Sungguh indah seperti berada di atas awan, kini aku berada di ketinggian 3.676 MDPL bersama ke 5 sahabatku. Sungguh ini kado terindah setelah kita berpisah selama 3 tahun. Dan akhirnya mimpi kita tercapai untuk bisa menginjak puncak Mahameru ini.

Namun ada hal yang sangat membuatku terkejut bahkan tak menyangka ini dapat terjadi. Hal ini tentang Bima, saat di puncak setelah kita telah menancapkan bendera merah putih di atas puncak Mahameru. Tiba-tiba Bima mengajakku mengobrol berdua, dan ternyata Bima menyatakan tentang perasaannya selama ini kepadaku, ternyata dia mencintaiku lebih dari sahabat. Aku merasa terkejut dan tidak menyangka, aku sempat bingung dan berfikir bahwa Bima hanya bercanda, namun Bima tetap meyakinkanku tentang perasaannya.

Bima memberiku cincin tunangan. Aku semakin terkejut bahkan menangis bahagia. Akhirnya aku yang dulu saat SMP pernah memendam perasaan ke Bima, akhirnya Bima bisa memiliki rasa yang sama kepadaku. Tanpa fikir panjang aku menerima ajakan tunangan tersebut. Dan ternyata ke empat sahabatku juga sudah tahu tentang ini, bahkan mereka merupakan tim sukses dan ada dibalik semua ini. Aku memeluk mereka. Mereka juga mengejekku karena aku menangis bahagia.

Ohiya aku lupa memberi tahu tentang jurusan kuliahku, aku dan kelima sahabatku kuliah di ITB dengan jurusan yang berbeda-beda, aku kuliah di jurusan Arsitektur, Bima kuliah di jurusan Akuntansi, Arnold dan Riko kuliah di jurusan Teknik sipil, Marisa Kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual dan Marisa kuliah di jurusan Farmasi.

Aku dan Bima berencana tidak akan menikah sebelum kita menyelesaikan tugas sekolah kita, sebelum kita menyelesaikan kuliah kita. Bima akan menunggu kita lulus kuliah, Kita akan fokus kuliah, dan setelah semuanya siap kita baru akan menikah. Begitupun mereka sahabatku, mereka sangat mendukung hal ini. Mereka juga akan menyelesaikan kuliahnya, dan mimpi kedua kami pasti tercapai, yaitu memakai baju toga bersama dan menangis bahagia karena bisa membanggakan kedua orang tua. Tujuan kita. Berenam dari kecil yang hanya sekedar mimpi akhirnya kini sudah tercapai, dan satu lagi kami akan menyelesaikan tugas sekolah kita dengan menyelesaikan kuliah sampai lulus dan memakai baju toga bersama, hari dilalui oleh kami tanpa melupakan rasa syukur kepada Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun