Mohon tunggu...
Nela Dusan
Nela Dusan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi KFLS dan Founder/Owner Katering Keto

mantan lawyer, pengarang, penerjemah tersumpah; penyuka fotografi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Namaku Covid, Public Enemy #1 Sejak 2020

27 Juli 2021   18:11 Diperbarui: 30 Juli 2021   21:13 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: corona broche.etsy.com

2.    memicu reabsorpsi dari natrium dan chlorida tetapi kalium dan potassium disekresikan, air diretensi;

3.    menghasilkan aldosterone;

4.    pemampatan/penyempitan (restriksi ruang) selang/pembuluh darah (arteriole) dalam rangka meningkatkan tekanan darah.

Langkah 1-4 diatas berupa retensi air dan garam, peningkatan volume sirkulasi yang efektif menyebaban perfusi pada juxtaglomelural pada akhirnya akan menjadi negative feedback kepada ginjal untuk menghentikan sekresi renin karena tujuan sudah tercapai (deaktivasi RAAS). Pendek kata, menjadi penanda kepada ginjal untuk stop pelepasan renin agar RAAS berhenti ingat tujuan awal melakukan RAAS adalah menaikkan tekanan darah.

Fungsi ACE2
Kalau ada ACE1 di paru-paru membuat konversi Ang1 menjadi Ang2 yang sifatnya memicu Vasokontriksi (pembuluh darah menegang/menyempit), ada juga efek lain apabila Ang2 menempel pada sel-sel lain, dapat menyebabkan:
oxidative stress, pembelahan sel (cell profileration), fibrosis (parut) dan inflamasi.

Efek dari Ang2 yang beredar dalam darah, tidak hanya berpengaruh pada vasokontriksi saja tapi berdampak lain.  Di paru-paru juga ada ACE2 yang bertujuan untuk mencegah Ang2 tidak berlebihan di dalam darah (ingat perannya sebagai pedal gas). ACE2 muncul di permukaan paru-paru, tujuannya untuk mengubah Ang2 menjadi bentuk lain yang disebut Ang 1-7.

Ang 1-7 jika berpasangan dengan ACE2, maka ACE2 berfungsi sebagai rem. Jika dampak dari Ang2:
-Vasokontriksi dengan adanya ACE2 diubah menjadi vasodilatory;
-Oxidative stress menjadi antioxidative;
-pembelahan sel (cell profileration) diubah menjadi antiproliferative;
-fibrosis (parut) menjadi antifibrosis dan
-inflammatory menjadi anti inflammatory .

Oh iya, seandainya kalian berpikir apa beda aku dan mr. Flu, biar aku jelaskan.  Perbedaannya ada pada pilihan sel yang dibajak, kalau Mr. Flu membajak sel selain ACE2 (bisa jadi sel yang tidak vital), sedangkan aku, Mr. Covid, membajak sel ACE2, sang system rem (brake system).

Dengan semua keterangan mengenai fungsi strategis ACE2 diatas semoga menjadi lebih jelas bagi kalian kenapa ancaman aku, si Mr. Covid ini menjadi lethal (amat berbahaya).

Infeksi pada ACE2 di paru-paru menyebabkan rem blong. ACE2 yang terinfeksi covid kemampuannya menjadi turun (downregulation) dan RAAS menjadi overaktivasi/berlebihan yang menyebabkan vasokontriksi, inflammation, fibrosis, lung damage dan edema.

Masalahnya ACE2 itu bisa berada dimana saja tergantung munculnya kebutuhan yang ditandai dengan munculnya Ang2, ingat saja ACE2 adalah autobrake dari Ang2. Jadi setiap ada signal di stress system manusia, maka ACE2 otomatis akan muncul untuk mengimbangi munculnya Ang2 dan sympathetic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun