Mohon tunggu...
Nela Dusan
Nela Dusan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi KFLS dan Founder/Owner Katering Keto

mantan lawyer, pengarang, penerjemah tersumpah; penyuka fotografi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Namaku Covid, Public Enemy #1 Sejak 2020

27 Juli 2021   18:11 Diperbarui: 30 Juli 2021   21:13 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: corona broche.etsy.com

Sekali lagi aku mengingatkan bahwa aku cuma membajak ACE2 suatu mahluk, apakah manusia atau hewan, sepanjang mereka memiliki receptor ACE2, I am in deh pokoknya. Yang bikin aku lebih heran lagi adalah alih-alih mempelajari tindak tandukku, sifatku, perilakuku, mereka malah sibuk menutup jalan, menutup toko atau restoran, tempat ibadah. Sudah begitu pun tetap rumah sakit sampai kepenuhan, dokternya kelelahan dan banyak yang jadi korban aku. Salah? Kan mereka juga punya receptor ACE2. Ingat saja aku cuma membajak ACE2, udah itu doang.

Aku juga merasa aneh saat mereka sibuk dengan segala vaksin tanpa aku pernah ditengok sedang ngapain dan apa mauku. Belum lagi pembicaraan yang wah tentang herd immunity aduh aku bingung deh, apa hubungannya herd immunity dengan misi tunggalku, membajak ACE2 siapapun dan dimanapun. Herd immunity itu bicara kekebalan grup, padahal yang aku bajak adalah ACE2, kalau satu orang yang cocok jadi inangku, ya aku bajak. Kalau satu kelompok yang punya receptor ACE2 semua, ya pasti akan aku bajak juga. Masalahnya cuma, sejauh apa para calon inangku menyiapkan diri mereka untuk menerima atau menolak aku.

Aku beri kisi-kisi kepada kalian ya, kunci dari menaklukkan aku ada pada seberapa baik pemahaman kalian tentang diriku, apa yang aku mau dan caraku mendapatkan yang aku mau.

Sekali lagi aku bilang ke kalian, aku ini cuma sebentuk protein yang punya misi tunggal membajak ACE2 dan jelas aku butuh inang agar bisa bereplikasi dan bermutasi. Jadi bersiaplah kalian melawan aku.

Terima kasih kepada om Tyo yang telah memberi inspirasi untuk monolog tentang diriku ini. Bukan karena aku gila panggung, tetapi karena aku kasihan kepada manusia yang semakin susah hidup dan kehidupannya karena aku. Aku berharap jika manusia diberi sedikit kisi-kisi tentang sepak terjangku, mereka bisa menolong diri mereka sendiri dan pandemi ini tidak perlu lagi berlama-lama. Tidak apa-apa pesta dibubarkan, sekalipun itu pestaku.

Aku akan bercerita apa yang terjadi pada manusia yang ACE2nya berhasil kubajak.

Part 2 -- Aku dan Inangku

Aku akan mulai dengan mengajak kalian membayangkan sebuah mobil atau motor. Bayangkan tubuh kalian itu sebuah kendaraan bermotor.  Syarat sebuah kendaraan bermotor yang laik jalan adalah mesinnya bekerja baik, bila digas akan bertambah naik kecepatannya dan ada rem yang siap sedia untuk menurunkan kecepatan atau berhenti sama sekali.

Maukah kalian punya Mobil Ferari atau Porsche misalnya yang bisa lari kencang tapi remnya blong? Jelas tidak ada yang mau kan. Nah kalau untuk Mobil saja kalian mau ada gas dan ada rem yang berfungsi maksimal, bagaimana dengan tubuh kalian? Gas itu penting tapi bisa mengerem jauh lebih penting lagi. Menginjak pedal gas untuk mencapai kecepatan tertentu adalah pilihan tapi memastikan sistem rem bekerja adalah wajib hukumnya. Itu kalau kalian mau selamat.

System stress manusia juga terdiri dari dua fungsi secara umum, yang bersifat tekan pedal gas/akselerasi yaitu fungsi RAAS dan Symphatetic dan yang sifatnya mengerem/brake disebut fungsi Parasymphatetic/ACE2.  Kalau pada kendaraan kita injak pedal gas tanpa bisa mengerem, apa yang terjadi? Kita bisa menabrak tebing, rumah, atau terjun bebas ke jurang=kematian. Kalau tubuh manusia terus menerus menekan gas akibat stress tanpa ada rem maka manusia akan mengalami inflamasi yang tidak selesai dan bisa berujung pada fatalitas.

Baiklah, aku akan ceritakan sedikit apa itu ACE2. Sebetulnya aku pengen menguraikan detil tentang ACE2 tapi aku kuatir kalian jadi berhenti membaca monologku ini karena bosan padahal penting untuk kalian pahami supaya nggak jadi paranoid atau malah meremehkan aku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun