Tahun 2018 lalu kami berkesempatan berkunjung kerumah sanak saudara di kampung tempat saya dulu tinggal mulai dari umur sekitar 3 sampai 11 tahun. Desa Latompa, Kec. Maligano, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara namanya. Salah satu agenda kami adalah menghadiri pernikahan saudara sepupu. Untuk sampai kesana, kami perlu mempersiapkan stamina yang cukup. sebab perjalanan akan dilalui melalui jalan darat sekitar 2,5 jam ditambah dengan 30 menit kapal laut, kemudian ditambah dengan 1 jam jalan darat kembali. Total 4 jam perjalan kalau tidak ada hambatan seperti antrian feri dll.... dan betul, kami harus mengantri sampai 8 jam untuk bisa mendapat giliran termuat dalam kapal... he he he...Â
Singkat cerita, Atas ijin Tuhan  kami sampai dikampung dengan selamat. Jadwal kami disini terencana 2 malam. lalu akan melanjutkan perjalan ke Kota Raha, Ibu Kota Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Rumah kedua orang tua saya ada disana. Iya, kami akhirnya pindah ke kota ini setelah saya beranjak kelas 3 SD.Â
Tidak banyak yang dilakukan oleh nio beserta saudara sepupunya dikampung, karena saat itu cuaca tidak terlalu mendukung. Hujan menghiasi hari2 dikampung... he he.. tidak ada episode ke kali, kekebun, memindahkan sapi... semua urung dilakukan karena cuaca yang tidak bersahabah.
***
Akhirnya seusai nikahan sepupu, kami pamitan untuk menuju kota Raha. Untuk sampai kekota, kami harus menempuh jalan darat kurang lebih 45 menit untuk menuju pelabuhan Fery untuk selanjutnya ke kota Raha. Kapal ferry akan menempuh waktu kurang lebih 35 menit.Â
Nah, waktu kami perkirakan untuk sampai dipelabuhan rupanya kurang tepat, sesampai dipelabuhan, kapal fery baru saja beranjak menuju kota raha, kurang lebih 3 menit dari pelabuhan. Solusi ada dua, kembali ke kampung  atau tetap di pelabuhan untuk menunggu fery berikutnya. Waktunya kurang lebih 5-6 jam, untuk fery selanjutnya. Setelah berunding, kami sepakan untuk tetap saja dipelabuhan..... dan untuk mengisi waktu, kami sepakat memancing..... horeee..... disambut oleh dua anak kecil nio dan al.... akhirnya om Dona dengan cekatan mencari segala macam peralatan.... dari kail sampai tasi.... beserta umpannya.... Jadilah kami memancing sebelum kapal feri datang.Â
Nio dan al sangat menikmati aktivitas ini, pancing dengan mode manual semakin membuat suasana riuh ketika satu kail menghasilkan ikan. Gambar diatas diambil salah satu momen, ketika nio dan al berhasil mendapatkan ikan dengan kail mereka. Nio memakai baju supermen mendapatkan salah satu ikan karang....Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI