"Lho, sudah sampai?", dia terbangun saat mobil berhenti di halaman rumahku.
"Kamu capek sekali kelihatannya. nginep sini dulu gimana?", candaku sembari mematikan mesin. Sejenak dia tersenyum sambil mengusap matanya dari kantuk yang tersisa.
"Maunya tinggal di sini sama mas", dia balik bercanda sembari tertawa.
"Besok kan balik lagi ke Surabaya. Jadi perjalananmu nggak terlalu", jelasku.
"Kayaknya aku ke Madiun aja mas. Besok kan tidak harus ketemu professor", sahutnya.
"Kalau gitu istirahat dulu sebentar", ajakku dan dengan langkah sedikit gontai diap mengikutiku masuk ruang tamu. Dengan ramah diapun menyapa anak sulungku yang kebetulan di rumah.
"Ini anak sulungku", ucapku memperkenalkan.
"Mas siapa?", sapanya sambil menyalami anak sulungku.
"Mas sibuk nggak malam ini?", tanyaku ke anak sulungku.
"Nggak, lagi free", sahut anak sulungku.
"Bisa antar tante ke Madiun?", tanyaku.