Mohon tunggu...
Naomi Nur
Naomi Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang yang menyukai fantasi dan berkarya dalam tulisan, berbagai jenis tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayah, Ini Arahnya Ke Mana, ya?

28 Maret 2025   22:52 Diperbarui: 28 Maret 2025   22:52 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram: @khoirultriann | Buku yang menggugah hati bagi mereka yang merasa relate.

Bagi seorang anak perempuan, kehilangan ayah bukan hanya kehilangan pelindung, tetapi juga kehilangan sosok pertama yang memperkenalkannya pada cinta yang tanpa syarat.

Dalam buku ini, ada sepenggal pesan yang menyentuh dari seorang ayah kepada anak perempuannya di hari pernikahan:

"Nak, kalau nanti Ayah tidak hadir di hari pernikahanmu, maafin Ayah, ya. Jadi, kali ini peran Ayah selesai, dan peranmu sebagai istri akan dimulai. Sepisah- pisahnya, kamu tetap anak Ayah."

Untuk Mereka yang Dititipkan Rindu

Kehilangan ayah adalah kehilangan yang sunyi. Orang-orang mungkin mengira segalanya baik-baik saja, tapi di dalam hati, ada kekosongan yang sulit diisi. Dalam diam, ada tangis yang tak terdengar. Dalam tawa, ada kesedihan yang terselip.

Dalam kerinduan itu, mungkin seorang anak hanya ingin mendengar kembali suara ayahnya berkata:

"Anakku, Ayah di sini. Ayah gak pernah pergi. Terima kasih sudah menjaga tubuhmu yang separuhnya tubuhku.Nak, kau mirip ibumu..  

Keras kepalamu itu keras kepala ibumu. Melihatmu lahir itu, seperti melihat ibumu terlahir kembali. Jadi perempuan kecil yang lucu, yang dulu kubawa kecilmu ke mana-mana, ku pamerkan di depan teman Ayah, ku ceritakan setiap hal kecil yang berhasil kamu raih di depan banyak orang.

Anakku, maaf kalau Ayah gak kelihatan lagi, ya. Maaf kalau peran Ayah gagal. Maaf kalau Ayah gak ada di sampingmu ketika kamu butuh. Anakku, sekarang kamu cantik sekali. Mirip ibumu waktu muda. Maaf kalau Ayah gak bisa jagain kamu lagi, ya.Ternyata sekarang kamu tumbuh jauh lebih kuat dari yang Ayah kira. Anakku hebat sekali. Ayah bangga."

Buku: Ayah, Ini Arahnya Ke Mana, ya? karya Khoirul Trian | halaman 25
Buku: Ayah, Ini Arahnya Ke Mana, ya? karya Khoirul Trian | halaman 25

Dekap Ayah Selagi Bisa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun