Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tuhan uangnya mana?

24 Februari 2025   07:30 Diperbarui: 23 Februari 2025   16:31 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

     Suara hati kelompok orang miskin kembali bergema. Lagu bayar di nyanyikan oleh kelompok punk bernama Sukatani.

     Lagu yang berisi lirik tentang sesuatu pembayaran agar suatu masalah cepat selesai.

     Namun ada hal yang tidak beres sehingga Sukatani band  meminta maaf kepada lembaga polisi Indonesia karena merasa lancang dengan lirik yang mereka nyanyikan.

     Akhirnya ada protes dari pengamat sosial tentang ancaman kebebasan mengeluarkan pendapat.

*****

     Inilah kenyataan hidup di negara yang sering di katakan sebagai negara kaya hasil alamnya.

    Cerita yang mulai saya dengar sejak tahun 80 an, ternyata mampu membuat banyak orang Indonesia bangga dengan negaranya.

    Tapi lambat laun pemikiran tentang negara Indonesia yang kaya hasil alam mulai luntur karena tingkat kemiskinan rakyatnya tidak berkurang bahkan semenjak ada tagar keluar aja dulu semakin membuka mata warga ibu Pertiwi khususnya kaum muda bahwa kondisi ekonomi semakin sulit.

     Bersekolah dalam waktu yang lama dan mengeluarkan uang biaya pendidikan sampai mencekik leher sendiri namun harapan indah untuk menyentuh semakin susah.

    Kerja keras dan doa sakti belum bisa membuktikan perubahan menjadi lebih baik.

     Kerasnya perjuangan hidup menjadi bukti nyata bahwa rasa bahagia karena urusan uang semakin penting.

     Dahulu ada kalimat suci bahwa uang tidak di bawa mati juga hidup banyak uang tidak bahagia.

     Tapi saat ini ketika ongkos pendidikan juga isi perut melambung tinggi akibat perubahan situasi ekonomi dalam negeri yang melahirkan banyak pengangguran dari kelas kerah biru sampai kerah putih.

     Bagaimana lagi cara supaya suatu pertanyaan penting segera mendapat jawabannya.

    Menunggu kebijakan dari pemerintah belum tentu sampai di tempat yang tepat.

     Hanya diri sendiri yang harus berjuang menemukan kunci pintu kesuksesan.

    Hanyalah informasi yang berguna akan mampu menjadi jalan keluar dari bencana keuangan.

     Membaca buku perpustakaan dan membaca blog di internet, semoga di sana ada jawabannya.

     Tapi sekali lagi tapi sejengkal langkah ke arah garis butuh dukungan kuat seperti uang, agar langkah tidak berhenti.

     Sebagai mahluk yang percaya kepada kekuatan gaib yang ajaib maka perlu kita berbicara dengan santun yaitu; Tuhan uangnya mana?

*****

     Di tunggu kopi susu dan pisang gorengnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun