Setelah kuliah sore, aku menyempatkan diri ke perpustakaan kampus untuk membaca buku tentang strategi dakwah. Suasana perpustakaan yang tenang dan nyaman membuatku bisa fokus menyerap ilmu tanpa gangguan. Aku duduk di sudut baca yang cozy, dikelilingi rak-rak buku tebal yang penuh referensi penting untuk tugas dan pengembangan diri. Di sana, aku juga sempat berdiskusi singkat dengan Dina tentang materi yang kami baca, mempererat kerja sama kami dalam belajar. Momen ini jadi penyegar sekaligus penguat ikatan pertemanan kami sebelum pulang dan beristirahat.
Malam Hari: Refleksi dan Persiapan TidurÂ
Setelah pulang, aku menghabiskan waktu untuk membaca buku tentang ilmu dakwah dan menulis jurnal refleksi. Aku bersyukur punya teman-teman yang selalu mendukung dan bisa melewati drama kecil bersama. Sebelum tidur, aku berdoa agar persahabatan kami tetap kuat dan kami bisa terus belajar serta berdakwah dengan hati yang tulus.
 Tidur: Menutup Hari dengan Rasa SyukurÂ
Aku memejamkan mata dengan perasaan tenang dan penuh harapan. Besok adalah hari baru untuk belajar, berdakwah, dan menjaga persahabatan yang sudah terjalin kuat.
Cerita ini menggambarkan keseharian seorang mahasiswa Ilmu Dakwah yang tidak hanya belajar teori, tapi juga menghadapi dinamika pertemanan yang membuat proses belajar dan berdakwah semakin bermakna. Semoga cerita ini menginspirasi kamu dalam menjalani hari-hari sebagai mahasiswa!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI