Dua puluh tahun berlalu..
dan bertemu kembali di kota kau dan aku berbagi
masa putih abu-abu, terlewati bersama,
habiskan saat dimana kita butuh diakui,
masa pencarian jati diri,
aku dan kau belum dewasa tapi kita bukan lagi insan yang mudah merengek.
Aku terjerit saat melihatmu,
tak ada yang berubah, rautmu tetap teduh tenang
tapi gurat kita berubah, bukan
dan namamu berubah
hahahah
ada sederet titel bukti keberadaanmu diterima masa
tapi kita tetaplah kita, bukan.
Hei, kawan...
Apakah kau bahagia?
"seperti yang kaulihat, kita wanita, kita tercipta tegar"
Apakah kau mengeluh akan cinta?
"hati kita sedalam samudera, bukan"
Apakah kau pernah lelah dalam hidupmu?
"setidaknya kita pernah mengalaminya sekali dalam hidup"
Hei, kawan...
Terimakasih untuk tetap mengingatku.
Terimakasih pernah singgah dan menjadi bagian dari masa remajaku.
Tetaplah bersinar di tempatmu berada
Tetaplah menjadi kuat.
Sampai kita bertemu kembali,
dan menulis lirik tentang hidup ini.
I dedicated to my comrade :Â
Kompol. Pebriyanti S....(aku bahkan tak tahu titel selanjutnya)
Terimakasih telah bersedia dicubit, terimakasih untuk traktirannya