Kalimat demi kalimat yang disampaikan beliau mengobarkan semangat orang-orang yang mendengarnya untuk bahu-membahu bekerja sama, melepaskan diri dari penderitaan akibat penjajahan.Â
Dibawah kepemimpinan beliau, Indonesia merdeka.Â
Semua lapisan masyarakat Indonesia, termasuk para pejabat pemerintah, kerajaan, serta para pahlawan nasional dari beragam etnis, bergerak dan berjuang bersama mengusir penjajah hingga mendapatkan pengakuan dari seluruh dunia bahwa Indonesia telah menjadi negara yang berdikari.
Kampanye yang mengiringi perasaan nostalgia dari sejarah Presiden Soekarno, membangkitkan harapan bagi para pendukungnya, agar kelak Indonesia akan kembali berjaya, setidaknya dihormati oleh negara lain.Â
Lepas dari bayang-bayang utang yang mencekik, kemiskinan berkurang, dan pendidikan lebih merata. Berharap semboyan gemah ripah loh jinawi akan terwujud.
Dengan begitu, nostalgia tidak hanya menimbulkan rasa nyaman dan bahagia semata, ada harapan yang timbul sebagai akibat dari rasa tersebut. Dan kalau nostalgia itu terlalu berlebihan, maka ada efek negatif yang ditimbulkan, yakni impulsif dan "cinta buta".
Hmm.. ternyata nostalgia pun mesti secukupnya.
Referensi
- CNN Indonesia. 26 Januari 2021. 7 Efek Ajaib Nostalgia terhadap Otak. Diakses dari CNN Indonesia.com tanggal 25 Oktober 2021
- Wiseman, Eva. 24 Oktober 2021. Why Nostalgia Belongs in The Past. Diakses dari The Guardian.com tanggal 25 Oktober 2021
- Marx, Paris. 22 Oktober 2021. Don't Give in to the Culture Industry's Appeals to Nostalgia. Diakses dari Jacobinmag.com tanggal 25 Oktober 2021