Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nostalgia

25 Oktober 2021   13:50 Diperbarui: 25 Oktober 2021   14:18 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Nostalgia | Foto : Pexels.com/Maria Orlova

Kalimat demi kalimat yang disampaikan beliau mengobarkan semangat orang-orang yang mendengarnya untuk bahu-membahu bekerja sama, melepaskan diri dari penderitaan akibat penjajahan. 

Dibawah kepemimpinan beliau, Indonesia merdeka. 

Semua lapisan masyarakat Indonesia, termasuk para pejabat pemerintah, kerajaan, serta para pahlawan nasional dari beragam etnis, bergerak dan berjuang bersama mengusir penjajah hingga mendapatkan pengakuan dari seluruh dunia bahwa Indonesia telah menjadi negara yang berdikari.

Kampanye yang mengiringi perasaan nostalgia dari sejarah Presiden Soekarno, membangkitkan harapan bagi para pendukungnya, agar kelak Indonesia akan kembali berjaya, setidaknya dihormati oleh negara lain. 

Lepas dari bayang-bayang utang yang mencekik, kemiskinan berkurang, dan pendidikan lebih merata. Berharap semboyan gemah ripah loh jinawi akan terwujud.

Dengan begitu, nostalgia tidak hanya menimbulkan rasa nyaman dan bahagia semata, ada harapan yang timbul sebagai akibat dari rasa tersebut. Dan kalau nostalgia itu terlalu berlebihan, maka ada efek negatif yang ditimbulkan, yakni impulsif dan "cinta buta".

Hmm.. ternyata nostalgia pun mesti secukupnya.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun