Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Leadership yang Baik Mampu Menghadirkan Rasa Hormat dan Sayang dari Karyawan

12 Juli 2021   20:49 Diperbarui: 13 Juli 2021   08:57 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi leadership yang baik dalam sebuah tim kerja | Foto: Pexels.com

4. Memberikan kelas bimbingan agar pengetahuan karyawan terus ter-update
Saat itu kurikulum Montessori bisa dibilang masihlah baru dan langka untuk dipelajari di Indonesia. Ada, tapi tidak banyak.

Miss A dengan segudang kesibukannya, bisa saja meminta pemilik sekolah untuk mencari guru yang lebih kompeten di bidang Montessori, namun beliau memilih untuk memberikan kelas bimbingan pada kami. 

Ada beberapa guru di sekolah tersebut yang pengetahuan Montessorinya sudah mumpuni, tapi saya termasuk guru yang pengetahuan Montessorinya bisa dibilang nol besar.

Hampir setiap minggu, Miss A mengajar saya dan rekan kerja tentang Montessori ditambah dengan kursus Bahasa Inggris. 

Oh, sebagai informasi, sebelum kejadian hampir dipecat, sebenarnya saya sudah les Bahasa Inggris disalah satu tempat kursus ternama, bahkan mengambil kelas privat. Tapi saya sama sekali tidak ada kemajuan dalam berahasa Inggris. 

Berbeda ketika saya ikut kelas Miss A, Miss A memang lah seorang guru, saya mengalami banyak kemajuan dalam berbahasa Inggris setelah diajari olehnya. Ditambah dengan dukungan rekan kerja yang selalu membetulkan kata-kata saya apabila ada lafal atau pengucapan Bahasa Inggris yang salah.

Untuk sistem Montessorinya sendiri, Miss A sampai khusus membuatkan buku pedoman untuk kami, supaya kami bisa belajar di luar kelas bimbingannya.

Dari sana, semakin belajar, saya semakin jatuh cinta pada sistem Montessori yang mengarahkan, membimbing  dan mendidik anak-anak berdasarkan potensi yang dimilikinya. 

Dengan kita mengetahui potensi anak dan memahami mood belajar mereka, kita lebih mudah untuk mengajarinya, tanpa harus tarik urat dulu dengan anak-anak.

Andai Miss A tidak menyediakan waktu untuk kami, para guru yang minim pengetahuan, tidak menutup kemungkinan suatu waktu kami dipecat karena minim kualitifikasi. Dan itu berdampak juga pada reputasi sekolah karena guru-gurunya tidak kompeten. 

Dengan bimbingan beliau, posisi kerja karyawan tidak rentan dipecat, sekaligus reputasi sekolah di mata publik juga baik karena adanya kualifikasi guru yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun