Waktu adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada manusia, namun juga yang paling sering disia-siakan. Banyak orang hanya menyadari pentingnya waktu ketika waktu itu telah berlalu atau ketika sudah terjebak dalam kesibukan yang menumpuk. Dalam Islam, waktu tidak hanya dilihat dari sisi duniawi, tetapi juga dari sisi ukhrawi. Ia adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal, dan mendekatkan diri kepada Allah. Ketika seseorang benar-benar menyadari bahwa waktu adalah nikmat dan amanah, maka ia akan lebih berhati-hati dan berusaha mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat.
Â
- Segera Melakukan Kebaikan
Â
Kebaikan yang ditunda belum tentu bisa dilakukan esok hari. Setiap hari membawa tantangannya sendiri, dan setiap penundaan membuka celah bagi kemalasan dan keraguan. Dalam ajaran Islam, disarankan agar seseorang tidak menunggu waktu yang "sempurna" untuk berbuat baik. Justru keberkahan terdapat pada tindakan yang dilakukan segera, sekecil apa pun itu.[14] Kebiasaan menunda sering kali berawal dari hal-hal sepele yang lama-lama menjadi pola hidup. Maka, membiasakan diri untuk segera bertindak adalah salah satu cara paling efektif agar tidak menunda-nunda waktu.
Â
- Merencanakan Waktu dan Disiplin
Â
Disiplin dalam waktu adalah bagian dari keteladanan hidup Nabi Muhammad. Aktivitas beliau teratur dan seimbang antara ibadah, keluarga, dakwah, dan kepemimpinan. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan tawakal, melainkan bagian dari tanggung jawab sebagai hamba. Dalam kehidupan modern, merencanakan waktu melalui jadwal harian atau target mingguan dapat membantu seseorang tetap fokus dan terhindar dari penundaan.[15] Disiplin waktu bukan hanya soal produktivitas, tetapi juga refleksi dari integritas pribadi dan keimanan.
Â
- Mengingat Kematian dan Hisab Waktu
Â
Salah satu cara paling ampuh untuk menjaga diri dari kebiasaan menunda-nunda adalah dengan mengingat bahwa hidup ini sangat singkat dan tidak ada jaminan umur panjang. Dalam ajaran Islam, setiap detik dari kehidupan akan diperhitungkan, termasuk bagaimana seseorang menggunakan waktunya. Saat seseorang mengingat bahwa waktu akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat, maka ia akan lebih berhati-hati dalam memilih aktivitas hariannya. Kesadaran akan kematian bukan untuk menakuti, tetapi sebagai dorongan agar hidup lebih bermakna dan tidak dihabiskan untuk hal-hal yang sia-sia.
Â
- Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari