Mohon tunggu...
Najla Nurul Amiliyah
Najla Nurul Amiliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya memiliki hobi membaca dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Waktu Dalam Perspektif Hadits: Solusi Atas Budaya Menunda-nunda

19 Juni 2025   21:12 Diperbarui: 19 Juni 2025   21:26 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artinya: Telah menceritakan kepada kami al-Makki bin Ibrahim, ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Sa'id yaitu Ibnu Abi Hind dari ayahnya, dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua nikmat yang banyak manusia tertipu (lalai) terhadapnya: kesehatan dan waktu luang." Al-'Abbs al-'Anbari berkata: Telah menceritakan kepada kami Shafwn bin 'Isa, dari 'Abdullah bin Sa'id bin Abi Hindin, dari ayahnya, ia berkata: Aku mendengar Ibnu 'Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda seperti itu.[7]

 

Hadits ini mengingatkan bahwa waktu luang adalah harta yang sering kali tidak disadari nilainya kecuali setelah hilang. Banyak orang menyia-nyiakan waktu dengan kegiatan yang tidak bermanfaat, sehingga ketika kesibukan datang atau ajal menjemput, mereka menyesal telah melewatkan kesempatan untuk berbuat baik atau memperbaiki diri. Manajemen waktu dalam Islam juga tercermin dalam struktur ibadah sehari-hari yang telah diatur dengan sangat disiplin. Shalat lima waktu misalnya, menunjukkan bahwa waktu dalam Islam bukan sesuatu yang bisa diabaikan atau ditunda-tunda. Waktu-waktu shalat yang telah ditentukan mengajarkan kedisiplinan, keteraturan, dan kesadaran akan alur waktu sepanjang hari. Selain itu, Nabi Muhammad saw. sendiri adalah contoh terbaik dalam hal pengelolaan waktu. Beliau membagi waktunya secara seimbang antara ibadah kepada Allah, berinteraksi dengan keluarga, berdakwah kepada umat, serta memimpin negara. Tidak ada satu bagian hidup beliau yang diisi dengan kemalasan atau kelalaian. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen waktu adalah bagian dari sunnah Rasulullah saw. yang semestinya diteladani oleh setiap Muslim.[8]

 

Dalam konteks kehidupan modern saat ini, manajemen waktu semakin relevan. Banyak orang yang terjebak dalam budaya menunda-nunda, padahal kehidupan semakin cepat dan kompetitif. Islam, melalui ajaran-ajarannya, hadir untuk memberikan solusi agar umat tidak terperangkap dalam kelalaian tersebut. Dengan demikian, manajemen waktu dalam Islam bukan sekadar keterampilan administratif, melainkan merupakan jalan menuju keberkahan hidup. Mengatur waktu dengan baik adalah bagian dari ibadah, dan termasuk dalam bentuk syukur atas nikmat waktu yang diberikan Allah SWT.

 

  • Budaya Menunda-nunda Penyebab dan Dampaknya

 

Perilaku menunda-nunda merupakan fenomena yang semakin banyak ditemukan dalam kehidupan masyarakat modern. Kebiasaan ini sering kali dianggap sepele, padahal jika dibiarkan terus menerus hal ini bisa menjadi pola hidup yang sangat merugikan, baik secara pribadi maupun sosial. Dalam konteks keislaman budaya menunda-nunda tidak hanya berdampak pada produktivitas tetapi juga berkaitan erat dengan dimensi spritual dan tanggung jawab seseorang sebagai hamba Allah swt. Secara umum ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang menunda pekerjaan:

 

  • Rasa malas

 

Malas adalah penyakit mental yang membuat seseorang tidak ingin melakukan sesuatu meskipun ia mengetahui bahwa hal tersebut penting. Dalam islam, sifat males merupakan salah satu karakter negatif yang sangat dihindari Nabi Muhammad saw.[9] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun