Manusia hidup dalam Lebenswelt, dunia yang sarat pengalaman, nilai, dan makna. Dalam dunia ini, angka tidak pernah netral. Misalnya:
Di pasar tradisional, "laba" dihayati sebagai rezeki dan keberkahan.
Di korporasi modern, "laba" menjadi indikator performa dan legitimasi.
-
Dalam budaya spiritual Jawa, "laba" bisa dipandang sebagai keseimbangan moral antara usaha dan doa.
Maka, akuntansi hidup dalam berbagai struktur makna yang kontekstual dan historis.
b. Simbol sebagai Jejak Kehidupan
Dilthey menggunakan istilah Ausdruck (ekspresi) dan Symbol (simbol) untuk menjelaskan bagaimana kehidupan menampakkan dirinya.
Dalam akuntansi, angka, neraca, laporan, atau tanda tangan bukan sekadar alat teknis melainkan jejak ekspresi kehidupan batin manusia.
Saldo kas mencerminkan rasa aman dan kontrol.
Laporan tahunan adalah ekspresi keinginan manusia untuk diakui dan dipertanggungjawabkan.
Neraca moral perusahaan sosial menandakan nilai spiritual komunitas.