Mohon tunggu...
Naily Syafithri
Naily Syafithri Mohon Tunggu... Mahasiswa Sarjana Akuntansi

-Mahasiswa Sarjana Akuntansi -NIM 43223010046 -Fakultas Ekonomi dan Bisnis -Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB -Dosen : Apollo,Prof. Dr,,M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey

12 Oktober 2025   21:43 Diperbarui: 12 Oktober 2025   21:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebaliknya, psikologi bagi Dilthey bukan hanya ilmu tentang gejala mental, melainkan cara memahami kehidupan batin manusia. Peneliti tidak lagi mengamati dari luar, tetapi menghidupkan kembali pengalaman orang lain (nacherleben) melalui empati dan keterlibatan batin. Dalam konteks akuntansi, ini berarti memahami bagaimana pelaku ekonomi menghayati angka, laba, utang, dan tanggung jawab. Laporan keuangan tidak lagi dilihat sebagai data teknis, tetapi sebagai teks kehidupan yang berisi simbol, nilai moral, bahkan spiritualitas.

Seorang akuntan hermeneutik bukan sekadar pencatat transaksi, melainkan penafsir kehidupan ekonomi yang berusaha menangkap makna di balik angka-angka.

3. Epistemologi Ganda Akuntansi: Ilmu Luar dan Ilmu Dalam

Dilthey menolak klaim positivistik Auguste Comte yang menyatukan semua ilmu di bawah metode eksakta. Ia menegaskan bahwa pengetahuan tentang manusia memiliki rasionalitasnya sendiri  bukan dalam bentuk hukum universal, tetapi dalam koherensi makna.

Dari sinilah muncul dua epistemologi akuntansi:

  1. Epistemologi luar (fisiologis): akuntansi sebagai sistem pengukuran, pengendalian, dan pelaporan yang bersifat teknis.

  2. Epistemologi dalam (psikologis hermeneutik): akuntansi sebagai sistem pemaknaan dan komunikasi sosial yang bersifat simbolik, historis, dan spiritual.

Keduanya tidak harus bertentangan. Sebaliknya, pengukuran eksternal hanya bermakna jika disertai pemahaman internal terhadap makna yang dihayati pelaku ekonomi. Dengan begitu, penelitian akuntansi tidak hanya berfokus pada data dan korelasi, tetapi juga pada kisah dan makna di balik angka. Validitas pengetahuan tidak lagi bergantung pada generalisasi statistik, melainkan pada koherensi makna dan kedalaman interpretasi.

4. Ontologi Hermeneutik: Akuntansi sebagai Kehidupan yang Bermakna

Bagi Dilthey, realitas sosial bukan entitas di luar manusia, melainkan bagian dari kehidupan itu sendiri (das Leben). Karena itu, ontologi hermeneutik adalah ontologi kehidupan bukan ontologi benda atau hukum kausalitas.

a. Dunia Hidup (Lebenswelt) dalam Akuntansi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun