Mohon tunggu...
Naily Syafithri
Naily Syafithri Mohon Tunggu... Mahasiswa Sarjana Akuntansi

-Mahasiswa Sarjana Akuntansi -NIM 43223010046 -Fakultas Ekonomi dan Bisnis -Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB -Dosen : Apollo,Prof. Dr,,M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey

12 Oktober 2025   21:43 Diperbarui: 12 Oktober 2025   21:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey

Menemukan Makna Manusia di Balik Angka

Pendahuluan:

Bagi banyak orang, akuntansi identik dengan angka, tabel, laporan keuangan, dan logika matematis yang kaku. Dunia akuntansi sering dipersepsikan sebagai ranah rasional, objektif, dan bebas nilai. Namun, pandangan ini hanya sebagian dari kenyataan. Di balik setiap angka, sesungguhnya tersimpan kisah manusia: harapan, kecemasan, tanggung jawab, bahkan moralitas.

Dalam dunia akademik modern, semakin banyak pemikir yang mulai mempertanyakan: apakah akuntansi hanya sekadar ilmu tentang pengukuran ekonomi, ataukah ia juga merupakan ekspresi kehidupan manusia yang sarat makna? Pertanyaan ini membawa kita pada pemikiran seorang filsuf besar Jerman, Wilhelm Dilthey (1833--1911), yang menjadi pelopor hermeneutika modern dan membuka jalan bagi pemahaman baru tentang ilmu-ilmu sosial dan humaniora termasuk akuntansi.

1. Wilhelm Dilthey dan Hermeneutika Kehidupan

Wilhelm Dilthey adalah penerus pemikiran F.D.E. Schleiermacher, sang perintis hermeneutika klasik. Jika Schleiermacher menafsirkan teks untuk menemukan maksud batin penulisnya, maka Dilthey memperluas horizon itu: baginya, yang perlu ditafsir bukan hanya teks, tetapi kehidupan itu sendiri (das Leben).

Dilthey membedakan secara tajam antara dua jenis ilmu:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    19. 19
    20. 20
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun