Mohon tunggu...
Naila ZhilalRamadhani
Naila ZhilalRamadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menuntut pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia, domisili di bandung, jurusan pendidikan masyarakat, hobby golf,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Coach and Coaching

23 November 2022   21:36 Diperbarui: 23 November 2022   21:55 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kondisi Empiris

Dalam kondisi empiris coach merupakan seorang pengajar atau yang bertugas untuk menggali pengembangan potensi diri peserta didik dalam melaksanakan aktualisasi sedangkan mentor merupakan seorang pembimbing yg bertindak sebagai pelatih untuk para peserta didik yg kurang menguasai akan, hal ini mengkaji peran seorang pembimbing yang bisa berperan sebagai coach, yg dimana diamanatkan pada Perlan Nomor 12 Tahun 2018 dan Perlan Nomor 1 Tahun 2021. Hal ini dimaksudkan bahwa kajian ini dilakukan dari kondisi empiris di lapangan, yang selanjutnya dibahas berdasarkan Perlan tersebut.

 Penelitian tentang coach and coaching pernah dilakukan oleh Suyono (2015) yang membahas tentang "Peran Coach dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Diklat Kepemimpinan". Hasil penelitian tersebut secara umum menunjukkan kegiatan coaching mampu meningkatkan kompetensi peserta diklat dalam menyusun perencanaan inovasi dan manajemen perubahan, dilihat dari nilai rata-rata peserta pada perencanaan inovasi dan hasil proyek perubahan dan dari frekuensi konsultasi dengan coach.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Nurhayat (2016), tentang evaluasi dan pengembangan model coaching dalam peningkatan kompetensi kepemimpinan pada pendidikan dan pelatihan kepemimpinan tingkat II. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model coaching yang sesuai dengan konsep dan tujuan pembelajaran Diklatpim Tingkat II.

Yaitu model coaching yang mampu menggali tantangan kepemimpinan adaptif (adaptive leadership) pada level II. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model coach mentor kontinum (gabungan metode coaching dan mentoring) dipandang lebih akomodatif terhadap situasi dan kondisi Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat II. 

Dalam penelitian  Jurnal Wacana Kinerja ditemukan bahwa pemahaman para coach terhadap aspek-aspek coaching selama ini masih lemah. 

Baik coach maupun peserta masih belum paham membedakan antara coaching, mentoring, dan konseling karena sebelum penugasan dan pelaksanaan bimbingan mereka tidak pernah mendapatkan penjelasan maupun pengarahan tentang ketiga metode tersebut secara mendalam. Mereka pun baru menjadi coach sejak adanya diklatpim pola baru.

Apadun perbedaan secara umum mentoring merupakan sebuah proses untuk membantu peserta didik yang tujuannya untuk memberi pengetahuan baru dari orang lain yang lebih berpengalaman, sedangkan konseling yaitu suatu proses dimana membantu seseorang untuk mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya yg tujuannya untuk dapat mencapai perkembabangan yg optimal kemampuan pribadi yg dimilikinya.

Jika ditilik dari perbedaan atau novelty (kebaruan) dengan hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi empiris di lapangan tentang bagaimana peran seorang pembimbing sebagai coach, mentor, dan konselor untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam merancang dan melaksanakan aktualisasi.

Namun pada kenyataannya, peran coach saja tidaklah cukup. Dalam pembimbingan akan ditemui kondisi peserta sangat bervariasi, baik dari sisi motivasi, kompetensi, pengalaman, dan kepribadian.
 
Konsep Teori

Definisi tentang coaching yakni seorang coach yang memfasilitasi proses pembelajaran pribadi (self directed learning), pertumbuhan diri, dan peningkatan kualitas hidup dalam lingkup yang ditentukannya sendiri.
Secara umum coaching dapat diartikan sebagai usaha untuk memberikan pengarahan dan bimbingan guna mencapai suatu tujuan tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun