Seiring menurunnya perhatian publik terhadap COVID-19, dunia kembali diingatkan bahwa virus ini belum benar-benar hilang. Salah satu buktinya adalah kemunculan varian baru yang kini masuk radar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO): Varian Nimbus NB.1.8.1.Â
Varian ini telah menyebar ke lebih dari 22 negara dan mulai menimbulk Buan kekhawatiran di kalangan ahli kesehatan.
Lalu, seberapa berbahaya varian ini? Apa gejalanya, dan bagaimana cara melindungi diri? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini!
Apa Itu Varian Nimbus NB.1.8.1?
Varian Nimbus (kode ilmiahnya NB.1.8.1) merupakan turunan dari varian Omicron, yang telah lama mendominasi penyebaran global COVID-19 sejak 2021. WHO secara resmi mengklasifikasikan Nimbus sebagai Variant Under Monitoring (VUM) pada 23 Mei 2025.Â
Kategori ini diberikan untuk varian yang menunjukkan peningkatan penyebaran dan potensi perubahan biologis yang perlu diamati lebih lanjut.
Meskipun belum masuk kategori Variant of Concern (VoC) atau Variant of Interest (VoI), keberadaan varian ini tetap patut diwaspadai, terutama karena penyebarannya yang cepat.
Di Mana Saja Varian Nimbus Sudah Terdeteksi?
Menurut laporan terbaru dari WHO dan database GISAID, hingga akhir Mei 2025, varian NB.1.8.1 sudah menyebar di lebih dari 22 negara. Beberapa negara yang melaporkan kehadiran varian ini antara lain:
-Amerika Serikat
-Inggris
-Tiongkok