Awal kutulis penuh kasih
Setelah damai menghayati hati
Tidak lama terhapus benci
Sebab sebuah noda hati, adanya selalu menyebalkan sekali
Sepertinya memang sulit kugambar
Telah ragu ibu jari melanjutkan, memberikan jeda kepada centang sebuah kisah
Namun sedikit enggan lagi pena mau tertahan
Hanya ingin rasanya segera kupatahkan
Sebuah perasaan lain telah datang
Sepertinya rasa ini unik tidak lekas hilang
Juga datang kemari tanpa undangan
Bahkan tidak punya alasan untuk diceritakan
Sadar terhenti aku melukiskan
Memanglah kesempatan terasa psikis
Usai mentoreh nafsu di selembar kertas kosong yang ada
Terlihat tidak karuan, bahkan jauh dari ungkapan
Tentang tepuk tangan
Sepertinya bukan lagi tujuan untuk kudapatkan
Alangkah baik aku berlari dan terus pergi saja
Melepaskan semua bisik yang mendorongku dengan manja
Desis yang mendukung aku untuk berekspektasi semata
Sepintas sebuah kata yang berada jauh di dalam kepala
Sebuah tabir terbuka lebar untuk berbicara
Bahwasanya aku lelah berbohong lagi dalam berbahasa
Dan mengiming-imingi diri sendiri mengharapkan imbal puji dan puja
Created by : Â Nahar
Tanggerang, 10 Juni 2021
