Mohon tunggu...
Nadya Prastika
Nadya Prastika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Pemelajar ilmu sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Habibienomics dalam Kebijakan Ekonomi Negara Indonesia

22 Maret 2023   05:17 Diperbarui: 22 Maret 2023   05:38 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kala itu, orde baru masih sangat kental dominasi dari kebijakan ekonomi Soeharto yang cenderung berpegang pada konsep keunggulan komperatif dan menggunakan pemikiran Widjojonomics yakni pemikiran ekonomi oleh Widjojo Nitisastro, dimana dalam kegiatan ekonomi, negara  perlu meningkatkan keunggulan komperatifnya.


Lalu bagaimana perbedaan dari dua perspektif ini?


Perbedaan yang mendasar antara konsep Habibienomics dan widjojnomics dalam mencapai perekonomian Indonesia yang lebih baik adalah terletak pada aspek penekannya. 

Jika wdjojonomics  cenderung mengunggulkan keunggulan komperatif agar negara tidak tertinggal dalam perekonomian internasional yang mana pada orde baru keunggulan komperatif Indonesia masih mengandalkan SDA yang melimpah serta tenaga kerja dengan upah murah.

Keunggulan-keunggulan ini dianggap akan menaikkan output terutamanya dalam penciptaan lapangan kerja baru yang sangat dibutuhkan selama krisis di orde baru sepeninggal orde lama. Disisi lain konsep yang diharapkan Bj.Habibie untuk perekonomian Indonesia adalah keunggulan kompetitif yang menekankan kepada pemanfaatan serta peningkatan teknologi mengikuti arus globalisasi dan negara-negara lain yang telah maju.


Negara tidak perlu lagi terlalu mengandalkan SDA maupun upah tenaga kerja yang murah namun menggunakan teknologi untuk menghasilkan kenaikan output agar setara dengan negara-negara maju yang telah dahulu mengandalkan teknologi.



Sebenarnyaa baik dari pemikiran widjodo maupun habibienomics, keduanya masih rasional dimana sama-sama ingin meningkatkan perekonomian negara, namun era yang berbeda juga mempengaruhi bagaimana sistem ini dapat diberlakukan mengingat kebutuhan bangsa di era yang berbeda juga akan berbeda. 

Keduanya dapat dilakukan bergantian apabila dalam penganganan yang tepat dimana setelah negara berhasil dalam keunggulan komperatif maka negara dapat beralih ke keunggulan kompetitif mengingat arus globalisasi ekonomi yang berkembang pesat.

Namun pada masa itu, Habibienomics masih dianggap berlawanan, sejarah yang ada, tidak sama sekali memihak habibienomics ini karena dianggap menyimpang, bahkan harus mengeluarkan banyak biaya hanya untuk bersaing dengan negara-negara yang telah maju dan Indonesia dianggap belum membutuhkan teknologi untuk menggerakan perekonomiannya didukung dengan adanya krisis moneter Indonesia pada masa peralihan orde lama ke orde baru. 

Keadaan politik juga mempengaruhi munculnya penentang-penentang habibienomics karena mengkhawatirkan posisi presiden yang dimiliki oleh Bj. Habibie sebagai pengganti Soeharto.

Sejarah ketidakberpihakkan terhadap Habibienomics ini juga dapat dilihat dari masa kepemimpinan Bj.Habibie. Beliau menghentikan beberapa industri miliknya yang cenderung mengandalkan teknologi sebagai masukan dari IMF serta penentang-penentang Habibienomics untuk mengatasi krisis moneter di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun