Mohon tunggu...
Nadya Prastika
Nadya Prastika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Pemelajar ilmu sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Habibienomics dalam Kebijakan Ekonomi Negara Indonesia

22 Maret 2023   05:17 Diperbarui: 22 Maret 2023   05:38 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi ekonomi sendiri merupakan suatu proses yang ada dalam lingkup internasional terkait dengan integritas ekonomi yang terjadi antara individu dan negara. 

Proses globalisasi ekonomi ini dapat meningkatkan keterkaitan atau ketergantungan ekonomi antara negara-negara dengan warga negaranya dengan kata lain proses ini berlaku dalam hubungan ekonomi baik antar individu dengan negaranya atau hubungan ekonomi antarnegara yang ada.

Berdasarkan pendapat Agus Salim dan Fakih, globalisasi ekonomi artinya mengintergrasikan kegiatan ekonomi dari lingkup nasional menjadi internasional.

Salah satu tokoh yang mengutarakan pemikirannya terkait dengan globalisasi ekonomi adalah Bj. Habibie. Beliau sebenarnya adalah seorang insinyur, yang bukan memilih ekonomi sebagai bidang keilmuannya sehingga ia tidak dikenal sebagai ekonom, namun pemikiran sederhananya terkait ekonomi dalam konteks keilmuannya sebagai seorang insinyur di bidang teknologi, lebih condong terhadap penggunaan teknologi dalam proses kegiatan ekonomi.


Teknologi bukan lagi unsur asing dalam kegiatan ekonomi, telah banyak model-model ekonomi khususnya dalam ilmu ekonomi modern yang menggunakan teknologi sebagai unsur ekonomi yang turut mempengaruhi output dari suatu kegiatan ekonomi. SDA, SDM serta modal sabagai faktor produksi yang dikenalkan Adam Smith (1776) mulai ditambahkan dengan teknologi sebagai bagian faktor produksi pada tahun 1917 oleh seorang pemikir ekonom yakni David Ricardo.


Hal inilah yang merasionalkan pemikiran Bj.Habibie dimana ia berpendapat bahwa perekonomian, Khususnya Indonesia harus mulai membangun teknologi yang mumpuni untuk keunggulan kompetitif agar tidak lagi tertinggal oleh negara-negara maju. 

Dalam konteks ini, Bj.Habibie menjelaskan lebih lanjut mengenai kunci utama agar pemikirannya untuk mewujufkan kompetitif dapat terwujud adalah dengan investasi di bidang SDM.

Pemikirian Bj. Habibie ini kemudian disebut sebagai Habibienomics. Istilah ini dikenalkan pertama kali oleh Kwik Kian Gie pada tanggal 4 Maret 1993  sebagai landasan pemikiran Bj.Habibie terkait pemikiriannya yang telah dibahas sebelumnya.

Habibienomics, diterimakah oleh Indonesia?

Sayangnya, Habibienomics ini tidak serta dapat diterima begitu saja tanpa kritik ataupun kontra. Konsep Habibienomics bahkan memunculkan suatu polemik khususnya karena konsep keunnggulan kompetitif yang dimaksudkan oleh Bj.Habibie dalam memajukan perekonomian Indonesia. 

Pemikiran Habibie kala itu dianggap tidak sejalan dengan kebijakan-kebijakan ekonomi yang berlangsung selama orde baru di  Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun