Mohon tunggu...
Nadya arfiana
Nadya arfiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

senang menonton movie or series,directioners sejak sd

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kisah Ibu Rumah Tangga yang Inspiratif dalam Berbisnis

2 Mei 2024   03:00 Diperbarui: 8 Mei 2024   22:28 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Lia saat sedang proses pesanan bento waktu mau diambil oleh pelanggannya. Selasa (30/4/2024)/Nadya Arfiana

Jakarta - Tergerak untuk membantu perekonomian keluarga, Fitri Amalia merintis usaha makanan khas dari Jepang sejak empat tahun yang lalu. Makanan khas Jepang yang dijual oleh Lia, sapaannya, yakni bento atau makanan bekal yang berisi nasi dan lauk pauk yang dikemas praktis dalam wadah berbentuk kotak. Seorang Ibu rumah tangga yang mempunyai 3 anak ini memutuskan untuk mencoba membuka usaha di umur nya yang sudah 40 tahunan. Alasan Ibu saya memilih usaha tersebut karna simple.

 

Perempuan asli betawi ini menikah diusia 25 tahun di tahun 2000 jadi usia pernikahannya dan berkeluarga sudah 23 tahun kurang lebih selama hidupnya pasti banyak mengalami cobaan dari segi apapun khususnya ekonomi seperti orang pada umumnya pasti ada saja mengalami kenaikan dan penurunan dimasa hidupnya dalam segi ekonomi.“ya namanya hidup ya kadang diatas banget kadang ditengah-tengah kadang dibawah banget gitu deh” ujarnya.

Di tahun 2020, Lia ini yang merupakan Ibu saya sendiri  ini mencoba untuk berusaha dengan modal yang pas-pasan modal nekat juga dengan banyaknya pertimbangan juga. Karena nol banget pengalaman dalam berusaha, dia banyak mencari tahu ke pedagang UMKM yang sudah lama berjualan, terus sharing-sharing juga sama keluarga dan kerabatnya karena banyak yang sudah mulai berusaha terlebih dahulu dan dapatlah motivasi, juga dapat inspirasi. Suami, Adik dan Kakak-Kakaknya, Anak-Anaknya juga Sahabatnya sangat support Lia dalam merintis usahanya.

Memutuskan untuk menjual usaha apa si Ibu Lia ini akhirnya?

Dia memilih menjual makanan ala khas Jepang yaitu bento yang artinya makanan bekal yang isinya nasi dan lauk pauk yang praktis dikemasnya juga hanya menggunakanan wadah kotak. Kalau kalian mengira dia akan menjual usaha makan-makanan tradisioal khas Betawi karena dia orang Betawi asli kalian salah, “karena gampang dan gak repot sih juga ini usaha mama kira jangkanya panjang ya  dan banyak disukai semua kalangan,” ujarnya.

Ibu berumur 40 tahun ini akhirnya mantap memutuskan usaha juga karena harus membantu perekonomian keluarga yang sedang menurun. “faktor utamanya karena bantu ekonomi keluarga terus anak-anak juga kan kebutuhannya banyak terus jadi bikin ada kegiatan lain juga si selain jadi ibu rumah tangga ya pastinya,” katanya.

Mulailah Lia mencari-cari supplier makanan untuk lauk bentonya yang bagus quality nya dan akhirnya mendapat kenalan supplier kebetulan juga supplier nya ini mantan karyawan dari resto terkenal khas ala Jepang jadi sudah dipastikan good quality, rasa yang hampir sama dan mendapatkan harga yang jauh lebih murah. Lanjut membeli perlengkapan lainnya seperti, stock plastik, wadah kotaknya, sumpit, dan penggorengan khusus untuk menggoreng lauk-laiknya tersebut. 

Sudah mempunyai semuanya Lia cobalah trial untuk tester dan dicoba sama anak-anaknya dengan menggoreng semua variasi lauk bentoknya yang sudah dibelinya dia tidak hanya asal menggorengnya dia juga belajar cara menggoreng yang tepat untuk mendapatkan tingkat kematangan yang bagus karena tidak lah mudah, Belajar juga membuat salad sendiri dengan mencari kualitas wortel dan lobak yang bagus untuk salad dari cara motong dengan ukuran yang sama, cara fermentasi yang benar semua dilakukan oleh Bu Lia sendiri. “semua apa-apa kan mama sendiri itu keliatannya begitu doang tapi ya susah susah gampang kan karena kan buat dijual dari ngegoreng harus dapet perfect cooked bikin salad juga potongnya harus rata dan sama cape de pokoknya,” Ujarnya

Mama saya ini benar-benar memulai usahanya dari bawah dan mengerjakan semuanya sendirian dari beli barang-barang perlengkapan, pergi ke supplier sendirian, prepare bahan-bahan, sampai promosi usahanya juga sendiri. Anak-anak dan suaminya memang support dia dengan cara menyemangati saja tetapi tidak membantunya, seperti tidak ada yang tergerak hatinya untuk membantu ibunya menjalankan usaha sendirian dengan banyak kesulitan yang dihadapi oleh Ibunya.

Sampai dimana akhirnya anak-anaknya tergerak membantu Ibunya karena mereka melihat usaha ibunya ada perkembangannya. Mereka tergerak membantu karena senang liat Ibu nya banyak menerima order an baru mereka coba membantu packing, Foto dan video in produk lalu mereka promosikan ke sosial media mereka dari situ muncul ide anak-anaknya membuatkan Instagram untuk usaha Ibunya. “anak-anak seneng karena liat Mama nya banyak pesanan jadi pada bantuin dari situ padahal tadinya Mamanya kerepotan sendiri,”  kata Ibu rumah tangga anak 3, Fitri Amalia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun