Zona Nyaman dan Detachment: Pelajaran Dua Arah
Banyak orang mengira, yang sedang belajar di masa ini hanyalah si anak. Padahal... ibunya juga sedang belajar diam-diam. Dulu, saya merasa aman dalam rutinitas menyiapkan sarapan, mengingatkan jadwal belajar, menyelipkan camilan kecil ke tas sekolahnya. Semua itu membuat saya merasa "berfungsi".
Sekarang, saya harus belajar duduk sendiri di meja makan. Belajar tidak selalu tahu kabarnya setiap jam. Dan tetap percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Inilah latihan detachment. Melepas, tapi tidak menjauh.
Mencintai, tanpa harus mengendalikan.
Hadir, tanpa selalu muncul.
Â
 Emotional Anchor: Cinta yang Tidak Harus Melekat
Saya tahu saya tidak akan bisa menjaganya secara langsung. Maka saya titipkan bagian dari diri saya dengan cara yang lebih halus.
Di dalam agendanya, saya sisipkan beberapa tulisan tangan. Kalimat-kalimat pendek, bukan pesan dramatis, tapi peneguh kecil saat ia mulai ragu:
"Kalau kamu merasa sendiri, kamu tidak benar-benar sendiri. Ama selalu mendoakanmu."