Mohon tunggu...
Nadiya Putri Rusjdi
Nadiya Putri Rusjdi Mohon Tunggu... @narichifleur

Saya adalah seorang event styling, floral stylist, sekaligus penulis reflektif. Lewat platform Narichifleur, saya menciptakan dekorasi bunga yang tak sekadar indah, tapi juga menyentuh sisi emosional manusia. Hobi saya menulis, menyusun rangkaian bunga, dan membangun ruang healing untuk perempuan yang ingin bangkit dengan cara yang lembut namun berdaya. Topik favorit saya meliputi: refleksi diri, kehidupan ibu tunggal, healing lewat seni dan simbolisme bunga, spiritualitas praktis, hingga self-design dengan teknologi. Saya percaya bahwa setiap cerita perempuan, sekecil apa pun, layak didengar. Kompasiana adalah ruang saya untuk berbagi serpihan proses, pelajaran, dan harapan agar siapa pun yang membaca tahu bahwa ia tidak sendirian. Mari berproses hingga mendapatkan hasil akhir kehidupan yang indah, sebagaimana merangkai bunga satu persatu, untuk kemudian menjadi satu rangkaian akhir yang indah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kami Berpisah untuk Bertumbuh : Cerita dari Gerbang Asrama

14 Juli 2025   22:14 Diperbarui: 14 Juli 2025   22:29 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber pribadi; IG :@narichifleur  

"Tenang bukan berarti lemah. Diam bukan berarti kalah."

"Kamu lebih kuat dari yang kamu pikirkan."

 Surat Darurat dari Ama , baca kalau sedang sedih.. dan lain-lain

Saya juga memberikan sebotol kecil aromatherapy peppermint, aroma yang kami biasa pakai di rumah ketika ia gelisah saat belajar, saat demam, atau saat grogi sebelum tampil.

"Kalau kamu mulai nggak nyaman, gelisah, atau kepala pusing... pakai ini. Tarik napas pelan-pelan. Mama juga biasa begitu," saya bilang. Benda kecil itu bukan sekadar wewangian. Ia adalah emotional anchor, sebuah pengingat bahwa meski saya tak ada secara fisik, rasa tenang yang kami bangun bersama tetap bisa ia bawa kemana pun.

 Proses Dalam: Otot Jiwa yang Terbangun

Beberapa hari setelah kepergiannya, saya merasakan ruang kosong. Bukan kesepian, tapi ruang. Dan dari ruang itu, perlahan saya mulai mengenali sesuatu:

Ada bagian dalam diri saya yang lama tidak saya latih. Seperti "otot", tapi bukan tubuh. Kekuatan batin yaitu sabar, boundaries, kepercayaan, ikhlas, yang selama ini tidak terlalu saya beri ruang untuk tumbuh.

Saya belum bisa bercerita banyak soal itu. Tapi satu hal yang saya tahu: detachment yang lahir dari cinta adalah jalan pulang saya ke diri sendiri.

 

 Percakapan Terakhir: Siapa yang Belajar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun