"Kalau aku rindu, gimana Ma?"
"Kirim doa. Atau bayangkan Mama lagi duduk baca buku," jawab saya.
"Ama juga rindu. Tapi Ama juga lagi belajar."
"Belajar apa?"
Saya tersenyum. "Belajar jadi perempuan yang bukan cuma jadi ibu. Tapi juga jadi diri sendiri."
 Penutup: Dua Arah Pertumbuhan
Hari itu, kami berpisah di depan gerbang asrama. Tidak ada drama. Tidak ada linangan air mata.
Tapi ada satu hal yang sangat terasa: Kami berdua sedang tumbuh.
Dia, Â ke dunia luar.
Saya, ke dalam diri yang pernah saya tunda.
Zona nyaman kami masing-masing sedang diuji. Bukan untuk ditinggalkan, tapi untuk diperluas. Karena cinta sejati memang tak selalu tentang kedekatan...Â