Instagram Stories, misalnya, karena lebih bersifat sementara dan instan, adalah tempat yang baik untuk memposting gambar dari saat kita sedang melaksanakan WFH, tips untuk bekerja/belajar di rumah, dan pertanyaan seru terkait bidang disiplin kita. Ini menunjukkan bahwa kita peduli dengan pekerjaan kita dan berusaha untuk bertransisi, sambil mengakui bahwa semua orang masih "mencari tahu". Siswa membutuhkan model ketahanan, terutama di saat krisis.
Targetkan "seluruh" siswa
Selama jam kantor, atau obrolan santai setelah kelas, mungkin ketika siswa mendengar tentang jalur karir guru atau mencari bimbingan untuk pengembangan profesional mereka sendiri. Gunakan platform media sosial kita untuk memberikan saran dan panduan tentang magang, peluang karir, pengembangan keterampilan, dll.Â
Tautkan ke pekerjaan yang dilakukan kantor karir atau penasihat akademik kita untuk mengingatkan siswa tentang layanan menyeluruh yang disediakan institusi kita misalnya sekolahan atau kampus. Atau temukan sumber daya di LinkedIn atau organisasi profesional lainnya. Buat siswa tetap memikirkan tujuan pengembangan pribadi dan profesional mereka dan berikan mereka strategi untuk memajukan tujuan pengembangan profesional mereka, serta tujuan akademis mereka.
Melibatkan siswa tanpa terkecuali
Kita biasanya mengobrol sebelum atau sesudah kelas, selama jam kantor, atau di lorong. Sekarang, jadikan media sosial kita sebagai ruang di mana siswa dapat "bertemu" dengan kita dan mempelajari apa yang kita lakukan, sambil berbagi tawa. Gunakan fitur interaktif dari platform ini, seperti polling, pertanyaan, dan kuis untuk memungkinkan siswa terlibat dengan kita secara online.Â
Kita dapat membagikan tanggapan mereka secara anonim untuk menciptakan rasa kebersamaan dan menghargai masukan mereka. Kita juga dapat membuat tagar khusus kelas atau grup yang unik untuk membangun komunitas di sekitar proyek kelas, aktivitas kelompok siswa, atau hanya untuk menghubungkan siswa secara virtual. Pastikan untuk mencari hashtag yang belum pernah digunakan sebelumnya.
Promosikan silang institusi
Ingat, retensi siswa adalah tanggung jawab seluruh institusi. Bekerja dengan bagian lain dari kampus untuk membangun dan meningkatkan hubungan sosial. Administrator dan orang lain di kampus kita mungkin mencoba melakukan beberapa hal yang sama. Ketika konten mereka mendukung upaya Kita atau ditargetkan untuk audiens Kita, bagikan dan tautkan ke akun mereka. Ini menunjukkan kepada siswa bahwa institusi Kita bersatu dalam upaya untuk mendukung mereka dan bahwa ada kampus virtual dan komunitas virtual orang-orang yang peduli terhadap mereka dan berusaha membuat mereka berhasil.Â
Juga, tunjukkan di balik layar -- ambil gambar rapat departemen Kita untuk berbagi strategi pengajaran, dll. Dengungan komunitas akademik yang aktif tidak terdengar lagi di dunia online kita. Beri tahu siswa bahwa meskipun mungkin terasa seperti mereka sendirian atau hanya berinteraksi dengan beberapa profesor, jaringan fakultas dan staf yang sama berada di belakang layar untuk mendukung.
Bangun ruang pendidikan bersama yang disiplin
