Mohon tunggu...
Nabila SalmaHafizhah
Nabila SalmaHafizhah Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Management Universitas Islam Indonesia

Saya berminat dibidang manajemen khususnya pada peminatan manajemen pemasaran. Saya Mahasiswa Manajemen Pemasaran yang bersemangat menjelajahi dinamika pasar dan inovasi brand. Menulis tentang strategi marketing terkini, tren konsumen, dan digitalisasi bisnis. Mari terhubung dan bertumbuh bersama di dunia pemasaran sehingga saya tertarik untuk menulis hal yang berkaitan dengan rantai nila, pengembangan perusahaan, market share, bisnis digital, social commerce dan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Rantai Nilai, Jangkauan Pasar, dan Pengalaman Pendiri terhadap Strategi Pengembangan Usaha dan Keberhasilan Make Over dalam Menjangkau Gen Z

20 Juli 2025   12:53 Diperbarui: 22 Juli 2025   23:15 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pengaruh Rantai Nilai, Jangkauan Pasar, dan Pengalaman Pendiri terhadap Strategi Pengembangan Usaha serta Keberhasilan Makeup Lokal Make Over dalam Menjangkau Generasi Z melalui Media Sosial.

Penulis : Nabila Salma Hafizhah & Dr. R. Endy Gunanto Marsasi, S.E., M.M.

Pendahuluan

Keberhasilan merek-merek lokal seperti Make Over dalam merebut pangsa pasar dari dominasi merek internasional, terutama di tengah pergeseran preferensi dan perilaku konsumen Generasi Z yang akrab dengan media sosial, menunjukkan adanya strategi pengembangan usaha yang patut dianalisis.Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gemilang & Marsasi (2023) Perkembangan teknologi yang pesat saat ini memberikan pengaruh yang memudahkan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas, salah satunya adalah berbelanja dan berbagi informasi melalui internet.  Seperti yang akan saya bahas dalam karya tulis ini, merek makeup lokal Make Over, berhasil membuktikan kemampuannya dalam beradaptasi dan berinovasi untuk tumbuh di tengah persaingan ketat.

Industri kosmetik di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam dekade terakhir, ditandai dengan munculnya berbagai merek lokal yang tidak hanya mampu bersaing di pasar domestik tetapi juga menarik perhatian konsumen dari berbagai segmen. Pergeseran perilaku konsumen, terutama dengan dominasi platform digital, telah mengubah lanskap pemasaran dan pengembangan usaha secara fundamental. Di tengah dinamika ini, Make Over, sebagai salah satu merek makeup lokal, telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam membangun merek dan memperluas pangsa pasarnya. Fenomena ini menarik untuk ditelaah lebih lanjut, khususnya bagaimana merek tersebut mengadaptasi strategi pengembangannya dalam konteks pasar yang sangat kompetitif.

Keberhasilan merek makeup lokal seperti Make Over tidak terlepas dari pengelolaan elemen-elemen kunci dalam model bisnisnya. Rantai nilai yang efisien dan inovatif menjadi fondasi dalam menciptakan produk berkualitas dengan biaya yang kompetitif, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi yang efektif ke tangan konsumen. Kualitas pengelolaan rantai nilai ini menentukan efisiensi operasional dan kemampuan merek untuk bersaing di pasar. Seiring dengan itu, jangkauan pasar juga memainkan peran krusial. Di era digital, diversifikasi saluran distribusi, baik offline maupun online, serta kemampuan untuk menargetkan segmen pelanggan yang tepat menjadi penentu penetrasi pasar. Menurut penelitian Qotrunnada & Marsasi (2023) Di era digital seperti saat ini, kita dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang semakin canggih. Media sosial telah mengubah peran konsumen dari pendengar atau penonton pasif menjadi partisipan aktif. Jangkauan yang luas tidak hanya meningkatkan aksesibilitas produk tetapi juga memperkuat visibilitas merek di benak konsumen.

Di samping faktor-faktor struktural dan operasional tersebut, pengalaman pendiri sebuah usaha seringkali menjadi variabel penting yang memengaruhi arah strategis dan keberanian dalam inovasi. Visi, keahlian, jaringan, dan pelajaran yang diambil dari perjalanan pendiri dapat membentuk filosofi bisnis dan pendekatan terhadap pengembangan usaha. Dalam konteks merek yang relatif baru dan dinamis seperti Make Over, pengalaman di balik pendirian dan pertumbuhannya patut ditelisik sebagai faktor penentu dalam perumusan strategi.

Secara spesifik, penelitian ini berfokus pada strategi pengembangan usaha Make Over dalam konteks Gen Z. Generasi Z merupakan demografi konsumen yang unik, dibesarkan di era digital, sangat akrab dengan media sosial, serta memiliki preferensi yang berbeda dalam hal produk, komunikasi, dan nilai merek. Sesuai dengan penelitian Risma & Marsasi (2024) Pengaruh media sosial terhadap kehidupan Gen Z sangat signifikan, berdampak pada banyak aspek mulai dari interaksi sosial hingga pengembangan diri. Berbagai platform seperti Youtube, Instagram, Tiktok,Facebook, Twitter, dan Linkedn menjadi alat utama yang dimanfaatkan Gen Z untuk menyampaikan pandangan, ekspresi, dan identitas mereka. Ini juga membuat mereka lebih cepat mendapatkan informasi dan adaptif terhadap perubahan teknologi. Secara keseluruhan, peranan media sosial dalam kehidupan Gen Z menciptakan generasi yang lebih terhubung, menginformasikan, dan inovatif dengan penggunaan teknologi digital. Keberhasilan Make Over dalam menjangkau Generasi Z menjadi indikator penting adaptasi strategis mereka. Media sosial, dengan jangkauannya yang masif dan interaktivitasnya, telah menjadi platform kunci bagi merek untuk terhubung dengan generasi ini. Oleh karena itu, peran media sosial dalam strategi Make Over untuk Gen Z akan dianalisis secara mendalam untuk memahami bagaimana merek memanfaatkan platform ini untuk membangun brand awareness, engagement, dan mendorong keputusan pembelian.

Mengingat kompleksitas faktor-faktor ini dan keberhasilan yang telah dicapai Make Over, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara komprehensif bagaimana rantai nilai, jangkauan pasar, dan pengalaman pendiri memengaruhi strategi pengembangan usaha Make Over, serta bagaimana faktor-faktor tersebut berkorelasi dengan keberhasilan merek dalam menjangkau Generasi Z melalui media sosial. Studi ini diharapkan dapat memberikan wawasan berharga bagi merek lokal lainnya dalam mengembangkan strategi yang relevan dan efektif di pasar kosmetik yang terus berevolusi.

Strategi Rantai Nilai dan Efisiensi Operasional Make Over
Terkait dengan strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh Make Over,
saya memilih materi Chapter 14 yang terkait dengan "Value Chain Management".
Terdapat materi "Value Chain Management" pada Chapter 14, Halaman 3 ini yang
menurut saya sesuai untuk dikaitkan dengan strategi pengembangan usaha yang
dilakukan oleh Make Over.
Value Chain Management : Materi Pertemuan ke-3 Chapter 14, Slide ke-3,
Berdasarkan penjelasan pada materi ini, pengelolaan rantai nilai dalam industri makeup
lokal sangatlah penting, karena ia merupakan modal dasar bagi pembangunan produk
makeup yang berkualitas, inovatif, dan berdaya saing tinggi di pasar yang dinamis. Tanpa
keberadaan rantai nilai yang dioptimalkan secara menyeluruh, suatu merek tidak akan
mampu menciptakan produk yang memenuhi standar kualitas tinggi, mencapai efisiensi
produksi yang diperlukan, serta menjamin ketepatan waktu distribusi, yang pada akhirnya
dapat menghambat penerimaan pasar dan pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu, efisiensi
dan inovasi di setiap tahapan rantai nilai mempunyai peranan yang sangat penting bagi
sektor kosmetik, terutama bagi merek yang menargetkan segmen konsumen yang trend-
conscious seperti Generasi Z.
Make Over, sebagai salah satu merek makeup lokal terkemuka, telah
menunjukkan bagaimana pengelolaan rantai nilai menjadi pilar utama strateginya.
Pengelolaan ini dimulai secara fundamental dari tahap desain produk yang tidak hanya
mempertimbangkan aspek estetika dan fungsionalitas, tetapi juga responsif terhadap tren
makeup global dan preferensi spesifik Generasi Z yang sering kali terbentuk melalui
media sosial. Inovasi dalam formulasi dan palet warna adalah hasil langsung dari
efisiensi dalam fase desain ini. Selanjutnya, pada aspek pengadaan bahan baku, Make
Over perlu menerapkan strategi yang cerdas untuk memastikan kualitas, keamanan, dan
ketersediaan bahan baku secara berkelanjutan, seringkali melalui kemitraan strategis
dengan pemasok yang dapat diandalkan. Ini adalah langkah krusial untuk menjaga
konsistensi produk dan meminimalkan risiko produksi.
Pada fase produksi, efisiensi operasional Make Over tercermin dari penggunaan
teknologi yang tepat, proses manufaktur yang ramping, dan standar kualitas yang ketat.
Kemampuan untuk mengelola volume produksi yang bervariasi baik untuk produk
flagship maupun koleksi edisi terbatas dengan tetap menjaga efisiensi dan kualitas adalah
kunci. Inovasi dalam proses produksi dapat mencakup adopsi otomatisasi atau metode
yang lebih ramah lingkungan, yang berkontribusi pada keunggulan kompetitif dan citra
merek yang positif. Terakhir, pada aspek logistik dan distribusi, Make Over perlu
mengimplementasikan sistem yang efisien untuk mengirimkan produk dari fasilitas
produksi ke berbagai titik penjualan. Ini mencakup manajemen gudang yang optimal,
pemilihan jalur transportasi yang efektif, serta integrasi yang mulus antara saluran
distribusi offline (seperti toko ritel dan department store) dan online (e-commerce dan
marketplace). Efisiensi dalam logistik ini meminimalkan biaya penyimpanan dan
transportasi, sekaligus memastikan produk tersedia saat dibutuhkan oleh konsumen,
terutama Generasi Z yang menghargai kecepatan dan kemudahan akses.
Secara keseluruhan, pengelolaan rantai nilai yang terintegrasi, efisien, dan
berorientasi inovasi ini memungkinkan Make Over untuk menciptakan produk
berkualitas tinggi dengan biaya yang kompetitif, mempercepat waktu time-to-market
untuk produk-produk baru yang sesuai dengan tren, mengurangi pemborosan dan
meningkatkan profitabilitas, serta membangun reputasi sebagai merek yang andal dan
inovatif di mata konsumen. Dengan diresmikannya strategi pengelolaan rantai nilai yang
efisien ini, serta dengan mulai berfungsinya berbagai inovasi dalam proses, rasa percaya
diri terhadap potensi makeup lokal Make Over memiliki kemampuan untuk menjadi
merek yang memiliki standar internasional di negara kita, mirip dengan keberhasilan
industri yang lebih mapan. Hal ini akan menjadikan kebanggaan bagi bangsa Indonesia
yang mampu menjadikan Make Over, yang dulunya mungkin belum dikenal oleh
masyarakat luas, saat ini telah menjadi terkenal dan namanya tidak asing lagi khususnya
bagi para konsumen makeup. Fokus pada efisiensi di setiap aspek rantai nilai tentu saja
membutuhkan dukungan yang besar dari manajemen, sumber daya manusia yang
kompeten, dan investasi berkelanjutan dalam teknologi, sehingga nantinya dapat menjadi
merek kosmetik bertaraf internasional dan memberikan dampak positif yang signifikan
bagi perekonomian lokal.

Strategi untuk Menjangkau Pasar dan Strategi Distribusi Make Over
Terkait dengan strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh Make Over,
saya memilih materi Chapter 14 yang terkait dengan "Market scope" dan "distribution".
Terdapat materi "Market scope" pada Chapter 14, Halaman 3 dan "distribution" pada
Chapter 14, Halaman 9 ini yang menurut saya sesuai untuk dikaitkan dengan strategi
pengembangan usaha yang dilakukan oleh Make Over.
Market Scope : Materi Pertemuan ke-4 Chapter 14, Slide ke-3, Berdasarkan
penjelasan pada materi ini, dalam konteks strategi pengembangan usaha Make Over,
"Market scope" (lingkup pasar) adalah elemen krusial yang menentukan target dan
jangkauan penetrasi pasar merek. Make Over perlu secara cermat menganalisis ukuran
target pasar dan daya tarik produknya bagi segmen pasar yang dituju, terutama Generasi
Z, yang memiliki preferensi dan kebiasaan pembelian yang unik. Ini melibatkan upaya
segmentasi pasar yang mendalam untuk mengidentifikasi ceruk pasar atau segmen
spesifik yang paling menjanjikan, dan kemudian merancang strategi untuk memperluas
jangkauan ke segmen-segmen tersebut. Perluasan lingkup pasar dapat dilakukan melalui
penambahan geografis, penargetan demografi baru dalam Gen Z (misalnya, berdasarkan
gaya hidup atau sub-budaya), atau bahkan diversifikasi lini produk untuk menarik
segmen yang berbeda. Keberhasilan dalam menentukan dan memperluas "Market scope"
memastikan bahwa produk Make Over menjangkau konsumen yang tepat di tempat dan
waktu yang relevan, mendukung pertumbuhan penjualan dan penguatan posisi merek di
industri makeup lokal.
Distributition : Materi Pertemuan ke-4 Chapter 14, Slide ke-9, Strategi distribusi
merupakan komponen vital dalam menjangkau pasar yang telah ditentukan oleh Make
Over. Dalam pembahasan "Complementary assets" , distribusi disebutkan sebagai salah
satu aset pelengkap yang berkontribusi pada proposisi nilai sebuah usaha. Bagi Make
Over, ini berarti membangun saluran distribusi yang kuat dan efisien untuk memastikan
produk tersedia secara luas dan mudah diakses oleh konsumen. Strategi distribusi Make
Over mencakup penggunaan saluran offline, seperti toko ritel fisik di pusat perbelanjaan,
department store, atau butik khusus kecantikan, serta saluran online yang kini menjadi
sangat dominan, terutama untuk menjangkau Generasi Z. Saluran online ini meliputi e-
commerce resmi merek, marketplace besar, dan bahkan penjualan langsung melalui
media sosial. Efisiensi dalam sistem distribusi, mulai dari manajemen inventaris, logistik
pengiriman, hingga kemitraan dengan distributor atau platform e-commerce, secara
langsung memengaruhi kepuasan pelanggan dan kecepatan respons terhadap permintaan
pasar. Kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai saluran distribusi ini (strategi
omnichannel) juga menjadi keunggulan kompetitif, memungkinkan konsumen untuk
merasakan pengalaman merek yang mulus di mana pun mereka berinteraksi dengan
Make Over.

Pengalaman Pendiri dan Dampaknya pada Strategi Pengembangan Usaha Make
Over

Terkait dengan strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh Make Over,
saya memilih materi Chapter 14 yang terkait dengan "Pengalaman Pendiri". Terdapat
materi "Founders marketing experience" dan "Founders' industry experience" pada
Chapter 14, slide ke-3; "Industrial experience of founders" dan "Business management
skills" pada slide ke-4; serta "Individual skills" pada slide ke-12 yang menurut saya
sesuai untuk dikaitkan dengan strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh Make
Over.
Founders’ Marketing Experience : Materi pertemuan ke-4 Chapter ke 14, slide ke-3,
"Founders’ marketing experience" sebagai faktor krusial yang memengaruhi kesuksesan
suatu usaha. Dalam konteks Make Over, ini berarti bahwa keahlian dan wawasan
mendalam yang dimiliki para pendirinya di bidang pemasaran sangatlah vital.
Pengalaman ini memungkinkan mereka untuk secara presisi memahami psikologi
konsumen modern, khususnya Generasi Z yang memiliki perilaku digital dan preferensi
brand yang unik. Selaras dengan penelitian Anhar & Marsasi (2022) Pengalaman
pemasaran yang dimiliki pendiri memungkinkan untuk secara presisi memahami
psikologi konsumen Generasi Z yang sangat digital. Pemahaman ini diterjemahkan ke
dalam strategi konten dan komunikasi yang inovatif dan terarah di media sosial. Ini
termasuk kemampuan merumuskan kampanye influencer marketing yang otentik,
membuat konten visual yang menarik di Instagram dan TikTok, serta membangun brand
storytelling yang resonan. Citra yang "keren", "trend", dan "autentik" yang terbentuk
melalui komunikasi ini secara langsung memengaruhi Gen Z karena mereka cenderung
membeli merek yang relevan dan dibicarakan positif di lingkaran sosial mereka. Dari
pemahaman ini, mereka dapat merumuskan strategi pemasaran digital yang inovatif dan
terarah, seperti kampanye influencer marketing yang otentik, konten visual yang menarik
di media sosial, atau brand storytelling yang resonan. Pengalaman pemasaran ini juga
memungkinkan Make Over untuk secara cerdas mengidentifikasi tren pasar,
memposisikan produk secara strategis, dan membangun brand image yang kuat serta
relevan dengan aspirasi target audiens, yang semuanya berkontribusi langsung pada
peningkatan brand awareness, engagement, dan konversi penjualan.
Founders’ Industry Experience : Materi pertemuan ke-4 Chapter ke 14, slide ke-3,
Sejalan dengan itu, penjelasan pada slide ke-3 juga menyoroti pentingnya "Founders’
industry experience". Bagi Make Over, pengalaman pendiri dalam industri kecantikan
secara spesifik memberikan keunggulan kompetitif yang tak tergantikan. Pemahaman
mendalam tentang ekosistem industri mulai dari proses formulasi produk, inovasi bahan
baku, standar kualitas, hingga dinamika persaingan pasar lokal dan global memungkinkan
mereka untuk mengidentifikasi celah pasar, mengembangkan lini produk yang
diferensiasi, dan membangun rantai pasok yang efisien serta andal. Pengalaman ini juga
memfasilitasi pengambilan keputusan strategis yang tepat dalam menghadapi tantangan
industri, seperti perubahan regulasi atau fluktuasi pasokan bahan baku, sehingga Make
Over dapat mempertahankan efisiensi operasional dan kualitas produknya. Menurut
Firmansyah & Marsasi (2021) Pengalaman ini memungkinkan pendiri untuk memahami
secara mendalam psikologi Generasi Z. Mereka tahu jenis konten apa (di media sosial)
yang menarik perhatian, bagaimana menciptakan narasi merek yang autentik, dan
bagaimana berinteraksi agar engagement tercipta. Ini adalah kunci untuk memastikan
"perjalanan awal" (tahap awareness dan consideration) konsumen dengan Make Over
terasa menyenangkan dan relevan, membuat kesan pertama yang positif. Hal ini dapat
menjadi acuan bagi Makeover serta menambah wawasan mendalam pendiri tentang
industri kecantikan memastikan produk Make Over tidak hanya memenuhi standar
kualitas tetapi juga inovatif dan sesuai dengan tren. Kualitas dan performa produk yang
konsisten adalah inti dari pengalaman positif seorang pengguna makeup. Jika pengalaman
menggunakan produknya bagus ("pengalaman baik"), ini akan "tertanam di hati"
konsumen dan memicu keinginan untuk "mengunjungi kembali destinasi" (membeli
produk Make Over lagi). Sebaliknya, pengalaman buruk dengan kualitas produk bisa
membuat konsumen enggan kembali.
Industrial Experience of Founders : Materi pertemuan ke-4 Chapter ke 14, slide ke-
4, Pada "TABLE 14.1 Initial conditions influencing the success of new ventures" pada
Halaman 4 secara tegas menyatakan bahwa "Industrial experience of founders"
merupakan salah satu kondisi awal yang paling signifikan memengaruhi kesuksesan
usaha baru. Hal ini mempertegas bahwa pengetahuan praktis yang didapat dari
keterlibatan langsung pendiri dalam industri kecantikan sebelum mendirikan Make Over
sangatlah krusial. Pengalaman ini bukan hanya teori, melainkan wawasan praktis tentang
operasional, tantangan, dan peluang riil di lapangan. Dengan demikian, Make Over dapat
menghindari kesalahan umum yang sering dilakukan oleh start-up baru, mempercepat
kurva pembelajaran, dan mengimplementasikan strategi pertumbuhan yang lebih teruji
dan efektif sejak dini.
Business Management Skills : Materi pertemuan ke-4 Chapter ke 14, slide ke-4,
sebagai kondisi awal yang paling signifikan untuk kesuksesan. Keterampilan manajerial
komprehensif yang dimiliki para pendiri Make Over meliputi aspek perencanaan strategis
yang visioner, pengelolaan keuangan yang cermat, manajemen sumber daya manusia
yang efektif, dan kemampuan kepemimpinan yang inspiratif—adalah tulang punggung
bagi operasional bisnis yang terstruktur dan efisien. Keterampilan ini memungkinkan
Make Over untuk mengalokasikan modal dan sumber daya lainnya secara optimal,
membangun struktur organisasi yang mendukung inovasi dan kolaborasi, mengelola
risiko finansial, serta memastikan bahwa seluruh komponen bisnis bekerja secara
harmonis menuju tujuan pengembangan usaha. Keberadaan keterampilan manajemen
yang solid ini adalah penentu kemampuan merek untuk tidak hanya tumbuh tetapi juga
mempertahankan pertumbuhan tersebut secara berkelanjutan di tengah persaingan pasar
yang ketat.
Individual Skills : Materi pertemuan ke-4 Chapter ke 14, slide ke-12, pada Halaman 12
menguraikan pentingnya "Individual skills" yang esensial dalam membangun dan
mengembangkan hubungan serta jaringan, yang merupakan perpanjangan alami dari
pengalaman pendiri. Keterampilan ini secara intrinsik memengaruhi bagaimana merek
berinteraksi dengan ekosistemnya:
● Komunikasi sosial dan interpersonal: Kemampuan untuk membangun kredibilitas dan
mempromosikan berbagi pengetahuan. Bagi Make Over, ini vital dalam menjalin
hubungan baik dengan mitra bisnis strategis, distributor, influencer media sosial
terkemuka, dan yang terpenting, komunitas konsumen setia mereka. Komunikasi yang
transparan dan autentik membangun kepercayaan serta memperkuat loyalitas merek di
era digital.
● Negosiasi dan keseimbangan: Diperlukan untuk menyeimbangkan kerja sama dan
persaingan, serta untuk mengembangkan kesadaran, kepercayaan, dan komitmen.
Keterampilan ini krusial dalam bernegosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan bahan
baku terbaik dengan harga kompetitif, atau berkolaborasi dengan platform e-commerce
untuk memaksimalkan visibilitas produk.
● Memengaruhi dan memiliki visi: Penting untuk menetapkan peran, serta berbagi
tanggung jawab dan penghargaan. Visi yang jelas dan kemampuan untuk menginspirasi
memungkinkan pendiri Make Over untuk menarik talenta terbaik, menyatukan tim
internal, dan memobilisasi dukungan eksternal. Visi yang kuat memandu inovasi produk
dan brand direction, memastikan Make Over tetap relevan dan progresif di mata
konsumen.
Secara akumulatif, seluruh spektrum pengalaman dan keterampilan yang kaya ini
mulai dari pengalaman pemasaran yang tajam, wawasan industri yang mendalam,
keterampilan manajemen bisnis yang kokoh, hingga kemampuan interpersonal yang kuat
telah secara fundamental membentuk dan mendorong strategi pengembangan usaha Make
Over. Kombinasi faktor-faktor ini memungkinkan Make Over untuk berinovasi secara
konsisten, beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tren pasar, membangun jaringan
strategis yang kokoh, dan pada akhirnya meraih keberhasilan yang luar biasa dalam
menjangkau dan mempertahankan segmen pasar Generasi Z melalui berbagai saluran
digital, mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di segmen makeup lokal.

Pemanfaatan Media Sosial untuk Menjangkau Generasi Z oleh Make Over

Melanjutkan pembahasan mengenai Pemanfaatan Media Sosial untuk
Menjangkau Generasi Z oleh Make Over, kita akan mengaitkan strategi media sosial ini
dengan fondasi kuat yang dibangun melalui Rantai Nilai, Jangkauan Pasar, dan
Pengalaman Pendiri. Keberhasilan Make Over dalam menguasai pasar, khususnya di
kalangan Generasi Z, bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari sinergi antara elemen-
elemen kunci ini yang kemudian dieksekusi secara brilian melalui media sosial.
Sinergi Rantai Nilai dan Media Sosial dalam Menjangkau Gen Z
Strategi Rantai Nilai dan Efisiensi Operasional Make Over yang efisien dan
inovatif merupakan fondasi fundamental bagi produk-produk berkualitas tinggi yang
kemudian dipasarkan di media sosial. Sebagaimana dijelaskan, pengelolaan rantai nilai
mencakup desain produk yang responsif terhadap tren, pengadaan bahan baku
berkualitas, produksi yang efisien, hingga logistik dan distribusi yang optimal.
● Produk Berkualitas Tinggi dan Inovatif: Efisiensi dalam rantai nilai memastikan Make
Over dapat menciptakan produk-produk yang tidak hanya memenuhi standar kualitas,
tetapi juga inovatif dalam formulasi dan palet warna. Produk-produk inilah yang menjadi
"bahan bakar" utama konten di media sosial. Generasi Z yang trend-conscious dan sering
mencari ulasan otentik akan tertarik pada produk yang terlihat menarik dan berfungsi
dengan baik. Kualitas produk yang konsisten, berkat rantai nilai yang terkelola baik,
menjadi dasar bagi tutorial makeup, review produk, dan swatches yang efektif di
Instagram, TikTok, dan YouTube.
○ Contoh: Ketika Make Over meluncurkan produk cushion dengan formula baru
atau palet eyeshadow dengan warna-warna trendi, kecepatan time-to-market yang
didukung efisiensi rantai nilai memungkinkan mereka segera membuat konten
yang relevan dengan tren yang sedang viral di media sosial, menarik perhatian
Gen Z.
● Harga Kompetitif dan Ketersediaan: Rantai nilai yang optimal juga berkontribusi pada
efisiensi biaya. Ini memungkinkan Make Over menawarkan harga yang kompetitif, yang
sangat menarik bagi Gen Z yang seringkali mencari nilai terbaik. Distribusi yang efisien
memastikan produk tersedia luas, baik di toko fisik maupun e-commerce, yang kemudian
dapat dipromosikan secara agresif melalui media sosial melalui link pembelian langsung
atau informasi ketersediaan.
Dengan demikian, rantai nilai Make Over menciptakan produk yang memiliki
value proposition kuat, yang sangat penting untuk menarik perhatian dan mendorong
keputusan pembelian dari Gen Z melalui berbagai format konten di media sosial.
Perluasan Jangkauan Pasar dan Distribusi Melalui Media Sosial
Strategi Jangkauan Pasar (Market Scope) dan Distribusi Make Over adalah
penentu bagaimana produk-produk berkualitas dari rantai nilai dapat sampai ke tangan
Gen Z. Media sosial di sini berperan sebagai fasilitator dan akselerator jangkauan
tersebut.
● Segmentasi dan Penargetan Gen Z: Pemahaman Make Over tentang "Market scope"
mereka, terutama dalam mengidentifikasi dan menargetkan Generasi Z, sangat terbantu
oleh data dan insight yang diperoleh dari media sosial. Platform ini memungkinkan Make
Over untuk memahami preferensi unik Gen Z (misalnya, berdasarkan gaya hidup atau
sub-budaya) melalui analisis interaksi, komentar, dan engagement. Informasi ini
kemudian digunakan untuk menyempurnakan strategi pemasaran dan pengembangan
produk.
● Diversifikasi Saluran Distribusi dan Strategi Omnichannel: Media sosial menjadi
jembatan vital yang menghubungkan Gen Z ke berbagai saluran distribusi Make Over.
○ Promosi Saluran Online: Make Over secara aktif menggunakan Instagram,
TikTok, dan YouTube untuk mengarahkan Gen Z ke e-commerce resmi merek,
marketplace besar, atau bahkan fitur live shopping. Konten interaktif, swipe-up
links, atau shopping tags langsung di media sosial mempermudah Gen Z untuk
langsung membeli produk yang mereka lihat.
○ Meningkatkan Kunjungan Offline: Meskipun Gen Z akrab dengan digital, mereka
juga masih mengunjungi toko fisik. Media sosial digunakan untuk
menginformasikan lokasi toko, event khusus, atau promo di gerai fisik,
mendorong Gen Z untuk merasakan pengalaman langsung.
○ Visibilitas dan Aksesibilitas: Kehadiran Make Over yang kuat di berbagai
platform media sosial secara otomatis meningkatkan visibilitas merek dan
memastikan produk mereka "hadir" di mana pun Gen Z berada secara digital. Ini
memperkuat proposisi "ketersediaan yang mudah diakses" yang sangat dihargai
oleh generasi ini.
Media sosial memungkinkan Make Over tidak hanya menjangkau target pasar
Gen Z secara luas, tetapi juga memfasilitasi jalur pembelian yang mulus, baik secara
online maupun offline, sebagai bagian dari strategi distribusi yang terintegrasi.
Peran Pengalaman Pendiri dalam Membentuk Strategi Media Sosial Make Over
Pengalaman Pendiri yang kaya meliputi Founders’ Marketing Experience,
Founders’ Industry Experience, Business Management Skills, dan Individual Skills
menjadi katalisator utama yang membentuk dan mendorong strategi pengembangan
usaha Make Over, termasuk pemanfaatan media sosial yang efektif untuk Gen Z.
● Wawasan Pemasaran dan Psikologi Konsumen (Founders’ Marketing Experience):
Pengalaman pemasaran pendiri memungkinkan Make Over untuk memahami secara
presisi psikologi konsumen Gen Z yang sangat digital. Ini tercermin dalam:
○ Konten yang Relevan dan Menarik: Kemampuan untuk merumuskan strategi
konten digital yang inovatif dan terarah, seperti kampanye influencer marketing
yang otentik, konten visual yang menarik di Instagram dan TikTok, atau brand
storytelling yang resonan dengan aspirasi Gen Z. Mereka tahu jenis konten apa
yang akan viral dan beresonansi.
○ Posisi Brand yang Kuat: Pengalaman ini membantu Make Over memposisikan
diri sebagai merek yang modern, relevan, dan aspirational bagi Gen Z, melalui
citra visual dan narasi yang konsisten di seluruh platform media sosial.
● Pemahaman Industri dan Inovasi Produk (Founders’ Industry Experience): Pemahaman
mendalam tentang industri kecantikan memungkinkan Make Over untuk
mengembangkan lini produk yang diferensiasi dan relevan dengan tren yang kemudian
menjadi inti dari konten media sosial mereka. Mereka tahu apa yang Gen Z cari dalam
produk makeup dan bagaimana mengkomunikasikannya secara efektif.
● Keterampilan Manajemen Bisnis (Business Management Skills): Keterampilan
manajerial pendiri memastikan alokasi sumber daya yang optimal untuk inisiatif media
sosial. Ini termasuk investasi dalam tim konten, tools analisis media sosial, dan
kampanye influencer yang efektif. Manajemen yang solid memastikan strategi media
sosial tidak hanya kreatif tetapi juga terukur dan berkontribusi pada tujuan bisnis.
● Keterampilan Individual dan Jaringan (Individual Skills):
○ Komunikasi dan Interpersonal: Kemampuan pendiri untuk membangun
kredibilitas dan menjalin hubungan baik dengan influencer media sosial
terkemuka sangat vital. Hubungan ini memfasilitasi kolaborasi yang otentik, yang
sangat dihargai oleh Gen Z. Selain itu, komunikasi yang transparan dan autentik
di media sosial membangun kepercayaan dengan komunitas konsumen.
○ Visi dan Memengaruhi: Visi yang jelas dari pendiri memandu seluruh arah merek,
termasuk bagaimana mereka berinovasi dalam strategi media sosial untuk tetap
relevan dan progresif di mata Gen Z, menarik talenta kreatif, dan membangun
komunitas.
Secara keseluruhan, pengalaman dan keterampilan pendiri Make Over
berfungsi sebagai kompas strategis yang memungkinkan merek ini untuk secara
cerdik mengintegrasikan rantai nilai dan jangkauan pasar dengan strategi media
sosial yang dinamis. Mereka tidak hanya menghasilkan produk berkualitas dan
mendistribusikannya secara efektif, tetapi juga mampu mengemas dan
mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut secara tepat sasaran kepada Generasi Z
melalui kekuatan media sosial, menjadikan Make Over sebagai merek makeup
lokal yang berhasil menembus pasar global.

KESIMPULAN
Penelitian ini secara komprehensif mengkaji Pengaruh Rantai Nilai, Jangkauan
Pasar, dan Pengalaman Pendiri terhadap Strategi Pengembangan Usaha serta
Keberhasilan Makeup Lokal Make Over dalam Menjangkau Generasi Z melalui Media
Sosial. Menurut Maula & Marsasi (2024) citra toko merupakan hal yang kompleks dan
ditentukan oleh kombinasi faktor atau atribut yang terlihat (tangible) maupun yang tidak
terlihat (intangible) yang kemudian membentuk persepsi konsumen sesuai atribut-atribut
yang sudah dibuat sedemikian rupa. Citra toko dapat dikatakan berhasil jika mampu
membangun persepsi konsumen yang positif dan dapat menghasilkan sikap pelanggan
yang positif pula. Citra merek Make Over yang baik merupakan hasil sinergis dari
pengelolaan rantai nilai yang efisien, jangkauan pasar yang strategis, dan pengalaman
pendiri yang visioner, yang kemudian secara efektif dikomunikasikan dan diperkuat
melalui media sosial. Citra merek yang positif ini secara langsung dan signifikan
memengaruhi keputusan pembelian konsumen, terutama Generasi Z, karena beberapa
alasan:
● Dampak Kualitas dan Kepercayaan (dari Rantai Nilai): Citra merek yang baik dibangun
di atas fondasi kualitas produk yang konsisten. Rantai nilai Make Over yang efisien
dalam desain, pengadaan bahan baku, produksi, dan distribusi memastikan produk yang
inovatif dan berkualitas tinggi. Bagi Generasi Z, yang cenderung mencari ulasan otentik
dan transparan, kualitas produk yang terbukti ini membangun kepercayaan. Citra merek
yang jujur tentang kualitas akan memicu rasa aman dan keyakinan bahwa produk Make
Over layak dibeli, mengurangi persepsi risiko dalam mencoba merek lokal.
● Aksesibilitas dan Keterlibatan (dari Jangkauan Pasar/Distribusi): Citra merek yang positif
meningkatkan daya tarik Make Over di berbagai saluran distribusi. Ketika Make Over
memiliki citra sebagai merek yang modern dan mudah diakses, Generasi Z akan lebih
termotivasi untuk mencari dan membeli produknya, baik di toko fisik maupun platform e-
commerce. Citra yang baik juga mendorong retailer dan marketplace untuk bermitra,
memperluas ketersediaan produk. Bagi Gen Z, kemudahan akses dan ketersediaan yang
konsisten di platform pilihan mereka (yang merupakan bagian dari citra merek yang
adaptif) sangat memengaruhi keputusan pembelian.
● Visi dan Nilai yang Relevan (dari Pengalaman Pendiri): Pengalaman pendiri, termasuk
visi, keahlian pemasaran, dan pemahaman industri, membentuk nilai-nilai inti dan
identitas merek Make Over. Citra merek yang baik mencerminkan nilai-nilai ini, seperti
inovasi, inklusivitas, atau keberanian berekspresi. Generasi Z sangat menghargai merek
yang memiliki nilai yang selaras dengan mereka dan yang dianggap autentik. Ketika citra
Make Over memancarkan relevansi dan nilai-nilai yang dihargai Gen Z, mereka tidak
hanya membeli produk, tetapi juga "membeli" identitas dan aspirasi yang diwakili oleh
merek tersebut.
● Pengaruh Sosial dan Validasi (melalui Media Sosial): Media sosial adalah arena utama di
mana citra merek Make Over dibentuk dan diperkuat di mata Generasi Z. Konten yang
menarik, kolaborasi dengan influencer yang relevan, dan interaksi yang autentik di
platform seperti Instagram dan TikTok secara langsung membentuk persepsi Gen Z. Citra
merek yang positif di media sosial menciptakan efek social proof dan aspirasi. Ketika
Make Over memiliki citra yang "keren", "trend", atau "autentik" di kalangan peer group
Gen Z, hal itu akan sangat memengaruhi keputusan pembelian mereka. Generasi Z
cenderung membeli merek yang direkomendasikan oleh influencer atau teman sebaya,
dan yang memiliki buzz positif di ranah digital.
Dengan demikian, citra Make Over yang baik bukan sekadar estetika visual,
melainkan cerminan dari kualitas produk (rantai nilai), ketersediaan (jangkauan pasar),
dan nilai-nilai inti yang dipimpin oleh pendiri. Citra yang terintegrasi dan positif ini
kemudian secara masif disebarkan dan diperkuat melalui media sosial, secara langsung
memengaruhi kepercayaan, aspirasi, dan pada akhirnya, keputusan pembelian Generasi
Z.
Analisis mendalam menunjukkan bahwa keberhasilan Make Over sebagai merek
makeup lokal tidak terlepas dari sinergi kuat antara ketiga elemen kunci ini, yang
kemudian dieksekusi secara brilian melalui pemanfaatan media sosial.
Strategi Rantai Nilai dan Efisiensi Operasional Make Over terbukti menjadi
fondasi utama dalam menciptakan produk berkualitas tinggi, inovatif, dan berdaya saing.
Pengelolaan rantai nilai yang efisien, mulai dari desain produk yang responsif terhadap
tren Generasi Z, pengadaan bahan baku berkualitas, produksi yang ramping, hingga
logistik dan distribusi yang optimal, memastikan bahwa Make Over mampu menyediakan
produk yang sesuai dengan ekspektasi pasar yang trend-conscious. Efisiensi ini tidak
hanya menghasilkan produk yang menarik secara visual dan fungsional, tetapi juga
memungkinkan penetapan harga yang kompetitif, menjadikannya pilihan menarik bagi
Generasi Z yang mencari nilai dan kualitas.
Strategi untuk Menjangkau Pasar dan Strategi Distribusi Make Over memainkan
peran krusial dalam memastikan aksesibilitas produk. Melalui analisis "Market scope"
yang cermat, Make Over berhasil mengidentifikasi dan menargetkan segmen Generasi Z
dengan presisi. Strategi distribusi yang diversifikasi, yang mencakup saluran offline (toko
fisik, department store) dan online (e-commerce resmi, marketplace besar), menciptakan
jalur pembelian yang mulus. Media sosial bertindak sebagai akselerator utama dalam
memperluas jangkauan ini, mempromosikan ketersediaan produk, dan mengarahkan
konsumen ke berbagai titik penjualan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengalaman Pendiri terbukti menjadi katalisator utama yang membentuk dan
mendorong seluruh strategi pengembangan usaha Make Over, termasuk pemanfaatan
media sosial yang efektif untuk Generasi Z. "Founders’ Marketing Experience"
memungkinkan perumusan strategi konten digital yang inovatif dan relevan dengan
psikologi Generasi Z. "Founders’ Industry Experience" memberikan pemahaman
mendalam tentang dinamika pasar dan inovasi produk yang kemudian menjadi inti dari
konten media sosial. "Business Management Skills" memastikan alokasi sumber daya
yang optimal untuk inisiatif media sosial, sementara "Individual Skills" (komunikasi,
negosiasi, visi) memfasilitasi pembangunan jaringan dengan influencer dan komunitas,
menciptakan konten otentik, serta memperkuat loyalitas merek.
Terakhir, Pemanfaatan Media Sosial menjadi platform krusial yang mengikat
semua elemen ini. Media sosial memungkinkan Make Over untuk secara efektif
terhubung, menarik perhatian, dan mendorong keputusan pembelian dari Generasi Z.
Kualitas produk yang dihasilkan dari rantai nilai yang efisien, ketersediaan produk yang
didukung strategi jangkauan pasar dan distribusi, serta wawasan strategis yang didapat
dari pengalaman pendiri, semuanya dieksekusi dan dikomunikasikan secara efektif
melalui berbagai platform media sosial. Make Over berhasil memanfaatkan media sosial
tidak hanya sebagai alat promosi, tetapi sebagai ekosistem interaksi yang dinamis untuk
membangun brand awareness, engagement, dan komunitas yang kuat di kalangan
Generasi Z.
Secara akumulatif, keberhasilan Make Over dalam merebut pangsa pasar dan
menembus Generasi Z adalah cerminan dari pengelolaan rantai nilai yang cerdas, strategi
jangkauan pasar dan distribusi yang adaptif, serta pengalaman dan keterampilan pendiri
yang visioner. Sinergi antara ketiga faktor ini, yang diperkuat oleh strategi media sosial
yang efektif, telah menjadikan Make Over sebagai contoh inspiratif bagi merek lokal
lainnya di industri kecantikan Indonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun