Pengalaman Pendiri dan Dampaknya pada Strategi Pengembangan Usaha Make
Over
Terkait dengan strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh Make Over,
saya memilih materi Chapter 14 yang terkait dengan "Pengalaman Pendiri". Terdapat
materi "Founders marketing experience" dan "Founders' industry experience" pada
Chapter 14, slide ke-3; "Industrial experience of founders" dan "Business management
skills" pada slide ke-4; serta "Individual skills" pada slide ke-12 yang menurut saya
sesuai untuk dikaitkan dengan strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh Make
Over.
Founders’ Marketing Experience : Materi pertemuan ke-4 Chapter ke 14, slide ke-3,
"Founders’ marketing experience" sebagai faktor krusial yang memengaruhi kesuksesan
suatu usaha. Dalam konteks Make Over, ini berarti bahwa keahlian dan wawasan
mendalam yang dimiliki para pendirinya di bidang pemasaran sangatlah vital.
Pengalaman ini memungkinkan mereka untuk secara presisi memahami psikologi
konsumen modern, khususnya Generasi Z yang memiliki perilaku digital dan preferensi
brand yang unik. Selaras dengan penelitian Anhar & Marsasi (2022) Pengalaman
pemasaran yang dimiliki pendiri memungkinkan untuk secara presisi memahami
psikologi konsumen Generasi Z yang sangat digital. Pemahaman ini diterjemahkan ke
dalam strategi konten dan komunikasi yang inovatif dan terarah di media sosial. Ini
termasuk kemampuan merumuskan kampanye influencer marketing yang otentik,
membuat konten visual yang menarik di Instagram dan TikTok, serta membangun brand
storytelling yang resonan. Citra yang "keren", "trend", dan "autentik" yang terbentuk
melalui komunikasi ini secara langsung memengaruhi Gen Z karena mereka cenderung
membeli merek yang relevan dan dibicarakan positif di lingkaran sosial mereka. Dari
pemahaman ini, mereka dapat merumuskan strategi pemasaran digital yang inovatif dan
terarah, seperti kampanye influencer marketing yang otentik, konten visual yang menarik
di media sosial, atau brand storytelling yang resonan. Pengalaman pemasaran ini juga
memungkinkan Make Over untuk secara cerdas mengidentifikasi tren pasar,
memposisikan produk secara strategis, dan membangun brand image yang kuat serta
relevan dengan aspirasi target audiens, yang semuanya berkontribusi langsung pada
peningkatan brand awareness, engagement, dan konversi penjualan.
Founders’ Industry Experience : Materi pertemuan ke-4 Chapter ke 14, slide ke-3,
Sejalan dengan itu, penjelasan pada slide ke-3 juga menyoroti pentingnya "Founders’
industry experience". Bagi Make Over, pengalaman pendiri dalam industri kecantikan
secara spesifik memberikan keunggulan kompetitif yang tak tergantikan. Pemahaman
mendalam tentang ekosistem industri mulai dari proses formulasi produk, inovasi bahan
baku, standar kualitas, hingga dinamika persaingan pasar lokal dan global memungkinkan
mereka untuk mengidentifikasi celah pasar, mengembangkan lini produk yang
diferensiasi, dan membangun rantai pasok yang efisien serta andal. Pengalaman ini juga
memfasilitasi pengambilan keputusan strategis yang tepat dalam menghadapi tantangan
industri, seperti perubahan regulasi atau fluktuasi pasokan bahan baku, sehingga Make
Over dapat mempertahankan efisiensi operasional dan kualitas produknya. Menurut
Firmansyah & Marsasi (2021) Pengalaman ini memungkinkan pendiri untuk memahami
secara mendalam psikologi Generasi Z. Mereka tahu jenis konten apa (di media sosial)
yang menarik perhatian, bagaimana menciptakan narasi merek yang autentik, dan
bagaimana berinteraksi agar engagement tercipta. Ini adalah kunci untuk memastikan
"perjalanan awal" (tahap awareness dan consideration) konsumen dengan Make Over
terasa menyenangkan dan relevan, membuat kesan pertama yang positif. Hal ini dapat
menjadi acuan bagi Makeover serta menambah wawasan mendalam pendiri tentang
industri kecantikan memastikan produk Make Over tidak hanya memenuhi standar
kualitas tetapi juga inovatif dan sesuai dengan tren. Kualitas dan performa produk yang
konsisten adalah inti dari pengalaman positif seorang pengguna makeup. Jika pengalaman
menggunakan produknya bagus ("pengalaman baik"), ini akan "tertanam di hati"
konsumen dan memicu keinginan untuk "mengunjungi kembali destinasi" (membeli
produk Make Over lagi). Sebaliknya, pengalaman buruk dengan kualitas produk bisa
membuat konsumen enggan kembali.
Industrial Experience of Founders : Materi pertemuan ke-4 Chapter ke 14, slide ke-
4, Pada "TABLE 14.1 Initial conditions influencing the success of new ventures" pada
Halaman 4 secara tegas menyatakan bahwa "Industrial experience of founders"
merupakan salah satu kondisi awal yang paling signifikan memengaruhi kesuksesan
usaha baru. Hal ini mempertegas bahwa pengetahuan praktis yang didapat dari
keterlibatan langsung pendiri dalam industri kecantikan sebelum mendirikan Make Over
sangatlah krusial. Pengalaman ini bukan hanya teori, melainkan wawasan praktis tentang
operasional, tantangan, dan peluang riil di lapangan. Dengan demikian, Make Over dapat
menghindari kesalahan umum yang sering dilakukan oleh start-up baru, mempercepat
kurva pembelajaran, dan mengimplementasikan strategi pertumbuhan yang lebih teruji
dan efektif sejak dini.
Business Management Skills : Materi pertemuan ke-4 Chapter ke 14, slide ke-4,
sebagai kondisi awal yang paling signifikan untuk kesuksesan. Keterampilan manajerial
komprehensif yang dimiliki para pendiri Make Over meliputi aspek perencanaan strategis
yang visioner, pengelolaan keuangan yang cermat, manajemen sumber daya manusia
yang efektif, dan kemampuan kepemimpinan yang inspiratif—adalah tulang punggung
bagi operasional bisnis yang terstruktur dan efisien. Keterampilan ini memungkinkan
Make Over untuk mengalokasikan modal dan sumber daya lainnya secara optimal,
membangun struktur organisasi yang mendukung inovasi dan kolaborasi, mengelola
risiko finansial, serta memastikan bahwa seluruh komponen bisnis bekerja secara
harmonis menuju tujuan pengembangan usaha. Keberadaan keterampilan manajemen
yang solid ini adalah penentu kemampuan merek untuk tidak hanya tumbuh tetapi juga
mempertahankan pertumbuhan tersebut secara berkelanjutan di tengah persaingan pasar
yang ketat.
Individual Skills : Materi pertemuan ke-4 Chapter ke 14, slide ke-12, pada Halaman 12
menguraikan pentingnya "Individual skills" yang esensial dalam membangun dan
mengembangkan hubungan serta jaringan, yang merupakan perpanjangan alami dari
pengalaman pendiri. Keterampilan ini secara intrinsik memengaruhi bagaimana merek
berinteraksi dengan ekosistemnya:
● Komunikasi sosial dan interpersonal: Kemampuan untuk membangun kredibilitas dan
mempromosikan berbagi pengetahuan. Bagi Make Over, ini vital dalam menjalin
hubungan baik dengan mitra bisnis strategis, distributor, influencer media sosial
terkemuka, dan yang terpenting, komunitas konsumen setia mereka. Komunikasi yang
transparan dan autentik membangun kepercayaan serta memperkuat loyalitas merek di
era digital.
● Negosiasi dan keseimbangan: Diperlukan untuk menyeimbangkan kerja sama dan
persaingan, serta untuk mengembangkan kesadaran, kepercayaan, dan komitmen.
Keterampilan ini krusial dalam bernegosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan bahan
baku terbaik dengan harga kompetitif, atau berkolaborasi dengan platform e-commerce
untuk memaksimalkan visibilitas produk.
● Memengaruhi dan memiliki visi: Penting untuk menetapkan peran, serta berbagi
tanggung jawab dan penghargaan. Visi yang jelas dan kemampuan untuk menginspirasi
memungkinkan pendiri Make Over untuk menarik talenta terbaik, menyatukan tim
internal, dan memobilisasi dukungan eksternal. Visi yang kuat memandu inovasi produk
dan brand direction, memastikan Make Over tetap relevan dan progresif di mata
konsumen.
Secara akumulatif, seluruh spektrum pengalaman dan keterampilan yang kaya ini
mulai dari pengalaman pemasaran yang tajam, wawasan industri yang mendalam,
keterampilan manajemen bisnis yang kokoh, hingga kemampuan interpersonal yang kuat
telah secara fundamental membentuk dan mendorong strategi pengembangan usaha Make
Over. Kombinasi faktor-faktor ini memungkinkan Make Over untuk berinovasi secara
konsisten, beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tren pasar, membangun jaringan
strategis yang kokoh, dan pada akhirnya meraih keberhasilan yang luar biasa dalam
menjangkau dan mempertahankan segmen pasar Generasi Z melalui berbagai saluran
digital, mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di segmen makeup lokal.
Pemanfaatan Media Sosial untuk Menjangkau Generasi Z oleh Make Over
Melanjutkan pembahasan mengenai Pemanfaatan Media Sosial untuk
Menjangkau Generasi Z oleh Make Over, kita akan mengaitkan strategi media sosial ini
dengan fondasi kuat yang dibangun melalui Rantai Nilai, Jangkauan Pasar, dan
Pengalaman Pendiri. Keberhasilan Make Over dalam menguasai pasar, khususnya di
kalangan Generasi Z, bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari sinergi antara elemen-
elemen kunci ini yang kemudian dieksekusi secara brilian melalui media sosial.
Sinergi Rantai Nilai dan Media Sosial dalam Menjangkau Gen Z
Strategi Rantai Nilai dan Efisiensi Operasional Make Over yang efisien dan
inovatif merupakan fondasi fundamental bagi produk-produk berkualitas tinggi yang
kemudian dipasarkan di media sosial. Sebagaimana dijelaskan, pengelolaan rantai nilai
mencakup desain produk yang responsif terhadap tren, pengadaan bahan baku
berkualitas, produksi yang efisien, hingga logistik dan distribusi yang optimal.
● Produk Berkualitas Tinggi dan Inovatif: Efisiensi dalam rantai nilai memastikan Make
Over dapat menciptakan produk-produk yang tidak hanya memenuhi standar kualitas,
tetapi juga inovatif dalam formulasi dan palet warna. Produk-produk inilah yang menjadi
"bahan bakar" utama konten di media sosial. Generasi Z yang trend-conscious dan sering
mencari ulasan otentik akan tertarik pada produk yang terlihat menarik dan berfungsi
dengan baik. Kualitas produk yang konsisten, berkat rantai nilai yang terkelola baik,
menjadi dasar bagi tutorial makeup, review produk, dan swatches yang efektif di
Instagram, TikTok, dan YouTube.
○ Contoh: Ketika Make Over meluncurkan produk cushion dengan formula baru
atau palet eyeshadow dengan warna-warna trendi, kecepatan time-to-market yang
didukung efisiensi rantai nilai memungkinkan mereka segera membuat konten
yang relevan dengan tren yang sedang viral di media sosial, menarik perhatian
Gen Z.
● Harga Kompetitif dan Ketersediaan: Rantai nilai yang optimal juga berkontribusi pada
efisiensi biaya. Ini memungkinkan Make Over menawarkan harga yang kompetitif, yang
sangat menarik bagi Gen Z yang seringkali mencari nilai terbaik. Distribusi yang efisien
memastikan produk tersedia luas, baik di toko fisik maupun e-commerce, yang kemudian
dapat dipromosikan secara agresif melalui media sosial melalui link pembelian langsung
atau informasi ketersediaan.
Dengan demikian, rantai nilai Make Over menciptakan produk yang memiliki
value proposition kuat, yang sangat penting untuk menarik perhatian dan mendorong
keputusan pembelian dari Gen Z melalui berbagai format konten di media sosial.
Perluasan Jangkauan Pasar dan Distribusi Melalui Media Sosial
Strategi Jangkauan Pasar (Market Scope) dan Distribusi Make Over adalah
penentu bagaimana produk-produk berkualitas dari rantai nilai dapat sampai ke tangan
Gen Z. Media sosial di sini berperan sebagai fasilitator dan akselerator jangkauan
tersebut.
● Segmentasi dan Penargetan Gen Z: Pemahaman Make Over tentang "Market scope"
mereka, terutama dalam mengidentifikasi dan menargetkan Generasi Z, sangat terbantu
oleh data dan insight yang diperoleh dari media sosial. Platform ini memungkinkan Make
Over untuk memahami preferensi unik Gen Z (misalnya, berdasarkan gaya hidup atau
sub-budaya) melalui analisis interaksi, komentar, dan engagement. Informasi ini
kemudian digunakan untuk menyempurnakan strategi pemasaran dan pengembangan
produk.
● Diversifikasi Saluran Distribusi dan Strategi Omnichannel: Media sosial menjadi
jembatan vital yang menghubungkan Gen Z ke berbagai saluran distribusi Make Over.
○ Promosi Saluran Online: Make Over secara aktif menggunakan Instagram,
TikTok, dan YouTube untuk mengarahkan Gen Z ke e-commerce resmi merek,
marketplace besar, atau bahkan fitur live shopping. Konten interaktif, swipe-up
links, atau shopping tags langsung di media sosial mempermudah Gen Z untuk
langsung membeli produk yang mereka lihat.
○ Meningkatkan Kunjungan Offline: Meskipun Gen Z akrab dengan digital, mereka
juga masih mengunjungi toko fisik. Media sosial digunakan untuk
menginformasikan lokasi toko, event khusus, atau promo di gerai fisik,
mendorong Gen Z untuk merasakan pengalaman langsung.
○ Visibilitas dan Aksesibilitas: Kehadiran Make Over yang kuat di berbagai
platform media sosial secara otomatis meningkatkan visibilitas merek dan
memastikan produk mereka "hadir" di mana pun Gen Z berada secara digital. Ini
memperkuat proposisi "ketersediaan yang mudah diakses" yang sangat dihargai
oleh generasi ini.
Media sosial memungkinkan Make Over tidak hanya menjangkau target pasar
Gen Z secara luas, tetapi juga memfasilitasi jalur pembelian yang mulus, baik secara
online maupun offline, sebagai bagian dari strategi distribusi yang terintegrasi.
Peran Pengalaman Pendiri dalam Membentuk Strategi Media Sosial Make Over
Pengalaman Pendiri yang kaya meliputi Founders’ Marketing Experience,
Founders’ Industry Experience, Business Management Skills, dan Individual Skills
menjadi katalisator utama yang membentuk dan mendorong strategi pengembangan
usaha Make Over, termasuk pemanfaatan media sosial yang efektif untuk Gen Z.
● Wawasan Pemasaran dan Psikologi Konsumen (Founders’ Marketing Experience):
Pengalaman pemasaran pendiri memungkinkan Make Over untuk memahami secara
presisi psikologi konsumen Gen Z yang sangat digital. Ini tercermin dalam:
○ Konten yang Relevan dan Menarik: Kemampuan untuk merumuskan strategi
konten digital yang inovatif dan terarah, seperti kampanye influencer marketing
yang otentik, konten visual yang menarik di Instagram dan TikTok, atau brand
storytelling yang resonan dengan aspirasi Gen Z. Mereka tahu jenis konten apa
yang akan viral dan beresonansi.
○ Posisi Brand yang Kuat: Pengalaman ini membantu Make Over memposisikan
diri sebagai merek yang modern, relevan, dan aspirational bagi Gen Z, melalui
citra visual dan narasi yang konsisten di seluruh platform media sosial.
● Pemahaman Industri dan Inovasi Produk (Founders’ Industry Experience): Pemahaman
mendalam tentang industri kecantikan memungkinkan Make Over untuk
mengembangkan lini produk yang diferensiasi dan relevan dengan tren yang kemudian
menjadi inti dari konten media sosial mereka. Mereka tahu apa yang Gen Z cari dalam
produk makeup dan bagaimana mengkomunikasikannya secara efektif.
● Keterampilan Manajemen Bisnis (Business Management Skills): Keterampilan
manajerial pendiri memastikan alokasi sumber daya yang optimal untuk inisiatif media
sosial. Ini termasuk investasi dalam tim konten, tools analisis media sosial, dan
kampanye influencer yang efektif. Manajemen yang solid memastikan strategi media
sosial tidak hanya kreatif tetapi juga terukur dan berkontribusi pada tujuan bisnis.
● Keterampilan Individual dan Jaringan (Individual Skills):
○ Komunikasi dan Interpersonal: Kemampuan pendiri untuk membangun
kredibilitas dan menjalin hubungan baik dengan influencer media sosial
terkemuka sangat vital. Hubungan ini memfasilitasi kolaborasi yang otentik, yang
sangat dihargai oleh Gen Z. Selain itu, komunikasi yang transparan dan autentik
di media sosial membangun kepercayaan dengan komunitas konsumen.
○ Visi dan Memengaruhi: Visi yang jelas dari pendiri memandu seluruh arah merek,
termasuk bagaimana mereka berinovasi dalam strategi media sosial untuk tetap
relevan dan progresif di mata Gen Z, menarik talenta kreatif, dan membangun
komunitas.
Secara keseluruhan, pengalaman dan keterampilan pendiri Make Over
berfungsi sebagai kompas strategis yang memungkinkan merek ini untuk secara
cerdik mengintegrasikan rantai nilai dan jangkauan pasar dengan strategi media
sosial yang dinamis. Mereka tidak hanya menghasilkan produk berkualitas dan
mendistribusikannya secara efektif, tetapi juga mampu mengemas dan
mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut secara tepat sasaran kepada Generasi Z
melalui kekuatan media sosial, menjadikan Make Over sebagai merek makeup
lokal yang berhasil menembus pasar global.
KESIMPULAN
Penelitian ini secara komprehensif mengkaji Pengaruh Rantai Nilai, Jangkauan
Pasar, dan Pengalaman Pendiri terhadap Strategi Pengembangan Usaha serta
Keberhasilan Makeup Lokal Make Over dalam Menjangkau Generasi Z melalui Media
Sosial. Menurut Maula & Marsasi (2024) citra toko merupakan hal yang kompleks dan
ditentukan oleh kombinasi faktor atau atribut yang terlihat (tangible) maupun yang tidak
terlihat (intangible) yang kemudian membentuk persepsi konsumen sesuai atribut-atribut
yang sudah dibuat sedemikian rupa. Citra toko dapat dikatakan berhasil jika mampu
membangun persepsi konsumen yang positif dan dapat menghasilkan sikap pelanggan
yang positif pula. Citra merek Make Over yang baik merupakan hasil sinergis dari
pengelolaan rantai nilai yang efisien, jangkauan pasar yang strategis, dan pengalaman
pendiri yang visioner, yang kemudian secara efektif dikomunikasikan dan diperkuat
melalui media sosial. Citra merek yang positif ini secara langsung dan signifikan
memengaruhi keputusan pembelian konsumen, terutama Generasi Z, karena beberapa
alasan:
● Dampak Kualitas dan Kepercayaan (dari Rantai Nilai): Citra merek yang baik dibangun
di atas fondasi kualitas produk yang konsisten. Rantai nilai Make Over yang efisien
dalam desain, pengadaan bahan baku, produksi, dan distribusi memastikan produk yang
inovatif dan berkualitas tinggi. Bagi Generasi Z, yang cenderung mencari ulasan otentik
dan transparan, kualitas produk yang terbukti ini membangun kepercayaan. Citra merek
yang jujur tentang kualitas akan memicu rasa aman dan keyakinan bahwa produk Make
Over layak dibeli, mengurangi persepsi risiko dalam mencoba merek lokal.
● Aksesibilitas dan Keterlibatan (dari Jangkauan Pasar/Distribusi): Citra merek yang positif
meningkatkan daya tarik Make Over di berbagai saluran distribusi. Ketika Make Over
memiliki citra sebagai merek yang modern dan mudah diakses, Generasi Z akan lebih
termotivasi untuk mencari dan membeli produknya, baik di toko fisik maupun platform e-
commerce. Citra yang baik juga mendorong retailer dan marketplace untuk bermitra,
memperluas ketersediaan produk. Bagi Gen Z, kemudahan akses dan ketersediaan yang
konsisten di platform pilihan mereka (yang merupakan bagian dari citra merek yang
adaptif) sangat memengaruhi keputusan pembelian.
● Visi dan Nilai yang Relevan (dari Pengalaman Pendiri): Pengalaman pendiri, termasuk
visi, keahlian pemasaran, dan pemahaman industri, membentuk nilai-nilai inti dan
identitas merek Make Over. Citra merek yang baik mencerminkan nilai-nilai ini, seperti
inovasi, inklusivitas, atau keberanian berekspresi. Generasi Z sangat menghargai merek
yang memiliki nilai yang selaras dengan mereka dan yang dianggap autentik. Ketika citra
Make Over memancarkan relevansi dan nilai-nilai yang dihargai Gen Z, mereka tidak
hanya membeli produk, tetapi juga "membeli" identitas dan aspirasi yang diwakili oleh
merek tersebut.
● Pengaruh Sosial dan Validasi (melalui Media Sosial): Media sosial adalah arena utama di
mana citra merek Make Over dibentuk dan diperkuat di mata Generasi Z. Konten yang
menarik, kolaborasi dengan influencer yang relevan, dan interaksi yang autentik di
platform seperti Instagram dan TikTok secara langsung membentuk persepsi Gen Z. Citra
merek yang positif di media sosial menciptakan efek social proof dan aspirasi. Ketika
Make Over memiliki citra yang "keren", "trend", atau "autentik" di kalangan peer group
Gen Z, hal itu akan sangat memengaruhi keputusan pembelian mereka. Generasi Z
cenderung membeli merek yang direkomendasikan oleh influencer atau teman sebaya,
dan yang memiliki buzz positif di ranah digital.
Dengan demikian, citra Make Over yang baik bukan sekadar estetika visual,
melainkan cerminan dari kualitas produk (rantai nilai), ketersediaan (jangkauan pasar),
dan nilai-nilai inti yang dipimpin oleh pendiri. Citra yang terintegrasi dan positif ini
kemudian secara masif disebarkan dan diperkuat melalui media sosial, secara langsung
memengaruhi kepercayaan, aspirasi, dan pada akhirnya, keputusan pembelian Generasi
Z.
Analisis mendalam menunjukkan bahwa keberhasilan Make Over sebagai merek
makeup lokal tidak terlepas dari sinergi kuat antara ketiga elemen kunci ini, yang
kemudian dieksekusi secara brilian melalui pemanfaatan media sosial.
Strategi Rantai Nilai dan Efisiensi Operasional Make Over terbukti menjadi
fondasi utama dalam menciptakan produk berkualitas tinggi, inovatif, dan berdaya saing.
Pengelolaan rantai nilai yang efisien, mulai dari desain produk yang responsif terhadap
tren Generasi Z, pengadaan bahan baku berkualitas, produksi yang ramping, hingga
logistik dan distribusi yang optimal, memastikan bahwa Make Over mampu menyediakan
produk yang sesuai dengan ekspektasi pasar yang trend-conscious. Efisiensi ini tidak
hanya menghasilkan produk yang menarik secara visual dan fungsional, tetapi juga
memungkinkan penetapan harga yang kompetitif, menjadikannya pilihan menarik bagi
Generasi Z yang mencari nilai dan kualitas.
Strategi untuk Menjangkau Pasar dan Strategi Distribusi Make Over memainkan
peran krusial dalam memastikan aksesibilitas produk. Melalui analisis "Market scope"
yang cermat, Make Over berhasil mengidentifikasi dan menargetkan segmen Generasi Z
dengan presisi. Strategi distribusi yang diversifikasi, yang mencakup saluran offline (toko
fisik, department store) dan online (e-commerce resmi, marketplace besar), menciptakan
jalur pembelian yang mulus. Media sosial bertindak sebagai akselerator utama dalam
memperluas jangkauan ini, mempromosikan ketersediaan produk, dan mengarahkan
konsumen ke berbagai titik penjualan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengalaman Pendiri terbukti menjadi katalisator utama yang membentuk dan
mendorong seluruh strategi pengembangan usaha Make Over, termasuk pemanfaatan
media sosial yang efektif untuk Generasi Z. "Founders’ Marketing Experience"
memungkinkan perumusan strategi konten digital yang inovatif dan relevan dengan
psikologi Generasi Z. "Founders’ Industry Experience" memberikan pemahaman
mendalam tentang dinamika pasar dan inovasi produk yang kemudian menjadi inti dari
konten media sosial. "Business Management Skills" memastikan alokasi sumber daya
yang optimal untuk inisiatif media sosial, sementara "Individual Skills" (komunikasi,
negosiasi, visi) memfasilitasi pembangunan jaringan dengan influencer dan komunitas,
menciptakan konten otentik, serta memperkuat loyalitas merek.
Terakhir, Pemanfaatan Media Sosial menjadi platform krusial yang mengikat
semua elemen ini. Media sosial memungkinkan Make Over untuk secara efektif
terhubung, menarik perhatian, dan mendorong keputusan pembelian dari Generasi Z.
Kualitas produk yang dihasilkan dari rantai nilai yang efisien, ketersediaan produk yang
didukung strategi jangkauan pasar dan distribusi, serta wawasan strategis yang didapat
dari pengalaman pendiri, semuanya dieksekusi dan dikomunikasikan secara efektif
melalui berbagai platform media sosial. Make Over berhasil memanfaatkan media sosial
tidak hanya sebagai alat promosi, tetapi sebagai ekosistem interaksi yang dinamis untuk
membangun brand awareness, engagement, dan komunitas yang kuat di kalangan
Generasi Z.
Secara akumulatif, keberhasilan Make Over dalam merebut pangsa pasar dan
menembus Generasi Z adalah cerminan dari pengelolaan rantai nilai yang cerdas, strategi
jangkauan pasar dan distribusi yang adaptif, serta pengalaman dan keterampilan pendiri
yang visioner. Sinergi antara ketiga faktor ini, yang diperkuat oleh strategi media sosial
yang efektif, telah menjadikan Make Over sebagai contoh inspiratif bagi merek lokal
lainnya di industri kecantikan Indonesia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI