Orion di hadapanya, dengan nafas yang tersengal-sengal. Ia kembali menampilkan senyum manisnya itu.
"Seren, kau tau aku baru saja membatalkan pernikahan bukan?" Pertanyaan itu kembali di lontarkan oleh Orion.
Seren mengangguk, meng-iyakan.
"Kau mau menunggu ku sebentar saja Seren? berikan aku kesempatan sebentar saja untuk menghilangkan semua rasa dari masalaluku?"
Seren diam membeku. Apakah ini mimpi atau bagaimana?
"Akan ku pastikan tidak akan lama Seren, mau menunggu ku sebentar saja ms. Seren?"
Seren ternyata sadar, bahwa yang di hadapannya itu adalah Orion, orang yang berbicara di hadapannya benar-benar Orion.
Seren tersenyum lebar, ia mengangguk penuh semangat.
"pasti Orion, aku akan menunggumu"
Orion tersenyum. senyum yang sangat Seren suka itu hadir untuk nya.
"Terimakasih Seren. ah... untuk buku mu, bagus sekali Seren puisinya. Saya suka dengan puisi yang kamu buat"