Dengan tatapan sopanmu yang dibawa oleh angin lalu
Dengan secarik sajak khusus yang hilang di tengah perjalanan
Hanya aku, satu mudi, dan kamu, satu muda yang hatinya sedang meletup-letup
Kala itu, dua tahun yang lalu
Aku takut jika kami sama-sama diam
Aku takut jika niat ini tidak akan tersampaikan
Aku takut hidup dalam kerancuan
Rasa sakit seperti memikul besi kuat yang sulit
Hingga pada kesempatan terlarang nanti
Tuhan memberi
Kesempatan untuk membaca pesan lama kami
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!