Mohon tunggu...
Asagift
Asagift Mohon Tunggu... Guru

Ini adalah cara saya mengingat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hingga Pada Pertemuan Berikutnya

25 Juli 2020   03:15 Diperbarui: 25 Juli 2020   09:02 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan tatapan sopanmu yang dibawa oleh angin lalu

Dengan secarik sajak khusus yang hilang di tengah perjalanan

Hanya aku, satu mudi, dan kamu, satu muda yang hatinya sedang meletup-letup

Kala itu, dua tahun yang lalu

Aku takut jika kami sama-sama diam

Aku takut jika niat ini tidak akan tersampaikan

Aku takut hidup dalam kerancuan

Rasa sakit seperti memikul besi kuat yang sulit

Hingga pada kesempatan terlarang nanti

Tuhan memberi

Kesempatan untuk membaca pesan lama kami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun