Pada masa Islam awal, banyak perempuan menjadi cendekiawan, seperti Aisyah RA yang menjadi salah satu perawi hadits terbesar.
2. Hak Ekonomi dan Kepemilikan Harta
Islam memberikan hak kepada wanita untuk memiliki, mengelola, dan mewarisi harta. Ini sangat revolusioner dibandingkan budaya lain saat itu yang seringkali melarang wanita memiliki harta sendiri.
Contoh nyata adalah Khadijah RA, istri pertama Nabi Muhammad SAW, yang merupakan seorang pengusaha sukses dan independen.
3. Keadilan dalam Warisan
Sering ada kritik bahwa bagian warisan laki-laki lebih besar dari perempuan. Namun, dalam Islam, laki-laki memiliki tanggung jawab finansial untuk keluarga, sedangkan perempuan tidak diwajibkan membiayai siapa pun. Dengan demikian, meski bagian warisan laki-laki lebih besar, bebannya pun lebih besar.
4. Kedudukan Ibu dalam Islam
Islam menempatkan ibu pada posisi yang sangat tinggi.
Hadits Nabi menyebutkan bahwa ibu lebih utama untuk
dihormati dibanding ayah:
"Seorang laki-laki datang kepada Nabi dan bertanya, 'Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?' Nabi menjawab, 'Ibumu.' Lalu ia bertanya lagi, 'Kemudian siapa?' Nabi menjawab, 'Ibumu.' Ia bertanya lagi, 'Kemudian siapa?' Nabi menjawab, 'Ibumu.' Baru setelah itu, Nabi berkata, 'Kemudian ayahmu." (HR. Bukhari & Muslim).