Mohon tunggu...
MUTIARA ANGGRAENI TABEO
MUTIARA ANGGRAENI TABEO Mohon Tunggu... International Relations Student

Memindahkan imaji dan opini yang menumpuk di dalam kepala, ke kepala lainnya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Demonstrasi ke Reformasi: Memahami Dinamika Politik Indonesia dan Jalan Menuju Perubahan

1 September 2025   16:53 Diperbarui: 1 September 2025   16:53 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Implementasi kebijakan upah layak, perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja massal, perlindungan buruh kontrak, dan pembukaan dialog dengan serikat buruh merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Perbandingan Normatif: DPR Ideal vs Realitas

Profil DPR yang Diharapkan

DPR yang ideal seharusnya terdiri dari individu-individu yang memiliki kompetensi teknis di bidangnya masing-masing, seperti akademisi, ekonom, ahli hukum, praktisi kesehatan, dan aktivis pendidikan. Mereka diharapkan memahami substansi kebijakan yang dibuat, menjalani gaya hidup sederhana yang mencerminkan kedekatan dengan rakyat, dan konsisten memproduksi legislasi yang pro-rakyat.

Realitas Kontemporer

Kondisi saat ini menunjukkan bahwa banyak anggota DPR yang lebih mengandalkan popularitas, koneksi politik, atau kekuatan finansial dibandingkan kompetensi substansial. Fenomena absenteisme, rendahnya partisipasi dalam pembahasan substansial, gaya hidup yang kontras dengan kondisi rakyat, dan kecenderungan mengutamakan kepentingan partai atau personal menjadi kritik utama masyarakat.

Inilah yang membuat rakyat murka. Bukan karena iri dengan gaji mereka, tapi karena mereka tidak layak mendapat gaji sebesar itu kalau kinerjanya tidak sebanding dengan harapan rakyat.

Mengapa Ini Bukan Rakyat vs Rakyat?

Penting untuk kita pahami bahwa ini adalah pertarungan rakyat versus sistem yang tidak adil, bukan rakyat versus rakyat.

Yang perlu diwaspadai adalah keberadaan provokator yang berupaya mengeksploitasi situasi untuk menciptakan konflik horizontal antara masyarakat sipil dan aparat keamanan. Agenda tersembunyi mereka dapat merugikan upaya reformasi yang konstruktif dan mengancam stabilitas nasional.

Polisi dan TNI juga bagian dari rakyat Indonesia. Mereka juga punya keluarga yang merasakan dampak kenaikan harga, mereka juga khawatir dengan masa depan anak-anak mereka. Yang perlu kita lawan adalah sistem politik yang arogan dan tidak peka.

Media Internasional Sudah Memperhatikan

Dunia internasional telah mulai meliput dinamika politik Indonesia saat ini. Reuters, BBC, Al Jazeera, dan media regional ASEAN memberitakan demonstrasi ini dan respons pemerintah.

Cara Indonesia menangani aspirasi masyarakat dan menyelesaikan konflik internal akan berpengaruh signifikan terhadap reputasi internasional sebagai negara demokrasi yang mature dan stabil. Penanganan yang bijaksana dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai rujukan demokrasi di kawasan, sementara penanganan yang represif dapat merusak kredibilitas internasional.

Respons yang Diharapkan dari Para Pemimpin

  • Penegakan hukum yang adil terhadap oknum
  • Perlindungan hak demonstrasi yang damai dan konstitusional
  • Reformasi kebijakan yang lebih pro-rakyat
  • Dialog konstruktif dengan berbagai elemen masyarakat

Jalan Damai Menuju Perubahan

Perubahan yang sustainable hanya bisa dicapai melalui jalan damai dan konstitusional. Kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan baru dan menjauhkan kita dari solusi sejati.

Demonstrasi adalah hak konstitusional yang harus dihormati. Tapi kita juga harus cerdas agar tidak terprovokasi melakukan tindakan destruktif yang justru merugikan perjuangan kita sendiri.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun