Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Su (4)

4 April 2021   09:28 Diperbarui: 4 April 2021   09:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pixabay.com

Su

Kenapa tak lagi mengunjungiku
lihatlah
jalan setapak hilang jejak
Ilalang telah tumbuh
perdu semakin rimbun

Su
aku rindu
tarian kehidupan yang kau ceritakan
dalam gemulai
jemari, piawi mainkan sampur

Su
datanglah kembali
lepaskan kecamuk yang mengutuk
menjadi gejolak dalam gemerincing
gelang kaki saat kau berlari, berputar dan melompat tinggi
kemudian mendarat sempurna sebagai
ending pertunjukan

Su
aku masih menunggu
di sini
sebagai gelanggang pertempuran
sebab kau adalah nukilan kehidupan itu sendiri

Mutia AH
RuJi, 04 April 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun