Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ikatan Janji

15 Februari 2020   20:37 Diperbarui: 15 Februari 2020   20:48 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ilham." Sentuhan lembut di pundak Ilham, mengagetkannya. Ia menoleh, dilihatnya seorang gadis berwajah manis tersenyum bahagia. 

"Desvi." Ilham memeluk pamannya, di mata Ilham sosok yang dipeluknya adalah Desvi. 

Cak cuk cak ger
Matine godong lengger
Sing nglomboni
Slarak jeger

"aku hanya ingin kau selalu mengingatku. Terima kasih sudah datang," ucap gadis itu sambil tersenyum manis, sebelum pergi. Ilham hanya bisa tersenyum sambil melambaikan tangan, melihat bayangan sahabatnya menjauh menembus air hujan. 

Tamat

Noted:
**
Cak cuk cak ger
Matine godong lengger
Sing nglomboni
Slarak jeger (mantera sebuah ikrar janji tidak menemukan bahasa Indonesia yang tepat untuk menterjemahkannya)
**
Cewek? Cewek endi, Mas? Dari tadi ndak ada siapa-siapa."= Cewek? Cewek mana, Mas? Dari tadi tidak ada siapa-siapa
**
Yang tadi mau ngojek motore Rika, Kang?"= yang tadi mau naik motornya, Abang.
**
Mendelik=melotot
***
Eh iya, Paman, maaf. Suwun kopine, tak' minum sit,"
=Oh, iya Lama, maaf. Terima kasih kopinya, saya minum dulu. 

Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun