Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Fana

21 Desember 2022   20:32 Diperbarui: 2 Januari 2023   21:46 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pexels/KoolShooters

FANA

Semua berlalu dan pergi..
Tinggallah kenangan yang menemani..
Kita selalu ingin bersama tapi waktu membuat terpisah..
Lembaran yang kita tulis meninggalkan cerita..
Perjalanan hidup penuh suka duka..
Semua berharap bahagia..
Tapi hati mudah rapuh dan terluka..
Saat berpisah derai air mata membuat merana..
Kita bukan siapa siapa..
Dan tidak punya apa apa..
Saat lahir tiba hanya tangisan memekakkan telinga..
Saat kematian menjemput semua ditinggalkannya..
Mengapa kita seolah olah memilikinya..
Mengapa kita berharap selamanya..
Sesungguhnya kita adalah fana..
Sebuah keniscayaan kalau kita pasti binasa...

Pixabay.com
Pixabay.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun