Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - -

Just share my thoughts

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lebih Buruk Ditinggal Selingkuh atau Ditinggal Meninggal Dunia?

23 Februari 2020   15:09 Diperbarui: 17 Juni 2021   11:33 2730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih Buruk Ditinggal Selingkuh atau Ditinggal Meninggal Dunia? | freepik

Munculnya berita duka suami penyanyi Bunga Citra Lestari yaitu Ashraf Sinclair yang meninggal dunia secara mendadak membuat semua orang kaget. Pasalnya tidak pernah diberitakan almarhum sakit. Walaupun bukan fans keduanya namun dengan kepergiannya yang tiba-tiba mampu membuat semua orang turut merasakan duka yang dialami oleh BCL dan Noah anaknya. 

Mereka adalah salah satu keluarga selebritis yang tidak banyak tingkah dan benar-benar sangat menyayangkan karena keduanya merupakan pasangan muda dan anaknya yang masih kecil dirasa seharusnya mereka bisa melewati masa bersama lebih panjang lagi. BCL kerap membagikan momen kebahagiaan terlebih ia pernah mengatakan dalam wawancara oleh media bahwa ia tidak bisa hidup tanpa suaminya, Ashraf. Semua doa dan simpati ditujukan untuk BCL yang harus ditinggal selama-lamanya. Semoga BCL dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.

Sempat bergumam bagaimana rasanya ditinggal orang yang kita cintai? kesedihan yang mendalam akibat kehilangan penawarnya cuma satu yaitu bertemu. Dalam keadaan sedih juga bingung bagaimana caranya bisa bertemu, dan pikiran-pikiran kembali ke masa lalu hanya timbulkan penyesalan yang mendalam dulu selagi masih bersama mengapa tidak menjaga supaya tidak pergi. Kalau tahu rasanya akan sesakit ini pasti mengutuk diri sendiri mengapa tak dilakukan dari dulu. 

Baca juga: 10 Tanda Pria Selingkuh Ini Mungkin Bisa Dipertimbangkan Jika Kamu Curiga!

Sekarang hanya bisa berharap ada jalan dan bersumpah tidak akan menyianyiakan lagi waktu dan kesempatan. Memang keadaan yang sulit jika ditinggal dalam keadaan masih sayang. Entah ditinggal karena orang lain atau ditinggal pergi dari dunia ini. Pertanyaannya mending mana ditinggal karena pengkhianatan atau ditinggal karena meninggal dunia ? pertanyaan macam apa ini. Tak ada yang mau menghendaki. Ralat. Pertanyaannya lebih sakit mana ditinggal karena pengkhianatan atau ditinggal karena meninggal dunia ?

Salah seorang teman berpendapat sepertinya lebih baik ditinggal karena orang lain daripada ditinggal meninggal. Karena yang ia rasakan orang tuanya bercerai namun masih bisa bertemu lagi. Jika dalam keadaan normal dan baik-baik saja kebanyakan orang pasti akan menjawab lebih baik ditinggal selingkuh daripada harus ditinggal mati. 

Alasannya setidaknya jika masih rindu kita masih bisa melihatnya atau bahkan bertemu lagi. Dan mungkin masih bisa kembali dan fix everything. Lain jika orang yang kita sayang sudah meninggal, serindu-rindunya kita tetap tidak ada usaha yang bisa kita lakukan. Orangnya sudah tidak ada di dunia ini. Benar-benar tidak bisa melihatnya lagi. Sewaras apapun berharap dia tak mungkin hidup kembali. Jikalau dia bisa hidup kembali belum tentu kita mau dengan orang yang bangkit dari kubur hehe.

Baca juga: Micro-Cheating, Selingkuh Kekinian yang Bisa Jadi Kamu Lakukan Tanpa Sadar

Dan jawaban lebih baik ditinggal sebab pengkhiatan mungkin karena sedang baik-baik saja dengan pasangan dan sedang sayang. Coba kita bandingkan posisi kehilangan karena pengkhiatan. Dalam keadaan sakit hati, benci, marah, dan dikuasai kekecewaaan pasti kita berfikir lebih baik dia tidak ada di dunia ini. Jawaban yang masuk akal memang tapi kita tak bisa memilih jika belum pernah mengalami.

Orang yang kehilangan pasangan karena meninggal atau pengkhiatan sama-sama menimbulkan luka yang dalam. Tidak sedikit kita lihat orang yang ditinggal meninggal oleh pasangannya semangat hidupnya turun drastis, kemudian sakit, lalu tak lama menyusul berpulang ke pangkuan Tuhan. Benar-benar efek yang berpengaruh untuk orang yang ditinggalkan. 

Saya pernah menonton film berjudul P.S. I Love You yang bercerita tentang perjuangan seorang istri untuk bangkit dari keterpurukan setelah ditinggal suami yang meninggal dunia. Menurut saya film ini membosankan karena nuansa yang sedih tapi value nya bagus dan cocok ditonton untuk orang yang sedang proses move on. Move on bukan perkara melupakan tapi bagaimana bangkit dari keterpurukan. Dalam film ini juga memgajarkan untuk lebih menghargai orang yang menyayangi kita dan lebih menikmati waktu selama ia masih bisa hadir dalam hidup kita.

Baca juga: Fenomena Selingkuh Online

Sementara itu posisi lainnya yang tak kalah sedih ketika kehilangan orang yang disayang karena pengkhianatan. Kebetulan ada salah seorang teman saya di masa sekolah harus mengalami yang mungkin hal tersulit dalam hidupnya di mana ayahnya yang berselingkuh. Ayahnya yang berstatus sebagai PNS dengan kejadian ini maka sudah pasti berpengaruh terhadap jabatannya. 

Meski teman saya ini tidak kehilangan ayahnya karena orang tuanya tidak bercerai, namun saya sangat merasakan atmosfer kesedihan di rumahnya, di mana ia dan ibunya bercerita keluarganya yang utuh namun retak karena pengkhianatan. Kalau bisa memilih siapapun tak akan ada yang mau di posisi ini.

Yang mendapati kehilangan baik meninggal atau tersakiti semuanya adalah takdir. Kita tidak tahu batas waktu sampai kapan bisa bersama. 

Banyak hikmah untuk yang ditinggalkan. Ternyata kita baru tahu betapa berharganya setelah tidak ada. Pesakitan yang dirasakan karena ditinggal akan membentuk pribadi menjadi lebih kuat karena merasakan apa yang paling ditakuti akhirnya terjadi.

Apapun sebab ditinggalkan tak ada orang yang menginginkan. Jadi berdamailah dengan badai seerat apapun kita mengenggam tetap tak bisa paksakan orang untuk tetap tinggal. 

Jadi pertanyaannya lebih baik meninggalkan atau ditinggalkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun