Mohon tunggu...
mulyanto
mulyanto Mohon Tunggu... Administrasi - belajar sepanjang hayat

Saya anak petani dan saya bangga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidak Semua Wanita Itu begitu

6 September 2021   08:44 Diperbarui: 6 September 2021   09:17 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Intinya sejak saat itu kami intens ketemu. Ketemu di sasana tinju. Sehabis latihan dia menghampiriku. Dia mengaku liputanku memuaskan. Tulisanku bagus. Kubilang bukan karena aku, tulisan atau kisah Nita memang yang bagus. Inspiratif.

Singkat kisah, Nita lulus kuliah lalu kerja di Ibu Kota. Mungkin dia meninggalkan pacaranya yang di kota itu. Nita karirnya persis wajahnya: mulus cantik. Kerjaannya bagus dengan gaji tinggi. Jabatannya sekretaris kepala HDR di RS swasta besar di Ibu kota.

Kami sudah tak berhubungan lagi sesudah itu. Mungkin Nita sudah bahagia di Ibu kota. Aku juga masih terus hidup jadi pewarta sebuah koran agak besar di kota ini. Aku juga bahagia. Aku punya pacar baik dan cantik waktu itu.

Hanya saja lebaran kemarin tetiba ada nomor asing meneleponku. Maklum nomor HPku jadul betul. Aku masih setia memang. Karena sejak SMA aku memelihara nomor itu meski HPnya ganti-ganti.

Rupanya orang yang menghubungiku itu adalah Nita. Entah ada angin apa. Katanya dia buka instagramnya terus ketemu foto aku yang lagi sama istriku. Terus dia bilang kangen sama aku. Kangen berbagi cerita. Bukan yang lain! Lalu dia menemukan nomor HPku maka dia lantas meneleponku.

Nita cerita macam-macam lebaran kapan hari itu. Sepertinya tak ada yang berubah. Nita tetap asyik dan banyak bercerita. Waktu kami di sasana tinju memang kerap Nita bercerita ini itu tanpa topik. Dan aku mungkin cocok jadi pendengar yang buaik buat dia.


Aku bertanya gimana karirnya, keluarga, anak, dll. Nita malah nangis. Lalu dia bercerita tentang keluarganya, panjang dan lama.

Katanya, sejak di Ibu kota dia bahagia. Tapi hanya satu tahun. Setahun pertama dia bagus kerjaannya lalu dinikahi anaknya direktur rumah sakit. Lalu setahun berikutnya menjalani rumah tangga dengan penuh air mata.

Di rumah dia diperlakukan bukan sebagai ratu sebagaimana janjinya waktu menyatakan cinta di puncak, malam itu. Malah dia dijadikan keset yang sesuka hati selalu diinjaknya. Setiap saat. Bila ingin dihampiri bila tidak dibiarkan. Dan kejam sekali suami ini.

Bayangkan, sudah beristri tapi masih membawa WIL (wanita idaman lain) ke dalam rumah mereka. Hancur Nita. Sakit dia. Tapi dia selalu bisa berpura-pura baik, ya di kantor masih baik, di keluarga besar masih baik.

"Sampai akhirnya borok itu meledak, Mas. Aku nggak kuat. Masak aku melahirkan anak kami di RS dengan perjuangan yang berat, masak dia enak-enakan begituan dengan wanita lain, kata pembantuku ya di rumah, di rumah kami." Ceritanya menggebu. "Esoknya aku habis lahiran langsung menggugat cerai dia, Mas. Syukur semua lancar. Aku punya hak penuh atas anakku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun