Dalam analisisnya dipaparkan bahwa pola empat bek yang dipakai Portugal rentan meninggalkan lubang di salah satu sisi lapangan.
Hal tersebut dimanfaatkan Jerman yang turun dengan formasi pertahanan tiga bek. Dengan menyerang sisi sayap itulah lahirnya gol Robin Gosens, wing back kiri Jerman yang sukses masuk ke sisi kanan pertahanan Portugal.
Entah itu dua penyerang, trio, ataupun penyerang tunggal.
Menurut Ruang Taktik, atas dasar itulah taktik tiga bek yang berubah menjadi lima bek banyak digunakan saat ini. Kelebaran lapangan akan terjaga.Â
Kompensasinya, jumlah pemain di tengah ataupun depan akan berkurang sehingga menuntut para gelandang dan penyerang untuk mengkover area yang lebih luas saat bertahan.
Alhasil, pilihannya adalah melakukan mirroring, alias menggunakan formasi yang sama untuk menyerangnya. Itulah yang dilakukan oleh Tottenham Hotspur dan Manchester United untuk menaklukkan Conte dan Chelseanya.
Desain Serangan
Duo bek sayap mumpuni adalah kunci dari taktik tiga bek. Dalam situasi menyerang, keduanya akan naik sangat tinggi hingga sejajar dengan penyerang, sekaligus menjaga kelebaran. Maka 5-3-2 akan menjadi 3-3-4 atau bahkan 3-2-5 saat masuk ke area lawan.
Pecinta sepak bola Italia telah lebih dahulu mafhum akan aksi Robin Gosens, jauh sebelum bek sayap kiri Atalanta itu mencuri perhatian di partai melawan Portugal.Â
Desain serangan dalam taktik 3-4-2-1 Gasperini memang menciptakan bek sayapnya menjadi tambahan penyerang berbahaya di kotak pinalti lawan.